Fuzzifikasi dan Penentuan Batas Input Fuzzy

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan seorang desain interior. faktor apa saja yang mempengaruhi besar daya lampu listrik dalam suatu ruangan, bagaimana seorang desain interior menentukan besar daya lampu listrik pada suatu ruangan. Dari hasil wawancara tersebut yaitu faktor yang mempengaruhi besar daya lampu listrik dalam suatu ruangan adalah luas ruangan, tinggi plafon, dan berapa tingkat pencahayaan yang ingin dicapai. Setelah melakukan wawancara lalu penulis membagikan kuisioner pada lima orang desain interior, untuk mengetahui apakah sistem yang penulis buat diperlukan. Untuk isi wawancara dan kuisioner terlampir pada lampiran A.

3.4 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Fuzzifikasi dan Penentuan Batas Input Fuzzy

Pada penelitian ini terdapat tiga fungsi keanggotaan input, yaitu fungsi keanggotaan input fungsi ruangan, fungsi keanggotaan input tingkat pencahayaan, fungsi keanggotaan input tinggi plafon, dan fungsi keanggotaan input luas ruangan. Masing-masing fungsi keanggotaan akan dijabarkan sebagai berikut a. Input Luas Ruangan Luas ruangan penulis juga bagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Sempit antara 1 M 2 sampai 25 M 2 Untuk sempit menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Dan notasi metematika dari fungsi ini adalah 3.1 Untuk a = 1, b = 9, c = 15, d = 25 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 1 atau x = 25 x-18; 1 x = 9 µ sempit [x] = 1; 9 x £ 15 25-x10 15 x 25 Gambar 3.1 Fungsi Keanggotaan Sempit 2. Sedang antara 15 2 M sampai 40 M 2 Untuk sedang menggunakan fungsi keanggotaan segitiga. Dan notasi metematika dari fungsi ini adalah 3.2 Untuk a = 15, b = 26, c = 40 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 15 atau x = 40 µ sedang [x] = x-159; 15 x = 26 40-x14 ; 26 x = 40 UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE Gambar 3.2 Fungsi Luas Ruangan Sedang 3. Luas antara 35 M 2 sampai 50 M 2 Untuk sempit menggunakan fungsi keanggotaan trapesium, sesuai dengan notasi 3.1. Untuk a = 35, b = 40, c = 45, d = 50 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 35 atau x = 50 x-355; 35 x = 40 µ luas [x] = 1; 40 x £ 45 50-x5 45 x 50 Gambar 3.3 Fungsi Keanggotaan Luas Ruangan Luas Fungsi keanggotaan luas ruangan digambarkan sebagai berikut Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Luas Ruangan Adapun Algoritma dari fungsi keanggotaan luas ruangan sebagaimana pada lampiran C. b. Input Tinggi Plafon Tinggi plafon penulis juga bagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Pendek antara 1 M sampai 3 M Untuk pendek menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Sesuai dengan notasi 3.1. Untuk a = 1, b = 1.5, c = 2.5, d = 3 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE 0; x = 1 atau x = 3 x-10.5; 1 x = 1.5 µ pendek [x] = 1; 1.5 x £ 2.5 3-x0.5 2.5 x 3 Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Tinggi Plafon Pendek 2. Sedang antara 2.5 M sampai 4 M Untuk sedang menggunakan fungsi keanggotaan segitiga. Dan notasi metematika sesuai dengan 3.2 a = 2.5, b = 3.25, c = 4 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 2.5 atau x = 4 µ sedang [x] = x-2.50.75; 2.5 = x = 3.25 4-x0.75 ; 3.25= x = 4 Gambar 3.6 Fungsi Keanggotaan Tinggi Plafon Sedang 3. Tinggi antara 3.5 M sampai 6 M Untuk tinggi menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Dan notasi matematikanya sesuai dengan 3.1 Untuk a = 3.5, b = 4, c = 5, d = 6 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 3.5 atau x = 6 x-3.50.5; 3.5 x = 4 µ tinggi [x] = 1; 4 x £ 5 6-x1; 5 x 6 UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE Gambar 3.7 Fungsi Keanggotaan Tinggi Plafon Tinggi Fungsi keanggotaan tinggi plafon digambarkan sebagai berikut Gambar 3.8 Fungsi Keanggotaan Tinggi Plafon Adapun Algoritma dari fungsi keanggotaan tinggi plafon sebagaimana pada lampiran C. c. Input Tingkat Pencahayaan Tingkat pencahayaan penulis bagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Gelap antara 1 lux sampai 125 lux Untuk Gelap menggunakan fungsi keanggotaan trapesium, untuk notasi matematikanya sesuai dengan 3.1 Untuk a = 1, b = 50, c = 100, d = 125 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 1 atau x = 125 x-149; 1 x = 50 µ gelap [x] = 1; 50 x £ 100 125-x25; 100 x 125 Gambar 3.9 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Gelap 2. Sedang antara 100 lux sampai 200 lux Untuk sedang menggunakan fungsi keanggotaan segitiga. Dan notasi metematika sesuai dengan 3.2 a = 100, b = 150, c = 200 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 100 atau x = 200 µ sedang [x] = x-10050; 100 = x = 150 UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE 200-x50 ; 150 = x = 200 Gambar 3.10 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Sedang 3. Terang antara 160 lux sampai 275 lux Untuk terang menggunakan fungsi keanggotaan trapesium, untuk notasi matematikanya sesuai dengan 3.1 Untuk a = 160, b = 200, c = 250, d = 275 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 160 atau x = 275 x-16040; 160 x = 200 µ terang [x] = 1; 200 x £ 25 275-x50; 250 x 275 Gambar 3.11 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Terang Fungsi keanggotaan tingkat pencahayaan digambarkan sebagai berikut Gambar 3.12 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Adapun Algoritma dari fungsi keanggotaan tingkat pencahayaan sebagaimana pada lampiran C.

3.4.2 Evaluasi Aturan Dasar