Penghimpunan Dana UJKS Perbandingan Operasional Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan
Kriteria rekening Aktif, yaitu simpanan yang transaksi penyetoran dan penarikan
atau pendebetan masih dilakukan anggota. Pasif, yaitu simpanan yang selama 6 enam bulan tidak terdapat
transaksi penyetoran maupun penarikan. Simpanan pasif hendaknya diberitahukan kepada pemiliknya.
Koperasi syariah harus menjamin pengembalian simpanan sepenuhnya.
Simpanan berjangka Mudharabah a. Ketentuan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha Mudharib dan anggota sebagai pemilik dana Shahibul Maal.
Dana harus dinyatakan dalam bentuk mata uang rupiah secara tunai dan bukan piutang.
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka.
Anggota tidak boleh menarik dana diluar kesepakatan. Jika anggota menarik dananya diluar kesepakatan, maka koperasi
syariah boleh mengenakan biaya administrasi. Koperasi syariah tidak diperkenankan mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Implementasi : Kelengkapan dokumen harus didukung dengan fotocopy
KTPSIM yang masih berlaku, dan aplikasi permohonan pembukaanpenutupan rekening.
Bagi hasil diberikan bila rata-rata saldo diatas minimal Nisbah ditentukan diawal pembukaan rekening, biaya penutupan
ditanggung anggota. Penyaluran dana musyarakah
Ketentuan : Penyaluran dana Musyarakah didahului dengan pernyataan ijab
qabul oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam pengadaan kontrakakad.
Pihak-pihak yang berkontrak harus cakap hukum dan memperhatikan hak-hak kedua belah pihak.
Keuntungan maupun kerugian dibagi secara proporsional berdasarkan kesepakatan di awal akad.
Teknik Penerapan : Anggota bertindak sebagai pengelola usaha dan koperasi syariah
sebagai mitra atau dapat pula sebagai pengelola usaha berdasarkan kesepakatan bersama.
Pembagian keuntungan dengan profit and loss sharing yakni untung dan rugi dibagi bersama, pembagian keuntungan dari
pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah yang disepakati. Koperasi syariah berhak melakukan pengawasan terhadap usaha
anggota. Untuk mengantisipasi resiko akibat kelalaian atau kecurangan,
Koperasi syariah dapat meminta jaminan kepada Mudharib. Dokumentasi :
- Formulir pengajuan pembiayaan - Kelengkapan dokumen pendukung
- Surat persetujuan prinsip - Surat permohonan realisasi penyaluran dana
- Tanda terima uangbarang oleh anggota - Akad perjanjian Mudharabah
- Perjanjian pengikatan jaminan - Proyeksi pendapatan usaha nasabah
1
1
Nur S. Buchori. Koperasi Syariah Jaw a Tim ur : M asm edia Buana Pust aka, h.119
Adapun perbandingan mekanisme operasional dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Objek Perbandingan KJKS
Amanah KJKS BMT
Al-Fath Produk Simpanan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pemilik dana titipan
Dana simpanan disetor penuh kepada teller dan dinyatakan dalam jumlah nominal
Simpanan dapat diambil setiap saat Koperasi syariah menjamin dana titipan
anggota secara mutlak
Implementasi syarat-syarat simpanan :
Anggotacalon angota Setoran pertama
Media penyetoran dan penarikan dana dengan tiket setoran tunai dan penarikan
tunai. Kelengkapan dokumen harus didukung
dengan fotocopy KTPSIM yang masih berlaku dan aplikasi permohonan
pembukaanpenutupan rekening Biaya penutupan ditanggung anggota
Kriteria Rekening :
Koperasi Syariah menjamin pengembalian simpanan sepenuhnya
Simpanan Berjangka Mudharabah : Ketentuan :
Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha Mudharib dan anggota sebagai
pemilik dana Shahibul Maal
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam
akad pembukaan simpanan berjangka
Keuntungan anggota mendapat bagi hasil
sesuai kesepakatan nisbah yang ditentukan
Dokumentasi : Pengisian aplikasi anggota baru
Penandatanganan pada kartu specimen
yang sesuai dengan KTP
Realisasi :
Menyetorkan dana simpanan pada tellerkasir
Pemeliharaan Account :
Melakukan monitoring seluruh rekening yang aktif untuk volume keluar masuk
dana anggota
Membuat laporan perolehan dana anggota dan laporan kinerja bagian penghimpunan
dana kepada manajer koperasi syariah setiap bulannya
Penyaluran Dana : Kebijakan :
Adanya prinsip kehati-hatian
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kedua koperasi jasa keuangan syariah ini bergerak di bidang simpan pinjam, dan oleh karena itu maka fungsinya
lebih mirip Bank. Namun dengan mekanisme yang tentunya berbeda dengan bank. Diantaranya adalah yang dilayani dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah hanya
mitra, sedangkan dalam bank tidak dikenal adanya istilah mitra. Hal tersebut mempengaruhi hubungan yang ada, kalau dalam koperasi jasa keuangan syariah
anggota disebut mitra sekaligus partner, sedangkan dalam bank hanya sebatas hubungan nasabah dan bank produsen dan konsumen.
