PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE DAN CHEM-CARD COMBINATORIAL PADA POKOK BAHASAN HDROLISIS GARAM.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN
MEDIA PUZZLE DAN CHEM-CARD COMBINATORIAL
PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Rian Rahmansyah
NIM 4123131075
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT
(TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE DAN CHEM-CARD COMBINATORIAL
PADA POKOK BAHASAN HDROLISIS GARAM
Rian Rahmansyah (4123131075)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari dua media
yaitu media Puzzle dan Chem-card Combinatorial terhadap hasil belajar siswa
kelas XI SMA N 11 Medan pada pokok bahasan hidrolisis garam. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 11 Medan. Kelas
eksperimen 1 yang diajarkan dengan model Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament berbantuan media Puzzle dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan
dengan model Kooperatif Tipe Teams games Tournament berbantuan media
Chem-card Combinatorial. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif
sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya beda. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji f
analisis varians. Hasil uji F-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > t1/2 (7,34 >
3,042). Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai mean dari kelas
eksperimen 1 lebih tinggi dari kelas eksperimen 2 yaitu 83,333 > 77. Dengan kata

lain penggunaan model pembelajaran koperatif tipe TGT dan media puzzle lebih
baik disbanding dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan media
chem.-card combinatorial. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima
yaitu: Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media
puzzle dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dengan media chem.-card combinatorial.
Dengan melihat keberhasilan pengajaran menggunakan model kooperatif
tipe TGT dan media puzzle dalam pengajaran hidrolisis garam, maka perlu
ditinjau ulang untuk aplikasi model dan media ini dalam pengajaran materi kimia
lain atau untuk pengajaran materi pelajaran bidang studi lain.
Kata kunci: Model TGT, media Peta Konsep, media Chem-card Combinatorial,
Hasil belajar

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan

kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
waktu yang telah direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang
Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Puzzle Dan Chem-Card
Combinatorial Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam” disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal
pembuatan proposal, penelitian, sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Germanicus Sinaga,
M.Pd, Ibu Dra. Hafni Indriati nasution, M.Si, dan Ibu Junifa Layla Sihombing,
S.Si, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai
dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmalis, M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil

Kepala Sekolah, Guru BP, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/I kelas XI
IPA 1 dan IPA 2 SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu penulis
selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada pemilik kasih tak
berujung, motivator terhebat, dan pusat dunia saya yaitu Ayahanda Syafrul dan
Ibunda Fitria Dewi yang telah berjuang keras dan tak pernah bosan dalam
mencurahkan perhatian, mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat

v

memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada adik-adik saya Dita Anisa Putri,
Siti Khadijah dan

Riza Risma Dewi yang telah memberikan semangat,

memotivasi, mendoakan, meluangkan waktunya untuk membantu saya hingga
meyelesaikan skripsi dan jadilah kebanggaan orang tua. Terkhusus untuk Riza
yang telah banyak membantu saya pada saat mempersiapkan bahan penelitian
saya, dan raihlah cita-citamu lebih tinggi dari langit.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada sahabat terbaik penulis
yang bergabung dalam kelompok luar biasa bernama “ranger” yaitu Putri Sundari,
Fahmi, Juwita Ayu dan Nanda Aprita yang selalu memberikan motivasi ,
membuat kesal, memberi saran, membantu serta menghibur penulis untuk
menghilankan kejenuhan dalam menyusun skripsi. tak lupa juga ucapan
terimakasih kepada teman-teman sekelas Kimia Dik C 2012 yang selalu bersama,
semoga kita wisuda sama-sama, serta untuk adik-adik Kimia Ekstensi B 2013
yang telah memberikan semangat. Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk
Abang dan Kakak Belanda yang telah banyak memberikan motivasi, menghibur
dan membantu serta menyusahkan penulis. Ucapan terima kasih kepada teman
satu dosen pembimbing telah saling menolong untuk sama-sama berjuang
mengejar gelar sarjana.
Peulis telah berupaya maksimal dalam penyelesaian skripsi ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016
Penulis

Rian Rahmansyah

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PEDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional

1
3
3
4

4
4
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis
2.1.1. Hakikat Belajar
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran
2.1.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
2.1.4. Media Pembelajaran
2.1.4.1. Media Puzzle
2.1.4.2. Media Chem-card Combinatorial
2.1.5. Materi Pembelajaran
2.2. Kerangka Berfikir
2.3. Hipotesis Penelitian

6
6

7
7
8
9
13
14
17
18
22
23

BAB III Metodologi penelitian
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Varibael Terikat
3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian

3.5.1. Instrumen Tes

24
24
24
24
24
24
25
27
27

vii

3.6. Uji Analisis Instrumen
3.6.1 Validitas Butir Soal
3.6.2. Reliabilitas Tes
3.6.3. Tingkat Kesukaran
3.6.4. Daya Pembeda
3.7. Teknik Pengumpulan Data

3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Uji Normalitas
3.8.2. Uji Homogenitas
3.8.3. Uji Hipotesis

27
27
28
29
29
30
31
31
31
32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2 Persyaratan Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
4.2.2 Uji Normalitas
4.2.3 Uji Homogenitas
4.2.4 Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan hasil Penelitian

33
33
33
34
34
36
37
38
38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

40
40
40

DAFTAR PUSTAKA

41

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Ruler Model TGT

11

Gambar 2.2. Puzzle Konstruksi

15

Gambar 2.3. Puzzle Batang

16

Gambar 2.4. Puzzle Lantai

16

Gambar 2.5. Puzzle Angka

16

Gambar 2.6. Puzzle Transportasi

16

Gambar 2.7. Puzzle Logika

17

Gambar 2.8. Puzzle Geometri

17

Gambar 2.9. Puzzle Penjumlahan dan Pengurangan

17

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian

26

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa

35

ix

DAFTAR TABEL
Table 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Halaman
8

Table 2.2. Penskoran Tipe TGT

12

Tabel.2. 3 Garam dari komponennya

18

Tabel.2.4. Garam dan Komponennya

19

Tabel 3.1. Desain Penelitian

25

Tabel 3.2. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes

29

Tabel 3.3 Skala Nilai Tes

30

Tabel 4.1 Rangkuman Statistk Deskriftif Hasil Belajar Siswa

35

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas

36

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas

37

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis dan Hasil Belajar

38

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus

Halaman
44

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

48

Lampiran 3a. Media Chem-Card Kombinatorial

64

Lampiran 3b. Media Puzzle

65

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes

66

Lampiran 5 Soal-Soal Yang Sudah Tervalidasi

75

Lampiran 6 Uji Validasi Tes

79

Lampiran 7 Uji Reliabilitas

82

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran

84

Lampiran 9 Uji Daya Beda

86

Lampiran 10 Uji Normalitas

87

Lampiran 11 Uji Homogenitas

91

Lampiran 12 Uji Hipotesis

93

Lampiran 13 Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment

95

Lampiran 14 Tabel Distribusi Chi Kuadrat

96

Lampiran 15 Daftar Nilaui Persentil Untuk Distribusi F

97

Lampiran 16 Dokumentasi

98

Lampiran 17 Soal Tournament

100

Lampiran 18 Jadwal Kegiatan Penelitian

101

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Fenomena yang terjadi pada saat sekarang ini adalah banyak sekali
pemikiran siswa mengenai pelajaran kimia yang dianggap sulit. Hal ini
disebabkan oleh kurang efektifnya pembelajaran yang diberikan oleh guru dan
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Sehingga hal tersebut
menimbulkan kejenuhan dan kesulitan pada diri siswa untuk mempelajari kimia di
sekolah. Kesulitan tersebut terkait karakter ilmu kimia, seperti konsep, materi dan
perhitungan. Selain itu, siswa juga menganggap belajar itu adalah suatu beban
bukan suatu kegemaran. Oleh karena itu, pembelajaran kimia harus dirancang
sedemikian rupa agar menjadi lebih efektif dan inovatif.
Belajar dalam ilmu kimia menekankan pada pengalaman langsung.
Sehingga, penilaian tidak hanya dilakukan pada akhir periode tetapi dilakukan
secara terintegrasi dari kegiatan pembelajaran, artinya tidak hanya hasil tetapi
yang lebih penting adalah proses-proses pembelajaran (Harahap, 2015).
Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang
didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Komponen

utama

dalam kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru, dalam hal ini siswanya
yang menjadi subyek belajar, bukan menjadi obyek belajar. Oleh karena itu,
paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru hendaknya dirubah menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning. (Dewi,
dkk, 2013)
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi,
otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut

untuk

memahami

informasi

yang

diingatnya

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. (Sanjaya, 2011)

itu

untuk

2

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua hal yang amat penting adalah
metode mengajar dengan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun ada beberapa aspek lain yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media (Arsyad, 2009).
Menurut Anita Lie “Pembelajaran kooperatif adalah pengajaran yang
memberikan kesempataan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur . Pembelajaran kooperatif mecakup
suatu kelompok kecil siswa yang bekerjasama sebagai sebuah tim untuk mencapai
tujuan bersama lainnya”.(Eviliyanida,2011).
Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan
pertanyaan dari siswa. Jadi aktivitas siswa sangat rendah saat proses belajar
mengajar berlangsung (Wigiani,dkk dalam Simanjuntak,2015). Berkenaan dengan
itu Trianto (2011) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep. Hal
tersebut akan membantu siswa membuat pemahaman menjadi lebih mudah dan
sistematis.
Beberapa penelitian yang relevan yaitu, Yudaismini , dkk (2014) dengan
judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament
(TGT) berbantuan media puzzle dalam meningkatkan pemgembangan kognitif
meningkat sebanyak 83,81%. W,R (2013) dengan judul penerapan model
kooperatif tipe TGT dengan media permainan puzzle untuk meningkatkan
preastasi belajar naik sebesar 100%. Ratna , dkk (2015) dengan judul penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dilengkapi
Puzzle untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pda materi
hidrokarbon kelas x sma negeri 1 Kartasura meningkat sebesar 86,11%. Triana
(2012) dengan judul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis
chem.-card combinatorial terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan
hidrokarbon meningkat sebanyak 72,9%. Fajri (2012) dengan judul upaya
peningkatan proses dan hasil belajar kima materi koloid melalui pembelajaran
kooperatig tipe TGT dilengkapi dengan tak-teki silang bagi siswa kelas XI IPA 4

3

SMAN 2 Boyolali pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 meningkat
sebesar 75%.
Berdasarkan beberapa masalah dan latar belakang diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang mengkombinasikan model dan media
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengajukan judul penelitian
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Puzzle Dan
Chem-Card Combinatorial Pada Pokok Bahasan Hdrolisis Garam”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui ruang lingkup
permasalahan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia pada topik hidrolisis garam tergolong masih rendah
2. Siswa menganggap mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang
berisi konsep-konsep yang sulit dipahami
3. Model dan media pembelajaran yang diterapkan oleh guru kimia
kurang bervariasi.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan, maka identifikasi masalah yang
diteliti dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT)
2. Media pembelajaaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
puzzle dan chem-card combinatorial
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.A
2015/2016.
4. Pokok bahasan yang disajikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah
pokok bahasan hidrolisis garam yang parsial dan total.

4

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media
puzzle dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dengan media chem.-card combinatorial?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini
ialah:
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan
media puzzle dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) dengan media chem.-card combinatorial.
1.6.Manfaat Penelitian
1.Bagi Guru
Sebagai model pembelajaran alternatif pada proses pembelajaran
2.Bagi Siswa
Dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan
media puzzle dan chem-card combinatorial sehingga proses pembelajaran
menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa
3.Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk menerapkan strategi pembelajaran yang
terdapat dalam KBM di sekolah di masa yang akan datang.
1.7. Defenisi Operasional
1. Hidrolisis adalah materi kimia yang diberi konsep reaksi antara asam
dengan basa yang menghasilkan garam.
2. Puzzle merupakan bagian dari alat permainan edukatif yang membutuhkan
kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya.
3. Chem-card combinatorial merupakan adopsi dari permainan kartu.

5

4. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar,
perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan diukur dan
dasarnya akibat dari proses belajar yang diharapakan pencapaiannya
optimal.
5. Model pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan
sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.

40

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan
media puzzle dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT) dengan media chem.-card combinatorial.
2. Dari hasil perhitungan dengan ujia anava sederhana satu jalur
diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) dengan nilai
Fhitung sebesar 7,340 dan Ftabel sebesar 4,032 maka Ha diterima dan
Ho ditolak.
3. Berdasarkan nilai mean dari kedua kelas diperoleh kelas eksperimen 1
dengan nilai 83,333 dan kelas eksperimen 2 dengan nilai 77. Maka
dapat disimpulkan bahwa pengajaran dengan menggunakan model
kooperatif tipe TGT dan media puzzle lebih baik dari model kooperatif
tipe TGT dan media chem.-card combinatorial.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan bantuan
media puzzle dan chem.-card combinatorial sebagai model dan media
alternative,karena model ini telah terbukti dapat memaksimalkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarakan
dengan

mengadakan

penelitian

pembelajaran lainnya yang mendukung

dengan

menerapkan

model

41

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, Chaedar., (2000), Perspektif Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia
Dalam Konteks Persaingan Global, Andira, Bandung.
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Arwina, Vivi., (2015), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep
(M3PK) Simson Tarigan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Motivasi
Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan., Skripsi, Unimed,
Medan.
Chang, Raymond. (2007). Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Dewi, Ratna Sari, dkk., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi
Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia
Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol:2No 1: 15-20
Djamrah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Eviliyanida, (2011), Model Pembelajaran Kooperatif, Vol : II.Nomor 1, STKIP
Bina Bangsa Getsempena, Banda Aceh
Fajri,Luluk,dkk.,(2012), Upaya Peningkatan Proses Dan Hasil Belajar Kima
Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatig Tipe TGT Dilengkapi
Dengan Tak-Teki Silang Bagi Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 2 Boyolali Pada
Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, UNS, Surakarta.
Harahap, Jusmasari., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dengan Media , Kreativitas, dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok
Bahasan Redoks., Skripsi, Unimed, Medan.
Kurniasih, Imas, dkk., (2015), Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru, Kata Pena,-

42

Nuraeni, Ratna., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games
Tournament (TGT) Dilengkapi Chem Puzzle Untuk Meningkatkan Kreatifitas
dan Prestasi belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X Semester 2
SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014, UNS , Surakarta.
Ramadhani, Dwi Windiana., (2014), Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT) Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Siswa Di Kelas X-7 MAN 1 Model Kota
Bengkulu,Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Sadiman, A., (2002), Media Pendidikan : Pengertian , Pengembangan dan
Pemanfaatan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.
Shoimin, Aris., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, arruzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P, M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Simanjuntak, Noven., (2015), Perbandingan Model Problem Based Learning (PBL)
dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan
Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Redok., Skripsi, Unimed, Medan.
Sucahyo, Danang., (--), Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Di Sekolah Dasar, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Subagyo, Pangestu, Djarwanto., (2005), Statistika Induktif Edisi 5, UGM,
Yogyakarta.
Triana, Devi., (2012), Pengaruh Model Pebelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasih
Chem-card Kombinatorial Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok
Bahasan Hidrokarbon, Universitas Negeri Medan, Medan
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana Media Group, Jakarta.
W, R, Herman., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Dengan Media Permainan Puzzle Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar,
Vol; 1 No 2 Hal 1 s/d 10, UNS , Surakarta.

43

Yudaismini, Ni Komang Evi., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Puzzle Dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif, Vol;2 No 1 Tahun 2014,
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.
Yulianty I, Rani., (2011), Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak,
Jakarta, Laskar Aksara.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MIND MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 3 29