ANALISIS TENTANG PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT DESA PARDOMUAN PADA PEMILIHAN BUPATI PAKPAK BARAT TAHUN 2015.

(1)

ANALISIS TENTANG PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT

DESA PARDOMUAN PADA PEMILIHAN BUPATI

PAKPAK BARAT TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Agustina Bancin NIM. 3123311001

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Agustina Bancin. NIM. 3123311001. “Analisis Tentang Perilaku Pemilih Masyarakat desa Pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun

2015”

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku pemilih masyarakat desa Pardomuan dan apa faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupatan Pakpak Bharat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan teknik pengolahan data adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif sederhana dengan alat pengumpulan data dengan menggunakan tabel frekuensi yang dilengkapi dengan hasil wawancara dan angket dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Pardomuan tergolong sudah tinggi, karena hasil angket menunjukkan 94% responden berpartisipasi aktif dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati, hal ini diperkuat dari hasil angket yang disebarkan kepada responden. Pemilih di desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat sebagian masyarakat tergolong pemilih berdasarkan pendekatan Sosiologis yaitu seseorang ikut dalam pemilihan karena sebagai akibat dari latar belakang sosiologis tertentu, seperti pendidikan, pekerjaan, ras. Dimana, faktor jenis pekerjaan dan tingkat Pendidikan responden juga dinilai bisa mempengaruhi keputusan pemilih ikut berperan aktif atau tidak dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat, juga tergolong pemilih yang rasional karena pemilih tidak begitu mempertimbangkan ideologi (agama dan suku) suatu parpol atau kandidat, tetapi pemilih lebih mengutamakan kemampuan parpol atau kandidat dalam program kerjanya yaitu kinerja partai dimasa lampau kandidat dan tawaran program untuk menyelesaikan permasalahan nasional yang ada, tentu saja kedua hal tersebut akan mempengaruhi perilaku pemilih. faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa pardomuan untuk memenangkan kandidat nomor 1 (satu) karena beliau merupakan Bupati sebelumnya yaitu periode 2010-2015, sehingga masyarakat sudah mengenal dan dapat menilai kinerja kandidat dimasa lampau Sebagian responden berpendapat karena Bapak Remigo Berutu memiliki harta yang cukup (karena kaya), maka masyarakat berpendapat bahwa apabila seorang pemimpin memiliki harta yang cukup maka pemimpin tersebut lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya dari pada pribandinya.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan berkat-Nya yang selalu memberikan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaiakan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Analisis Tentang Perilaku Pemilih Masyarakat desa Pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun 2015”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mengalami beberapa hambatan yang menjadi pengalaman beharga bagi penulis sendiri. Hambatan ini dapat teratasi berkat bimbingan dan arahan berbagai pihak, terlebih bantuan dari Bapak Prayetno SIP, M.Si, selaku dosen pembingbing penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sehubungan dengan itu maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Yang teristimewa kepada orang tua yang kusayangi, yaitu ayahanda T

Bancin dan ibunda M Sinamo yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan, semangat serta materi dan pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan sampai penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta

stafnya

4. Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Arief Wahyudi S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan


(6)

6. Kepada Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku Dosen Pembingbing Akademik penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang banyak memberi motivasi belajar kepada penulis.

7. Bapak Halking M.Si sebagai Dosen penguji yang memberikan saran dan

petunjuk kepada penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Budi Ali Mukmin SIP, MA sebagai dosen penguji yang

memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Universitas Negeri Medan beserta para staf administrasinya yang memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata kuliah dibangku perkuliahan.

10.Kepada Kepala desa serta masyarakat di desa pardomuan Kecamatan

Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat yang telah melakukan kerjasama yang baik selama penulis melakukan penelitian di desa Pardomuan.

11.Kakak dan abangku yang Dame Bancin/P.Limbong, Rustan

Bancin/B.Banurea, Manat Bancin/ M.Rumasondi, Yosep Bancin/ H.Silaban, Laini Bancin/ P.Manullang, Marisi Bancin/ S.Gajah Manik yang telah banyak membantu selama penulis kuliah baik berupa dukungan, doa serta materi kepada penulis.

12.Adekku yang selalu memberi motivasi dan semanagat untuk

menyelesaikan skripsi ini Melda Bancin dan Nikolous Bancin semoga perkuliahan kalian juga cepat selesai.