Sehubungan dengan masalah di atas, penulis akan meninjau jasa pinjaman yang terdapat pada kedua Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT Al-
Fath IKMI dari segi hukum Islam. Badan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah mempunyai tujuan untuk memberdayakan ekonomi lemah dengan menerapkan sistem
syariah dan mensosialisasikan kepada masyarakat yang selama ini sudah terbiasa dengan lembaga keuangan sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga
serta meningkatkan kesejahteraan mitra pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam. Modal koperasi tidak tetap selalu berubah- ubah, hal ini disebabkan keluar masuknya mitra karena Koperasi Jasa Keuangan Syariah tidak
mengikat para mitranya dan modal yang ada di dalam koperasi jasa keuangan syariah tersebut juga berubah-ubah karena banyaknya mitra yang mengajukan pembiayaan.
Koperasi simpan pinjam Amanah dan BMT Al-Fath IKMI melaksanakan kegiatan simpan meminjam uang, menurut hemat penulis kegiatan tersebut termasuk
dalam kategori tolong menolong. Dalam hal ini, KJKS Amanah dan KJKS BMT Al-
Fath sudah Analisis SWOT pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan Strenghts dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threaths.
2
Menurut Karnaen A. Perwaatmadja, analisis SWOT merupakan analisis terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dari suatu persoalan.
3
Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya menggunakan analisis SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin
meningkat, terutama pada era globalisasi, yang satu sama lain saling berhubungan dan saling tergantung. Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul
ribuan tahun lalu dari bentuk sederhana, dipakai dalam menyusun strategi untuk mengalahkan musuh dalam pertempuran.
4
Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
yang dilakukan
melalui telaah
terhadap kondisi
eksternal perusahaan.
5
Adapun tujuan analisis SWOT adalah untuk mengedintifikasi kondisi eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses, sehingga proses
2
Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004 h. 18
3
Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, Jakarta, Usaha Kami, Oktober 1996, h.70
4
Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis PT. Gramedia Pustaka Utama 2004h.10
5
www.Perform.or.idfiles modul prosbumd04-find.pdf.h.3 diakses 13 Oktober 2010
yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.
6
Analisis SWOT juga bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan
beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan
misi dan mewujudkan visinya.
IFAS adalah internal strategic factors analysis summary, yaitu faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategi factors analysis
summary, yaitu faktor-faktor strategi eksternal suatu perusahaan. 1. Kekuatan Strenght dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Memiliki Manajer yang berpengalaman dalam bidang Keuangan Syariah
Dalam hal ini manajer sebelumnya sudah pernah bekerja dalam bidang lembaga keuangan syariah.
b. Karyawan Memahami Kondisi Lapangan Dalam hal ini karyawan dapat mempelajari dan mengenal betul
situasi yang ada di lapangan dalam mengajukan pembiayaan. c. Memiliki Jaringan yang Luas
Jaringan yang KJKS Amanah miliki adalah jaringan dengan bank- bank syariah dan lembaga keuangan syariah.
2. Kelemahan Weaknesses dalam sistem operasional KJKS Amanah
6
http:sallaccaedulis.blogspot.com200903artikel-analisis-swot.html.diakses 13 Oktober 2010
a. Promosi Produk yang Kurang Jelas Dari brosur yang peneliti dapat, di dalam brosur yang berisikan
penawaran produk simpanan dan pembiayaan, ternyata tidak didapati
keterangan tentang
masing-masing produk
simpananpembiayaan yang ditawarkan. b. Masih Memerlukan Dana dalam Pembiayaan
c. Kurangnya Kesadaran Karyawan Dalam Kehadiran Bekerja Dalam kesehariannya ada beberapa karyawan yang berprofesi
sebagai marketing dan penagihan dalam seminggu hanya 3 tiga kali datang ke KJKS Amanah, sedangkan seharusnya sesuai
dengan jam kerja yaitu senin sd sabtu. 3. Peluang Opportunies dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Sudah Banyak Masyarakat Berlomba-lomba ke Lembaga Jasa Keuangan Syariah
Dengan adanya koperasi syariah yang ada di tengah-tengah masyarakat, maka masyarakat banyak yang mempunyai rasa
keingintahuan yang besar untuk mengenal dan mencoba beralih ke KJKS.
