Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel pekerjaan lapangan audit, variabel supervisi, variabel konsultasi, dan variabel inspeksi. Perincian dari masing-masing variabel tersebut adalah: 1. Variabel Dependen : Pekerjaan Lapangan Audit Y Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pekerjaan lapangan audit. Yang dimaksud dalam pekerjaan lapangan audit ini adalah segala jenis dan tahapan pekerjaan audit yang akan dilakukan oleh auditor ketika dalam proses mengaudit. Pekerjaan lapangan audit ini diukur dengan menggunakan tingkat efektif dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan lapangan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. Dalam pengukurannya tersebut digunakan skala likert dengan ukuran ordinal. Tabel 3.1. Skala Likert Variabel Dependen Y Pernyataan Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Berpendapat 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 2. Variabel Independen X a. Supervisi X1 Supervisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk pengarahan yang dilakukan oleh auditor terhadap tim pelaksana audit, sehingga meyakinkan bahwa tim pelaksana audit memahami terhadap pekerjaan audit yang akan dilakukan. Supervisi dapat diukur dari kualifikasi personel yang melakukan supervisi, kerumitan masalah, dan lingkup konsultasi yang tersedia. Pengukuran tindakan supervisi ini dengan menggunakan instrumen dengan lima point skala likert. b. Konsultasi X2 Konsultasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu aktivitas untuk memberikan keyakinan memadai bahwa semua personel akan memperoleh informasi sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki pengetahuan, dan kompetensi yang memadai. Konsultasi disini dilakukan oleh orang yang melakukan audit. Konsultasi dapat diukur dari kualifikasi personel yang memberikan konsultasi, ukuran besarnya KAP, lalu dapat juga diukur dari tingkat pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana pekerjaan audit. Pengukuran tindakan konsultasi ini dengan menggunakan instrumen dengan lima point skala likert. c. Inspeksi X3 Inspeksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh auditor terhadap tim pelaksana audit, yang dimana untuk mengendalikan dan memeriksa pekerjaan yang telah dilakukan tim pelaksana audit telah sesuai dengan tujuan awal pekerjaan audit yang ditetapkan. Inspeksi dalam penelitian ini dapat diukur dengan melihat kebijakan dan prosedur inspeksi, memantau kepatuhan personel terhadap pekerjaan audit yang dilakukan, tingkat dokumentasi terhadap inspeksi yang telah dilakukan. Pengukuran tindakan inspeksi ini dengan menggunakan instrumen dengan lima point skala likert. Tabel 3.2. Skala Likert Variabel Independen X Pernyataan Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Berpendapat 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.3. Operasional Variabel Variabel Indikator Ukuran Skala Pekerjaan Lapangan Audit Y ƒ Penelahaan kembali terhadap kejadian ekonomi tertentu. ƒ Langkah kerja audit yang ditetapkan. ƒ Situasi pekerjaan lapangan audit ƒ Efektifitas dari perencanaan audit. ƒ Pemahaman terhadap pengendalian intern klien. ƒ Bukti audit yang kompeten. ƒ Komunikasi antara auditor eksternal dengan klien. ƒ Efektif dan efisiensi pekerjaan lapangan. ƒ Ketepatan dalam bekerja. ƒ Ketelitian dalam menganalisa. Ordinal Likert Supervisi X1 ƒ Pendelegasian tanggung jawab dari supervisor. ƒ Tindakan terhadap adanya ketidakpuasan bawahan. ƒ Saling terbuka, jujur dan interaktif. ƒ Pengawasan secara berkala. ƒ Pujian terhadap kinerja yang baik serta bantuan untuk mendapat peluang kerja. ƒ Kepedulian terhadap minat bawahannya. ƒ Adanya review program audit. ƒ Kompetensi yang memadai. ƒ Kelengkapan data permanen sebagai bahan bukti audit ƒ Waktu dalam mereview. Ordinal Likert Konsultasi X2 ƒ Ruang lingkup dalam konsultasi ƒ Tersedianya ruang perpustakaan literatur ƒ Kesempatan dalam berkonsultasi. ƒ Identifikasi masalah dalam konsultasi. ƒ Standar dalam konsultasi. ƒ Pendokumentasian hasil konsultasi. ƒ Adanya panduan teknis audit. ƒ Dorongan atasan untuk menggunakan perpustakaan KAP. ƒ Adanya prosedur dalam konsultasi. Ordinal Likert Inspeksi X3 ƒ Adanya prosedur inspeksi KAP. ƒ Ruang lingkup program inspeksi KAP. ƒ Standar pelaksana inspeksi. ƒ Kompetensi dalam inspeksi. ƒ Review terhadap prosedur pengendalian mutu KAP. ƒ Evaluasi pengendalian mutu secara berkala. ƒ Pelaporan hasil inspeksi kepada atasan. ƒ Pembahasan hasil inspeksi dalam tingkatan atasan. Ordinal Likert

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN