Metode Mamdani Metode Tsukamoto

Gambar 2.5 Diagram Blok Inferensi Fuzzy Sistem Inferensi Fuzzy menerima input crisp. Input ini kemudian dikirim ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk IF-THEN. Fire strength akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari stu, maka akan dilakukan agregasi dari sebuah aturan. Selanjutnya, pada hasil agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai output sistem.

2.1.4.1 Metode Mamdani

Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Proses pengambilan keputusan dari metode mamdani dapat dilukiskan pada gambar dibawah ini Gambar 2.6 Metode Mamdani IF x 1 is A 1 AND ….. AND x n is A n THEN y is B Dimana : A 1 , ….., A n , dan B adalah nilai-nilai linguistik atau fuzzy set dan “x 1 is A menyatakan bahwa variabel x 1 adalah anggota fuzzy set A 1 . Untuk memperoleh output, diperlukan 4 tahapan yaitu : www.logikafuzzy.blogspot.com a. Pembentukan himpunan fuzzy Pada metoda mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. . b. Aplikasi fungsi implikasi pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN. c. Komponen aturan Pada tahapan ini sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu : max, additive dan probabilistik OR. Pada metode max, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikanya ke output dengan menggunakan operator OR union. Secara umum dapat ditulis µ df xi max µ df x i , µ kf x i d. Penegasan Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat di ambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Defuzzyfikasi pada metode mamdani untuk semesta diskrit menggunakan persamaan berikut : z = ? z j µz j ? µz j 2.7

2.1.4.2 Metode Tsukamoto

UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE Menurut Kusumadewi 2006 : 38 pada dasarnya, metode Tsukamoto mengaplikasikan penalaran monoton pada setiap aturannya. Jika pada penalaran monoton, sistem hanya memiliki satu aturan, tapi pada metode Tsukamoto, sistem terdiri atas beberapa aturan. Kerena menggunakan konsep dasar penalaran monoton, pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan monoton. Output hasil inferensi ini diberikan secara tegas crisp berdasarkan α-predikat fire strength.

2.1.4.3 Metode Sugeno