Penghimpunan Dana UJKS Perbandingan Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan

 Kriteria rekening  Aktif, yaitu simpanan yang transaksi penyetoran dan penarikan atau pendebetan masih dilakukan anggota.  Pasif, yaitu simpanan yang selama 6 enam bulan tidak terdapat transaksi penyetoran maupun penarikan. Simpanan pasif hendaknya diberitahukan kepada pemiliknya.  Koperasi syariah harus menjamin pengembalian simpanan sepenuhnya.  Simpanan berjangka Mudharabah a. Ketentuan :  Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha Mudharib dan anggota sebagai pemilik dana Shahibul Maal.  Dana harus dinyatakan dalam bentuk mata uang rupiah secara tunai dan bukan piutang.  Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka.  Anggota tidak boleh menarik dana diluar kesepakatan.  Jika anggota menarik dananya diluar kesepakatan, maka koperasi syariah boleh mengenakan biaya administrasi.  Koperasi syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.  Implementasi :  Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy KTPSIM yang masih berlaku, dan aplikasi permohonan pembukaanpenutupan rekening.  Bagi hasil diberikan bila rata-rata saldo diatas minimal Nisbah ditentukan diawal pembukaan rekening, biaya penutupan ditanggung anggota.  Penyaluran dana musyarakah Ketentuan :  Penyaluran dana Musyarakah didahului dengan pernyataan ijab qabul oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam pengadaan kontrakakad.  Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum dan memperhatikan hak-hak kedua belah pihak.  Keuntungan maupun kerugian dibagi secara proporsional berdasarkan kesepakatan di awal akad. Teknik Penerapan :  Anggota bertindak sebagai pengelola usaha dan koperasi syariah sebagai mitra atau dapat pula sebagai pengelola usaha berdasarkan kesepakatan bersama.  Pembagian keuntungan dengan profit and loss sharing yakni untung dan rugi dibagi bersama, pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah yang disepakati.  Koperasi syariah berhak melakukan pengawasan terhadap usaha anggota.  Untuk mengantisipasi resiko akibat kelalaian atau kecurangan, Koperasi syariah dapat meminta jaminan kepada Mudharib.  Dokumentasi : - Formulir pengajuan pembiayaan - Kelengkapan dokumen pendukung - Surat persetujuan prinsip - Surat permohonan realisasi penyaluran dana - Tanda terima uangbarang oleh anggota - Akad perjanjian Mudharabah - Perjanjian pengikatan jaminan - Proyeksi pendapatan usaha nasabah 1 1 Nur S. Buchori. Koperasi Syariah Jaw a Tim ur : M asm edia Buana Pust aka, h.119 Adapun perbandingan mekanisme operasional dapat dilihat pada tabel berikut ini. Objek Perbandingan KJKS Amanah KJKS BMT Al-Fath Produk Simpanan :  Koperasi syariah bertindak sebagai pemilik dana titipan  Dana simpanan disetor penuh kepada teller dan dinyatakan dalam jumlah nominal  Simpanan dapat diambil setiap saat  Koperasi syariah menjamin dana titipan anggota secara mutlak         Implementasi syarat-syarat simpanan :  Anggotacalon angota  Setoran pertama  Media penyetoran dan penarikan dana dengan tiket setoran tunai dan penarikan tunai.  Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy KTPSIM yang masih berlaku dan aplikasi permohonan pembukaanpenutupan rekening  Biaya penutupan ditanggung anggota           Kriteria Rekening :  Koperasi Syariah menjamin pengembalian simpanan sepenuhnya   Simpanan Berjangka Mudharabah : Ketentuan :  Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha Mudharib dan anggota sebagai pemilik dana Shahibul Maal  Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka  Keuntungan anggota mendapat bagi hasil sesuai kesepakatan nisbah yang ditentukan       Dokumentasi :  Pengisian aplikasi anggota baru  Penandatanganan pada kartu specimen yang sesuai dengan KTP     Realisasi :  Menyetorkan dana simpanan pada tellerkasir   Pemeliharaan Account :  Melakukan monitoring seluruh rekening yang aktif untuk volume keluar masuk dana anggota  Membuat laporan perolehan dana anggota dan laporan kinerja bagian penghimpunan dana kepada manajer koperasi syariah setiap bulannya     Penyaluran Dana : Kebijakan :  Adanya prinsip kehati-hatian   Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kedua koperasi jasa keuangan syariah ini bergerak di bidang simpan pinjam, dan oleh karena itu maka fungsinya lebih mirip Bank. Namun dengan mekanisme yang tentunya berbeda dengan bank. Diantaranya adalah yang dilayani dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah hanya mitra, sedangkan dalam bank tidak dikenal adanya istilah mitra. Hal tersebut mempengaruhi hubungan yang ada, kalau dalam koperasi jasa keuangan syariah anggota disebut mitra sekaligus partner, sedangkan dalam bank hanya sebatas hubungan nasabah dan bank produsen dan konsumen. Sehubungan dengan masalah di atas, penulis akan meninjau jasa pinjaman yang terdapat pada kedua Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT Al- Fath IKMI dari segi hukum Islam. Badan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah mempunyai tujuan untuk memberdayakan ekonomi lemah dengan menerapkan sistem syariah dan mensosialisasikan kepada masyarakat yang selama ini sudah terbiasa dengan lembaga keuangan sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga serta meningkatkan kesejahteraan mitra pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Modal koperasi tidak tetap selalu berubah- ubah, hal ini disebabkan keluar masuknya mitra karena Koperasi Jasa Keuangan Syariah tidak mengikat para mitranya dan modal yang ada di dalam koperasi jasa keuangan syariah tersebut juga berubah-ubah karena banyaknya mitra yang mengajukan pembiayaan. Koperasi simpan pinjam Amanah dan BMT Al-Fath IKMI melaksanakan kegiatan simpan meminjam uang, menurut hemat penulis kegiatan tersebut termasuk dalam kategori tolong menolong. Dalam hal ini, KJKS Amanah dan KJKS BMT Al- Fath sudah Analisis SWOT pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strenghts dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threaths. 2 Menurut Karnaen A. Perwaatmadja, analisis SWOT merupakan analisis terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dari suatu persoalan. 3 Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya menggunakan analisis SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin meningkat, terutama pada era globalisasi, yang satu sama lain saling berhubungan dan saling tergantung. Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul ribuan tahun lalu dari bentuk sederhana, dipakai dalam menyusun strategi untuk mengalahkan musuh dalam pertempuran. 4 Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan. 5 Adapun tujuan analisis SWOT adalah untuk mengedintifikasi kondisi eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses, sehingga proses 2 Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004 h. 18 3 Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Jakarta, Usaha Kami, Oktober 1996, h.70 4 Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis PT. Gramedia Pustaka Utama 2004h.10 5 www.Perform.or.idfiles modul prosbumd04-find.pdf.h.3 diakses 13 Oktober 2010 yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif dan efisien. 6 Analisis SWOT juga bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misi dan mewujudkan visinya. IFAS adalah internal strategic factors analysis summary, yaitu faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategi factors analysis summary, yaitu faktor-faktor strategi eksternal suatu perusahaan. 1. Kekuatan Strenght dari sistem operasional KJKS Amanah a. Memiliki Manajer yang berpengalaman dalam bidang Keuangan Syariah Dalam hal ini manajer sebelumnya sudah pernah bekerja dalam bidang lembaga keuangan syariah. b. Karyawan Memahami Kondisi Lapangan Dalam hal ini karyawan dapat mempelajari dan mengenal betul situasi yang ada di lapangan dalam mengajukan pembiayaan. c. Memiliki Jaringan yang Luas Jaringan yang KJKS Amanah miliki adalah jaringan dengan bank- bank syariah dan lembaga keuangan syariah. 2. Kelemahan Weaknesses dalam sistem operasional KJKS Amanah 6 http:sallaccaedulis.blogspot.com200903artikel-analisis-swot.html.diakses 13 Oktober 2010 a. Promosi Produk yang Kurang Jelas Dari brosur yang peneliti dapat, di dalam brosur yang berisikan penawaran produk simpanan dan pembiayaan, ternyata tidak didapati keterangan tentang masing-masing produk simpananpembiayaan yang ditawarkan. b. Masih Memerlukan Dana dalam Pembiayaan c. Kurangnya Kesadaran Karyawan Dalam Kehadiran Bekerja Dalam kesehariannya ada beberapa karyawan yang berprofesi sebagai marketing dan penagihan dalam seminggu hanya 3 tiga kali datang ke KJKS Amanah, sedangkan seharusnya sesuai dengan jam kerja yaitu senin sd sabtu. 3. Peluang Opportunies dari sistem operasional KJKS Amanah a. Sudah Banyak Masyarakat Berlomba-lomba ke Lembaga Jasa Keuangan Syariah Dengan adanya koperasi syariah yang ada di tengah-tengah masyarakat, maka masyarakat banyak yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar untuk mengenal dan mencoba beralih ke KJKS. b. Jaringan yang Luas dengan Bank Syariah 4. Ancaman Threath dari sistem operasional KJKS Amanah a. Adanya Renternir Dalam prakteknya renternir lebih cepat dalam memberikan pembiayaan kepada para nasabahnya. Sedangkan, kopersi syariah butuh waktu untuk memberikan pembiayaan karena koperasi syariah memakai prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan. b. Daya Saing dengan KJKS lainnya Margin yang ditawarkan oleh koperasi syariah berbeda-beda. Ada yang lebih rendah dalm memberikan margin kepada para mitranya, agar koperasi syariah tersebut dapat dilirik oleh masyarakat. 5. Alternatif Strategi Setelah diketahui factor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan tantangan, kemudian kita akan menentukkan strategi yang dapat digunakan oleh KJKS Amanah dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan KJKS Amanah adalah menggunakan “matrik SWOT”. 7 Berdasarkan keterangan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di atas, maka KJKS Amanah dapat mengambil beberapa strategi-strategi sebagai berikut : a. STRATEGI 1 = SO 7 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS Amanah, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti. Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan yang luas. Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaanbank-bank syariah lainnya. b. STRATEGI 2 = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan yang luas. Melihat ancaman berupa : adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya. KJKS dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan pelayanan yang terbai kepada mitra serta memberikan kemudahan pencairan uang pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 satu kali meminjam uang di KJKS Amanah, maka untuk peminjaman uang yang kedua kalinya KJKS Amanah memberikan pembiayaan dalam jangka waktu 2 dua hari biasanya pembiayaan akan cair selama 1 minggu. c. STRATEGI 3 = WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. KJKS menghadapi peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat peluang berupa : sudah banyak masyarakat yang berlomba-lomba menggunakan jasa keuangan syariah serta memiliki jaringan yang luas dengan bank syariah. Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan promosi produk di brosur secara jelas dan meningkatkan kesadara karyawan dalam kehadiran bekerja. d. STRATEGI 4 = WT Strategi ini diambil pada saat KJKS mengalami situasi yang kurang menguntungkan di mana KJKS harus menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan in bersifat definitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat ancaman berupa : adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya. Untuk mengatasi masalah ini, KJKS dapat melakukan sosialisasi yang lebih baik kepada masyarakat serta etos kerja karyawan lebih ditingkatkan. 8 Berikut ini diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang dapat diambil KJKS Amanah setelah menggabungkan data internal dan eksternal. Diagram Matrik SWOT KJKS Amanah 9 IFAS EFAS STRENGTHS S  Memiliki manajer yang berpengalaman dalam  keuangan syariah.  Karyawan memahami kondisi lapangan di masyarakat yang akan mengajukan pembiayaan.  Memiliki jaringan yang luas. WEAKNESSES W  Promosi produk di brosur masih kurang jelas.  Masih memerlukan dana bantuan untuk modal pembiayaan.  Kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. OPPORTUNIES O  Sudah banyak masyarakat yang belomba-lomba menggunakan jasa keuangan syariah.  Jaringan yang luas dengan bank syariah. STRATEGI SO  Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan atau bank-bank syariah lainnya. STRATEGI WO  Meningkatkan promosi produk di brosur secara jelas.  Meningkatkan kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. THREATHS T  Adanya renternir STRATEGI ST  Memberikan pelayanan STRATEGI WT  Melakukan sosialisasi 8 Ibid 9 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS Amanah Bpk. Mudhalifin. Jombang, 6 September 2010.  Daya saing margin dengan KJKS lainnya. yang terbaik kepada mitra.  Memberikan kemudahan pencairan uang pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 satu kali yaitu dalam jangka waktu 2 dua hari. yang lebih baik kepada masyarakat.  Efisiensi karyawan dalam bekerja di tingkatkan. 1. Kekuatan Strenght dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah b. Kekeluargaan antar karyawan sangat baik Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara yang senior dan junior c. Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan Apabila karyawan yang lainnya mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaannya, maka karyawan yang lain bersedia membantu. 2. Kelemahan Weaknesses dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal Kurangnya fasilitas komputer yang memadai. b. Ruangan BMT yang kurang memadai Dalam hal ini, BMT mempunyai ruangan yang kurang memadai dan kurang nyaman. c. Fasilitas komputer yang terbatas 3. Peluang Opportunies dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah b. Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath IKMI 4. Ancaman Threath dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Banyaknya pesaing Dalam hal ini pesaing yang dihadapi BMT adalah koperasi syariah lainnya dan renternir. b. Penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat Dalam hal ini, koperasi syariah lain menurunkan marginnya untuk menarik minat masyarakat banyak dalam persaingan bisnis. 5. Alternatif Strategi Setelah diketahui faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan tantangan, kemudian kita akan menentukan strategi yang dapat digunakan oleh BMT dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan BMT adalah menggunakan ”matrik SWOT”. 10 Berdasarkan keterangan data tetang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di atas, maka BMT dapat mengambil beberapa strategi-strategi sebagai berikut : a. STRATEGI 1 = SO Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya. Untuk BMT dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaanbank-bank syariah lainnya. b. STRATEGI 2 = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya. Melihat ancaman berupa : banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat. BMT dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar, meningkatkan dalam suatu pelayanan, menambah produk dan melakukan promosi melalui media internet. c. STRATEGI 3 = WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. BMT menghadapi peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendala kelemahan internal. Melihat kelemahan BMT Al-Fath berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai, fasilitas komputer yang terbatas. Melihat peluang berupa : Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah dan banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT. 10 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS BMT Al-Fath, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti. Dalam hal ini, BMT dapat menyediakan atau membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai, menambah tenaga karyawan dan menambah fasilitas komputerisasi. d. STRATEGI 4 = WT Strategi ini diambil pada saat BMT mengalami situasi yang kurang menguntungkan, di mana BMT harus mengahadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini bersifat definitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Melihat kelemahan BMT berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai serta fasilitas komputer yang terbatas. Melihat ancaman berupa : Banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, BMT dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra serta mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT. Berikut ini, diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang dapat diambil BMT setelah menggabungkan data internal dan eksternal. 11 Diagram Matrik SWOT KJKS BMT Al-Fath IKMI 12 IFAS EFAS STRENGHTHS S  Memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah.  Kekeluargaan antar karyawan sangat baik  Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan karyawan lainnya. WEAKNESSES W  Masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal.  Ruangan BMT yang kurang memadai.  Fasilitas komputer yang terbatas.  Dalam berkomunikasi melalui media telefon terkadang kurang baik. 11 Ibid 12 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS BMT AL-FATH IKMI Bpk. Saimin. Ciputat, 6 September 2010. OPPURTUNIES O  Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah.  Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath IKMI. STRATEGI SO  Mendapatkan kepercayaan yang besar dari bank untuk peminjaman modal pembiayaan.  Pekerjaan yang ada di BMT terasa ringan dan cepat terselesaikan dengan cepat. STRATEGI WO  Menyediakan atau membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai.  Menambah tenaga karyawan.  Menambah fasilitas komputerisasi. THREATHS T  Banyaknya pesaing  Adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat. STRATEGI ST  Memberikan kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar.  Meningkatkan dalam suatu pelayanan.  Menambah produk.  Melakukan promosi melalui media internet. STRATEGI WT  Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra.  Mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT.