b. Jaringan yang Luas dengan Bank Syariah 4. Ancaman Threath dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Adanya Renternir
Dalam prakteknya renternir lebih cepat dalam memberikan pembiayaan kepada para nasabahnya. Sedangkan, kopersi syariah
butuh waktu untuk memberikan pembiayaan karena koperasi syariah memakai prinsip kehati-hatian dalam memberikan
pembiayaan. b. Daya Saing dengan KJKS lainnya
Margin yang ditawarkan oleh koperasi syariah berbeda-beda. Ada yang lebih rendah dalm memberikan margin kepada para
mitranya, agar koperasi syariah tersebut dapat dilirik oleh masyarakat.
5. Alternatif Strategi Setelah diketahui factor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan
eksternal peluang dan tantangan, kemudian kita akan menentukkan strategi yang dapat digunakan oleh KJKS Amanah dalam menghadapi
persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan KJKS Amanah adalah menggunakan “matrik SWOT”.
7
Berdasarkan keterangan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di atas, maka KJKS Amanah dapat mengambil beberapa strategi-strategi
sebagai berikut : a. STRATEGI 1 = SO
7
Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS Amanah, sesuai dengan aturan dalam buku
Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi
lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan yang luas.
Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaanbank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI 2 = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan
yang luas. Melihat ancaman berupa : adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya.
KJKS dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan pelayanan yang terbai kepada mitra serta memberikan kemudahan pencairan uang
pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 satu kali meminjam uang di KJKS Amanah, maka untuk peminjaman uang yang kedua
kalinya KJKS Amanah memberikan pembiayaan dalam jangka waktu 2 dua hari biasanya pembiayaan akan cair selama 1 minggu.
c. STRATEGI 3 = WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. KJKS menghadapi
peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendalakelemahan internal.
Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya
kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat peluang berupa : sudah banyak masyarakat yang berlomba-lomba menggunakan jasa
keuangan syariah serta memiliki jaringan yang luas dengan bank syariah. Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan promosi produk di brosur
secara jelas dan meningkatkan kesadara karyawan dalam kehadiran bekerja.
d. STRATEGI 4 = WT Strategi ini diambil pada saat KJKS mengalami situasi yang kurang
menguntungkan di mana KJKS harus menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan in bersifat definitif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang
kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat ancaman berupa :
adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya.
Untuk mengatasi masalah ini, KJKS dapat melakukan sosialisasi yang lebih baik kepada masyarakat serta etos kerja karyawan lebih
ditingkatkan.
8
Berikut ini diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang dapat diambil KJKS Amanah setelah menggabungkan data internal dan
eksternal.
Diagram Matrik SWOT KJKS Amanah
9
IFAS EFAS
STRENGTHS S
Memiliki manajer yang berpengalaman dalam
keuangan syariah. Karyawan
memahami kondisi
lapangan di
masyarakat yang akan mengajukan pembiayaan.
Memiliki jaringan yang luas.
WEAKNESSES W
Promosi produk di brosur masih kurang
jelas. Masih
memerlukan dana bantuan untuk
modal pembiayaan. Kurangnya kesadaran
karyawan dalam
kehadiran bekerja.
OPPORTUNIES O
Sudah banyak
masyarakat yang
belomba-lomba menggunakan
jasa keuangan syariah.
Jaringan yang luas dengan bank syariah.
STRATEGI SO
Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan atau
bank-bank syariah
lainnya.
STRATEGI WO
Meningkatkan promosi produk di
brosur secara jelas. Meningkatkan
kesadaran karyawan
dalam kehadiran
bekerja.
THREATHS T
Adanya renternir
STRATEGI ST
Memberikan pelayanan
STRATEGI WT
Melakukan sosialisasi
8
Ibid
9
Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS Amanah Bpk. Mudhalifin. Jombang, 6 September 2010.
Daya saing margin dengan KJKS lainnya.
yang terbaik kepada mitra. Memberikan kemudahan
pencairan uang
pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1
satu kali yaitu dalam jangka waktu 2 dua hari.
yang lebih baik kepada masyarakat.
Efisiensi karyawan
dalam bekerja
di tingkatkan.