13.Kepada keluarga besar J Simarmata/H Banurea yang selalu membantu

ketika penulis kesulitan selama penulis Kuliah sampai penulisan skripsi ini.

14.Sahabat-sahabatku: Nurhayani Bancin, Lotina Berutu, Sister L Togatorop,

Roni Juliana Pakpakhan, Novita Hutasoit dan yang lainya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.


(7)

15.Teman-teman PPLT SMK Pembangunan Galang dan mahasiswa kelas Eks B 2012 serta mahasiswa dilingkungan FIS UNIMED khususnya angkatan 2012.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan mengingat keterbatasan yang ada pada penulis. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya

Medan, Juni 2016 Penulis

Agustina Bancin Nim. 3123311001


(8)

DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR BAGAN...iii DAFTAR TABEL...iv DAFTAR LAMPIRAN...v DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identivikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Kerangka Teori ... 11

a.Perilaku Politik (Political Behavior) ... 11

b.Partisipasi Politik ... 16

1)Pengerian partisipasi politik ... 16

2) Fungsi partisipasi politik... 21

c.Perilaku Pemilih ... 22

B. Kerangka Berfikir... 31

C. Studi Literatur ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Lokasi penelitian ... 36

C. Populasi dan Sampel ... 37

1.Populasi ... 37

2.Sampel ... 37

D. Variabel penelitian dan Defenisi Operasional ... 38


(9)

2)Defenisi Operasional ... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1)Observasi ... 39

2)Angket... 39

3)Wawancara ... 40

4)Penelitian kepustakaan... 40

F. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian...42

1.Hasil Wawancara ... 43

2.Hasil Angket ... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKAN


(10)

DAFTAR BAGAN

BAGAN 1PERILAKU POLITIK DALAM MASYARAKAT ... 12 BAGAN 2PARTISIPASI POLITIK DALAM MASYARAKAT ... 16 BAGAN 3KERANGKA BERFIKIR ... 32


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Responden memilih berdasarkan tingkat pendidikan ... 44

Tabel 2 Responden memilih berdasarkan jenis pekerjaan ... 46

Tabel 3 Pengetahuan masyarakat tentang tata cara mencontreng... 50

Tabel 4 Masyarakat yang menggunakan hak pilih ... 51

Tabel 5 Alasan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pemilu ... 52

Tabel 6 Masyarakat memilih berdasarkan agama dan suku kandidat ... 54

Tabel 7 Tanggapan masyarakat tentang GOLPUT ... 55

Tabel 8 Tanggapan masyarakat tentang visi, misi kandidat ... 56

Tabel 9 Tanggapan masyarakat penting tidaknya mengikuti kampanye ... 58

Tabel 10 Masyarakat mengikuti kampanye kandidat yang berbeda ... 59

Tabel 11 Tanggapan masyarakat tentang janji-jandi kandidat ... 60

Tabel 12 Kandidat yang dipilih masyarakat ... 61

Tabel 13 Alasan masyarakat utk memilih kandidat ... 63

Tabel 14 Faktor yang mempengaruhi pilihan pemih ... 64

Tabel 15 Pertimbangan masyarakat dalam memilih ... 65

Tabel 16 Pandangan masyarakat tentang pelaksanaan pilkada ... 66


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Wawancara penelitian

2. Angket penelitian

3. Biodata responden penelitian

4. Dokumentasi penelitian

5. Nota tugas

6. Surat izin Penelitian Jurusan PPKn

7. Surat izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial

8. Surat telah melakukan penelitian di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan

Kabupataen Pakpak Bharat

9. Surat Keterangan bebas Perpustakaan Jurusan PPKn

10.Surat Keterangan bebas Perpustakaan UNIMED


(13)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemilu merupakan suatu proses pergantian kekuasaan secara damai yang dilakukan secara berkala sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan konstitusi. Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum yang sesuai dengan konstitusi antara lain prinsip kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan kenegaraan.

Taniredja (2014 : 11) mengemukakan pemilihan umum sebagai berikut: Pemilihan umum merupakan realisasi kedaulatan rakyat. Rakyat berhak menentukan pemerintahan, oleh karenanya harus dipilih wakil-wakil rakyat yang bertindak atas nama rakyat, yang dapat membawa aspirasi rakyat, sehingga wakil-wakil rakyat ini harus rakyat sendirilah yang menentukan/memilih, dengan cara pemilihan umum.

Syahrial dkk (2007 : 80) menyatakan “dalam pemilihan umum diharapkan wakil-wakil yang dipilih benar-benar mewakili aspirasi, keragaman, kondisi, serta keinginan dari rakyat yang memilihnya. Oleh sebab itu, dalam ilmu politik secara teoritis dikenal cara atau sistem memilihnya.

Menurut Sukarna (1994 : 72) adapun tujuan pemilu itu adalah “Untuk menunjukkan bahwa kedaulatan tertinggi di negara ada pada rakyat, untuk memilih wakil-wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat, untuk mewujubkan adanya kontrol sosial yang efektif, untuk menghasilkan wakil-wakil rakyat yang terbaik dalam kualitas pendidikan, dan untuk mewujubkan suatu badan perwakilan politik yang bertanggung jawab.


(14)

2

Indonesia merupakan salah satu negara penganut sistem demokrasi yang memiliki pengertian demokrasi yang penting bagi seluruh masyarakat Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum lima tahun sekali. Pemilihan umum tersebut ditujukan sebagai ajang untuk memilih wakil-wakil rakyat yang nantinya akan menjadi anggota lembaga perwakilan seperti DPR, MPR, serta DPRD, baik DPRD propinsi maupun DPRD tingkat Kabupaten. Akan tetapi setelah Undang-Undang Dasar tahun 1945 diamandemen pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden yang tadinya dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), untuk selanjutnya akan dipilih langsung oleh rakyat. Ada pun jenis-jenis pemilu di indonesia sebagai berikut:

1. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan umum ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih orang yang mampu memimpin negara yaitu presiden dan wakil presiden yang sesuai dengan kehendak rakyat yang memiliki tugas, fungsi dan wewenang presiden dan wakil presiden. Indonesia mulai melakukan pemilihan umum presiden dan wakilnya sejak tahun 2004, dimana sebelumnya presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR.

2. Pemilihan Umum Anggota Lembaga Legislatif

Menurut manfaat UUD Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD menyatakan bahwa Pemilihan umum anggota legislatif merupakan Pemilihan Umum yang dilaksakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta Dewan Perwaklan Rakyat Daerah


(15)

3

(DPRD) baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten atau kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Indonesia melakukan pemilihan umum legislatif sejak tahun 1955, dimana pada saat itu pemilu dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu :

1) Tahap pertama dilaksanakan pada 29 september 1955 untuk memilih

anggota-anggota DPR. Pemilu ini diikuti oleh 29 partai politik

2) Tahap kedua yang dilaksanakan pada 15 Desember 1955 yang ditujukan

untuk memilih anggota Konstituante.

3. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada)

Indonesia telah melaksanakan pemilihan kepala daerah atau yang dikenal dengan pilkada secara langsung pada tahun 2007 yang tergabung dalam pilkada seperti struktur organisasi pemerintahan kecamatan dan struktur organisasi pemerintahan desa. Sebelumnya, Kepala Daerah maupun wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD). Akan tetapi sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilakukan secara langsung oleh rakyat yaitu melalui Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah atau yang disingkat dengan Pilkada atau Pemilukada.

Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 menyatakan pemilihan kepala daerah bahwa:

Pemilihan Kepala daerah dan wakilnya atau dalam istilah dikenal dengan Pilkada yang memiliki otonomi daerah merupakan pemilihan umum yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang


(16)

4

dimaksud antara lain adalah Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, serta Walikota dan wakil walikota. Jadi, pilkada atau

pemilukada dilaksanakan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi syarat. Peserta Pilkada atau pemilukada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau oleh gabungan partai politik. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004. Namun seiring berjalannya waktu, ketentuan-ketentuan tersebut mengalami perubahan seiring dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 yang menyatakan bahwa pasangan calon perseorangan dengan dukungan dari sejumlah orang juga dapat menjadi peserta pilkada.

Perilaku pemilih merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang atau masyarakat untuk memenangkan pilihannya yang dianggap mampu untuk memimpin daerahnya untuk lebih maju. Terpilihnya seorang kandidat idealnya harus memenuhi standar yang diinginkan pemilih, dimana pemilih akan menentukan pilihannya didasarkan atas seberapa besar kontribusi dan partisipasi kandidat terhadap pemilih atau kelompok pemilih. Dinamika masyarakat saat ini cenderung lebih rasional dalam menyikapi dan menentukan pilihan, meskipun tidak dipungkiri masih terdapat pemilih yang emosional dan tradisional.