B. Strategi Manajemen Operasional dan Pengembangan KJKS Amanah dan

KJKS BMT AL-FATH IKMI Dalam prakteknya KJKS Amanah mempunyai strategi manajemen operasional yang baik ke masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar KJKS Amanah, lembaga ini mempunyai strategi manajemen operasional dengan cara memperbanyak marketing, mengadakan penyuluhan ke Majelis Ta’lim serta memberikan santunan kepada masyarakat yang ada di sekitar KJKS Amanah. Begitu juga dalam pengembangannya, sampai saat ini KJKS Amanah cukup berkembang dengan baik, karena mitra ataupun masyarakat khususnya masyarakat sekitar sudah banyak mencari tahu dan mencoba menggunakan koperasi jasa keuangan syariah, dan dengan adanya sosialisasi yang diadakan oleh koperasi jasa keuangan syariah Amanah ini, masyarakat dan mitra jadi lebih mengerti bahwa KJKS Amanah mempunyai produk-produk syariah, akad syariah, serta mengenal KJKS Amanah sebagai lembaga yang dapat memfasilitasi para mitramasyarakat mikro untuk mendapat akses permodalan dengan mudah dan sesuai dengan syariah tanpa mitra merasa dirugikan dalam mengembalikan uang pinjaman yang telah mitra ajukan kepada koperasi jasa keuangan syariah amanah. 13 Dan dalam prakteknya KJKS BMT AL-FATH IKMI juga mempunyai strategi manajemen operasional yang sama baiknya dengan koperasi jasa keuangan syariah amanah yaitu dengan memperoleh atau memegang kepercayaan yang mitra berikan kepada terhadap KJKS BMT Al-Fath IKMI, serta memberikan manfaat yang langsung atau tidak langsung kepada mitra, KJKS juga memberikan ketauladanan perilaku berdasarkan ajaran syariah yang telah diajarkan dalam Al-qur’an dan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dari mulai etika berpakaian, berbicara, bersikap bukan hanya di dalam kantor, tetapi di masyarakat juga, di dalam memilih karyawan KJKS sangatlah mengedepankan syariat Islam, khususnya untuk karyawan pria, KJKS BMT Al-Fath benar-benar mencari karyawan pria yang tidak menjadi perokok aktif, dan dalam hubungan yang ada antara KJKS BMT Al- Fath dengan mitranya adalah sebagai teman atau partner, dimana di saat mitra mempunyai saran dan kritik semua dapat dibicarakan dengan kekeluargaan dan 13 Hasil Waw ancara pribadi dengan Bapak M udhalifin, Jom bang Raya, 6 Sept em ber 2010 musyawarah yang baik antara KJKS BMT Al-Fath dan mitra, Dan dalam pengembangannya KJKS BMT Al-Fath IKMI mengalami perkembangan yang baik dari hari ke hari karena mereka berangkat dari semangat untuk mensejahterakan umat, dan berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang mereka punya dengan mengikuti studi banding atau input-input yang ada dan terus belajar dan belajar untuk menjadikan KJKS BMT Al-fath sebuah lembaga syariah yang baik dari hari ke hari dengan memegang prinsip syariah yang ada dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam dalam menjalankan operasional serta manajemen yang ada di dalamnya. 14 14 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Ciputat, 6 September 2010