1. Kekuatan Strenght dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah
b. Kekeluargaan antar karyawan sangat baik Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara yang senior dan junior
c. Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan Apabila karyawan yang lainnya mendapat kesulitan dalam melakukan
pekerjaannya, maka karyawan yang lain bersedia membantu.
2. Kelemahan Weaknesses dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal
Kurangnya fasilitas komputer yang memadai. b. Ruangan BMT yang kurang memadai
Dalam hal ini, BMT mempunyai ruangan yang kurang memadai dan kurang nyaman.
c. Fasilitas komputer yang terbatas 3. Peluang Opportunies dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI
a. Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah b. Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath
IKMI 4. Ancaman Threath dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI
a. Banyaknya pesaing Dalam hal ini pesaing yang dihadapi BMT adalah koperasi syariah
lainnya dan renternir. b. Penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada
masyarakat Dalam hal ini, koperasi syariah lain menurunkan marginnya untuk
menarik minat masyarakat banyak dalam persaingan bisnis.
5. Alternatif Strategi Setelah diketahui faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan
eksternal peluang dan tantangan, kemudian kita akan menentukan strategi yang dapat digunakan oleh BMT dalam menghadapi persaingan bisnis di
Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan BMT adalah
menggunakan ”matrik SWOT”.
10
Berdasarkan keterangan data tetang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di atas, maka BMT dapat mengambil beberapa strategi-strategi
sebagai berikut : a. STRATEGI 1 = SO
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar
karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya.
Untuk BMT dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaanbank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI 2 = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama
karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya. Melihat ancaman berupa : banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang
lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
BMT dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam
membayar, meningkatkan dalam suatu pelayanan, menambah produk dan melakukan promosi melalui media internet.
c. STRATEGI 3 = WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. BMT menghadapi peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak
harus menghadapi beberapa kendala kelemahan internal.
Melihat kelemahan BMT Al-Fath berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang
kurang memadai, fasilitas komputer yang terbatas. Melihat peluang berupa : Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam
keuangan syariah dan banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT.
10
Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS BMT Al-Fath, sesuai dengan aturan dalam
buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
Dalam hal ini, BMT dapat menyediakan atau membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai, menambah tenaga
karyawan dan menambah fasilitas komputerisasi.
d. STRATEGI 4 = WT Strategi ini diambil pada saat BMT mengalami situasi yang
kurang menguntungkan, di mana BMT harus mengahadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini
bersifat definitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Melihat kelemahan BMT berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang
kurang memadai serta fasilitas komputer yang terbatas. Melihat ancaman berupa : Banyaknya pesaing dan adanya penawaran
margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, BMT dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra serta
mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT. Berikut ini, diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi
yang dapat diambil BMT setelah menggabungkan data internal dan eksternal.
11
Diagram Matrik SWOT KJKS BMT Al-Fath IKMI
12
IFAS EFAS
STRENGHTHS S Memiliki manajer yang
berpengalaman dalam
keuangan syariah. Kekeluargaan
antar karyawan sangat baik
Solidaritas yang
tinggi antar
sesama karyawan
dalam membantu pekerjaan karyawan lainnya.
WEAKNESSES W
Masih memerlukan
dukungan sistem yang canggih dan andal.
Ruangan BMT
yang kurang memadai.
Fasilitas komputer yang terbatas.
Dalam berkomunikasi
melalui media telefon terkadang kurang baik.
11
Ibid
12
Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS BMT AL-FATH IKMI Bpk. Saimin. Ciputat, 6 September 2010.
OPPURTUNIES O
Sudah banyak
masyarakat yang
berminat dalam
keuangan syariah. Banyak
bank syariah
yang menawarkan
dananya ke BMT Al-fath IKMI.
STRATEGI SO
Mendapatkan kepercayaan yang besar dari bank untuk
peminjaman modal
pembiayaan. Pekerjaan yang ada di
BMT terasa ringan dan cepat terselesaikan dengan
cepat.
STRATEGI WO
Menyediakan atau
membangun gedung yang lebih nyaman
dan memadai. Menambah
tenaga karyawan.
Menambah fasilitas komputerisasi.
THREATHS T
Banyaknya pesaing
Adanya penawaran
margin yang
lebih rendah
dari koperasi
lain kepada
masyarakat.
STRATEGI ST
Memberikan kemudahan
dalam pembiayaan
dengan tidak
memberatkan dalam membayar.
Meningkatkan dalam
suatu pelayanan. Menambah produk.
Melakukan promosi
melalui media internet.
STRATEGI WT
Memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat
atau mitra. Mengadakan
pembinaan kepada
mitra yang diadakan oleh BMT.