Menurut Setiadi (2013 : 157) “...perilaku memilih masyarakat tidak dapat ditebak kemana suara rakyat dalam setiap kali pemilihan, baik pemilu legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah sangat sulit. Artinya, ada distabilisasi sikap dan perilaku politik rakyat antara hari ini dan hari esok.” Begitu juga dengan perilaku pemilih masyarakat di desa pardomuan, tidak dapat dipastikan kemana suara rakyat.

Kesuksesan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah sangat terkait dengan model-model perilaku pemilih yang ikut memengaruhi hasil kepemilihan. Karena dengan perilaku pemilih masyarakt baik


(17)

5

berdasarkan model sosiologi, psikologi, dan rasional maupun secara tradisional dapat memberi pengaruh dalam menentukan calon legislatif mana yang akan berhasil menjadi pemimpin.

Di Indonesia secara serentak melaksanakan pemilihan kepala daerah 9 Desember 2015. Termasuk salah satunya Kabupaten Pakpak Barat , yang diikuti oleh 3 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Pasangan pertama yaitu bupati sebelumnya Remigo Yolando Berutu dan Maju Ilyas Padang, Pasangan kedua yaitu Jujur Solin dan Citra Boangmanalu, dan pasangan ketiga August P. Tumanggor, dan Abdul Kadir Angkat.

Kabupaten Pakpak Barat adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 28 Juli 2003 pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi. Kabupaten Pakpak Barat terdiri dari 8 Kecamatan dan 52 kelurahan yang terletak di kaki pegunungan bukit barisan. Kegiatan perekonomian terfokus pada pertanian dan perkebunan. Penduduk yang bertempat tinggal di Kabupaten ini hampir 90% beretnis pakpak. Kabupaten Pakpak Barat telah melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sebanyak 3 kali, dimana periode pemilihan Bupati pertama (2006-2010) yang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati adalah pasangan

Muger Berutu– Makmur Berasa, di periode yang kedua (2010-2015) dimenangkan

oleh pasangan RemigoYolando Berutu- Ir. Maju Ilyas Padang dan pada periode yang ketiga (2016-2020) dimenangkan kembali oleh pasangan RemigoYolando

Berutu– Maju Ilyas Padang yang merupakan Bupati Pakpak Barat periode


(18)

6

Di desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Barat setiap melaksanakan pemilu maupun pemilukada bahkan setiap pesta demokrasi, partisipasi masyarakatnya sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui berdasarkan rendahnya jumlah pemilih yang Golput, pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2015 yaitu dari jumlah pemilih tetap dan pemilih tambahan berjumalah 227 orang, yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 6 orang (karena tidak memungkin untuk pulang kampung dari rantau), yang memilih calon bupati nomor urut satu 171 orang dan memilih calon kandidat nomor tiga sebanyak 47 orang dan suara yang batal berjumlah 3 orang .

Namun, dalam pemilihan kepala daerah (Bupati dan Wakil Bupati) khususnya di desa Pardomuan Perilaku pemilih dalam masyarakat berbeda-beda. Secara umum, perilaku memilih dalam masyarakat Pakpak Bharat berdasarkan perasaan untuk memilih seseorang yang bisa menjadi pemimpin yang mengayomi rakyatnya untuk lebih maju kedepannya. Perasaan dalam memilih terbagun atas unsur “kedekatan” dimana kedekatan dapat dilihat dari banyak sisi, antara lain, kedekatan geografi, kedekatan kekeluargaan, kedekatan emosional melalui pemberiaan materi atau kampanya/janji calon kandidat, dan kedekatan melalui informasi.

Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Pakpak Barat tahun 2015 di Desa Pardomuan, yang memperoleh suara terbanyak (dimenangkan) oleh pasangan Remigo Yolando Berutu-Ir Ilyas Maju Padang, yaitu Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya pada periode 2010-2015, dan dimenangkan kembali untuk periode 2016-2016. Hal ini terjadi, karena masyarakat kuhususnya di desa


(19)

7

pardomuan sudah mengenal baik dengan kandidat nomor urut satu, sebagian masyarakat memilih karena sudah melihat bukti nyata kerja bapak Remigo Yolando Berutu pada periode sebelumnya. Contohnya; adanya pembangunan jalan di desa-desa kecil, memberikan bantuan kepada masyarakatnya yang kurang mampu dengan memberi bantuan melalui bedah rumah, memberikan beasiswa kepada siswa-siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa yang masuk keperguruan tinggi, dengan hal inilah banyak masyarakat yang memberikan suaranya kepada kandidat nomor satu, dengan sikap bapak Remigo dan Ilyas yang peduli dengan keadaan rakyat nya, sehingga masyarakat menyukai serta mendukung program-program kerja beliau demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat/rakyat Pakpak Barat.

