Evaluasi Aturan Dasar Proses Implikasi MIN

Gambar 3.11 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Terang Fungsi keanggotaan tingkat pencahayaan digambarkan sebagai berikut Gambar 3.12 Fungsi Keanggotaan Tingkat Pencahayaan Adapun Algoritma dari fungsi keanggotaan tingkat pencahayaan sebagaimana pada lampiran C.

3.4.2 Evaluasi Aturan Dasar

Setelah menentukan fungsi keanggotaan, aturan dasar berjumlah dua puluh tujuh, yang didapat dari jumlah input dipangkatkan dengan jumlah fungsi keanggotaan tiap-tiap input, jumlah input = 3 dan jumlah fungsi keanggotaan tiap-tiap input = 3, jadi 3 3 = 27 Input yang didapat penulis adala Luas ruangan dibagi menjadi tiga bagian yaitu sempit S, Sedang Se, luas L. Tinggi plafon juga dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendek Pe, Sedang Se, tinggi T. Dan tingkat pencahayaan juga dibagi menjadi tiga UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE bagian yaitu gelap G sedang Se, terang T. Aturan dasar fuzzy yang digunakan untuk menentukan berapa besar daya listrik pada suatu ruangan adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Aturan Dasar Fuzzy Luas Ruangan Tinggi Plafon Tingkat Pencahayaan G S T SPe P P R SS P R T ST R T T SePe P R T SeS R R T SeT R T T LPe P R R LS R T T LT R T T Keterangan : P = Padam R = Redup T = terang Aturan pernyataan jika-maka IF-THEN yang dipergunakan sesuai tabel 3.1 adalah jika luas ruangan sempit dan tinggi plafon pendek dan tingkat pencahayaan gelap maka daya listrik padam, dan seterusnya.

3.4.3 Proses Implikasi MIN

Setelah mendapatkan hasil dari fuzifikasi maka di ambil yang nilainya max dari setiap input. Setelah mendapatkan nilai max dari setiap inputan maka dilakukan implikasi min menggunakan rumus µ AΠB = min µ A [x], µ B [y] 3.4 Berdasarkan rule yang akan dijelaskan pada evaluasi aturan dasar pada analisis menggunakan matlab. Setelah mendapatkan hasil implikasi min kemudian subtitusikan kedalam fungsi keanggotaan daya listrik yang sesuai dengan rule. Penulis membagi daya listrik menjadi tiga bagian yaitu a. Padam 1 watt – 15 watt Untuk redup menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Dan notasi metematika sesuai dengan 3.1 Untuk a = 1, b = 5, c = 10, d = 15 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 1 atau x = 15 x-14; 1 x = 5 µ padam [x] = 1; 5 x £ 1 15-x5; 10 x 15 Gambar 3.13 Fungsi Keanggotaan Daya Listrik Padam b. Redup 10 watt – 25 watt Untuk redup menggunakan fungsi keanggotaan segitiga. Dan notasi metematika sesuai dengan 3.1 a = 10, b = 17, c = 25 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 10 atau x = 25 µ redup [x] = x-177; 10 = x = 17 UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE UNREGISTERED VERSION OF CHM TO PDF CONVERTER PRO BY THETA-SOFTWARE 25-x8 ; 17 = x = 25 Gambar 3.14 Fungsi Keanggotaan Daya Listrik Redup c. Terang 20 watt – 35 watt Untuk terang menggunakan fungsi keanggotaan trapesium. Dan notasi metematika sesuai dengan 3.1 Untuk a = 20, b = 25, c = 30, d = 35 maka diterapkan dalam rumus diatas menjadi 0; x = 20 atau x = 35 x-205; 20 x = 25 µ terang [x] = 1; 25 x £ 3 35-x5; 30 x 35 Gambar 3.15 Fungsi Keanggotaan Daya Listrik Terang Fungsi keanggotaan daya listrik digambarkan sebagai berikut Gambar 3.16 Fungsi Keanggotaan Daya Lampu Listrik Adapun Algoritma dari fungsi keanggotaan daya lampu listrik sebagaimana pada lampiran C.

3.4.4 Proses Defuzzifikasi