Penelitian tentang perilaku pemilih masyarakat desa Pardomuan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat yang berlangsung pada tanggal 9 Desember Tahun 2015 dilakukan untuk menggali apa yang menjadi faktor ataupun alasan masyarakat memenangkan calon bupati nomor urut 1 (satu) yaitu pasangan Remigo Yolando Berutu dan Maju Ilias Padang, dari ketiga pasangan calon Bupati. Dengan kenyataan yang ada saat sekarang ini, maka penulis

mengkonsepkannya dalam sebuah judul penelitian, “Analisis Tentang Perilaku

Pemilih Masyarakat Desa pardomuan Pada Pemilihan Bupati Pakpak Barat Tahun 2015”

B. Identivikasi Masalah

Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya, maka perlu dijelaskan identifikasi masalahnya. Dengan adanya idenifikasi masalah dapat mempermudah penulisan dalam melakukan analisis secara mendalam dan dapat


(20)

8

menghindari pemakaian istilah yang tidak tepat . Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah , sebagai berikut ;

1. Partisipasi Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa

pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu)

3. Perilaku Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan Bupati

pakpak barat tahun 2015

4. Upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pengetahuan masyakat

tentang pemilukada C. Pembatasan Masalah

Banyak faktor-faktor yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Namun agar penelitian ini lebih spesifik dan terarah maka, masalah dalam penelitian ini dibatasi yakni:

1. Partisipasi Pemilih masyarakat desa pardomuan dalam proses pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa

pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu) D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini , guna untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap masalah yang akan diteliti, maka penulis merumuskan masalah yaitu ;


(21)

9

1. Bagaimana Partisipasi Pemilih masyarakat Desa Pardomuan dalam proses

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Barat tahun 2015?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di Desa

Pardomuan untuk memenangkan calon bupati nomor 1 (satu)? E. Tujuan Penelitian

Penelitian pada umunya dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan cara ilmiah, untuk itu penelitian ini bertujuan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh manakah partisipasi pemilih masyarakat desa

pardomuan dalam proses pemilihan bupati

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku pemilih

masyarakat untuk memenangkan calon kandidat nomot urut satu F. Manfaat Penelitian

Ada pun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah didalam studi ilmu politik terutama tentang perilaku politik masyarakat dalam pilkada dan mengetahui apakah ada pengaruh komunikasi politik dalam pemilihan kepala daerah, dan bermanfaat untuk diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian studi S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian,

masukan dan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat bermanfaat baik bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Pakpak Barat.


(22)

10

3. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan

kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di bidang politik kewarganegaraan dengan fenomena politik pemilih yang terjadi.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat dengan sampel penelitian yang dipilih dari masyarakat yang telah ditentukan dan yang sudah memilih di desa Pardomuan dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat. Responden terdiri dari berbagai latar belakang baik dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan responden. Dari hasil angket yang disebarkan kepada responden ditambah wawancara terhadap beberapa narasumber kemudian menghasikan data yang kemudian dianalisis dan dilakukan pembahasan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan.

Pertama, Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Pardomuan tergolong sudah tinggi, karena hasil angket menunjukkan 94% responden berpartisipasi aktif dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati, hal ini diperkuat dari hasil angket yang disebarkan kepada responden. Masyarakat turut ambil bagian dalam suatu kegiatan yang mempunyai dasar kepedulian terhadap pemimpin daerah khususnya pada pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat serta membuat visi dan misi dan adanya tujuan yang hendak dicapai.

Pemilih di desa pardomuan sebagian besar tergolong pemilih yang rasional karena mendasarkan pilihannya kepada calon Bupati/ Wakil Bupati dengan mengutamakan kemampuan parpol atau kandidat dalam program kerjanya yaitu


(24)

73

kinerja partai dimasa lampau kandidat dan tawaran program untuk menyelesaikan permasalahan nasional yang ada.

Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa pardomuan untuk memenangkan kandidat nomor 1 (satu) karena beliau merupakan Bupati sebelumnya yaitu periode 2010-2015, sehingga masyarakat sudah mengenal dan dapat menilai kinerja kandidat dimasa lampau yaitu beliau mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dikabupaten pakpak Bharat seperti membangun kembali jalan yang rusak demi kelancaran lalu lintas, memperhatikan pendidikan masyarakatnya dengan menurunkan berbagai beasiswa untuk warga yang kurang mampu, memberikan bantuan kepada masyarakat seperti bedah rumah, pembangunan PAM di desa-desa dan sering mengadakan kunjungan kedesa-desa terpencil sehingga masyarakat merasa dekat dengan pemimpin daerahnya. Sebagian responden berpendapat karena Bapak Remigo Berutu memiliki harta yang cukup (karena kaya), maka masyarakat berpendapat bahwa apabila seorang pemimpin memiliki harta yang cukup maka pemimpin tersebut lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya daripada pribandinya sendiri.


(25)

74

B. Saran

Negara sebagai penanggung jawab sekaligus penyelenggara pemilu perlu memperhatikan perilaku memilih warganya. Perilaku memilih bisa dipengaruhi oleh ada atau tidaknya pembelajaran melalui instrumen pelatihan dan kegiatan sejenis tentang kepemiluan. Melalui pembelajaran akan membudayakan pemilu yang baik bagi warganya.

Pemerintah melalui lembaga yang mengelola kepemiluan, perlu melakukan sosialisai yang sistematis, terencana dan terstruktur dalam memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada masayarakat tentang kepemiluan. Informasi kepemiluan yang baik akan membuat pengetahuan masyarakat tentang pemilu itu sendiri akan lebih baik yang akan membuat kepekaan atau partisipasi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi nantinya.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Sahab, Ali. 2012. Perilaku politik. Surabaya: PT Reneka Petra Media

Efriza. 2012. Political explore (sebuah kajian ilmu politik). Bandung: Alfabeta Jurdi, Fatahullah.2012. Studi Ilmu Politik. Jakarta: Graha Ilmu

Damsar.2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Kaloh J. 2003. Kepala Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Budiarjo, Miriam .2009.Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Mufti, Muslim.2012.Teori-teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politi. Jakarta: Gramedia Media sarana Indonesia.

Setiadi, Elly dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Sitepu, Antonius. 2006. Sistem Politik Indonesia. Medan: Pustaka Bangsa Press Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Cv Alfabeta

Sukarna. 1994. Pengantar ilmu politik. Bandung: Mandar Maju Syahrial dkk. 2007.Sosiologi dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia

Taniredja, Tukiran dkk.2013.Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit Ombak.


(27)

Jurnal/ Internet

Agustino Leo & Mohammat Agus. (2009). Jurnal Pemilihan umum dan perilaku pemilih Volume 5 No.1 desember 2009, hlm 13-14

Mulyawarman. (2008). Perilaku Pemilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa : Kasus Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Volume 2. Hlm 30-33

Astuti Kartika Kusuma . (2005). Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Periode 2013-2019. Vol 2 No.1 – Februari 2015.hlm 22

Lestari Atiek (2009). Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. Fakultas Ilmu Sosial Dan. Ilmu Politik Universitas 11 Maret Surakarta 2009.hlm 18

Partisipasi Masyarakat dalam Politik sebagai Implementasi Nilainilai

Demokrasi diIndoneisa /2015/11/ febrisartika257.htm)

Undang-Undang Pilkada Nomor 22 Tahun 2007. Tentang pemilihan kepala daerah


(1)

3. Bagi penulis penelitian ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan berfikir dan menulis karya ilmiah di bidang politik kewarganegaraan dengan fenomena politik pemilih yang terjadi.


(2)

72 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan di Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat dengan sampel penelitian yang dipilih dari masyarakat yang telah ditentukan dan yang sudah memilih di desa Pardomuan dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat. Responden terdiri dari berbagai latar belakang baik dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan responden. Dari hasil angket yang disebarkan kepada responden ditambah wawancara terhadap beberapa narasumber kemudian menghasikan data yang kemudian dianalisis dan dilakukan pembahasan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan.

Pertama, Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Pardomuan tergolong sudah tinggi, karena hasil angket menunjukkan 94% responden berpartisipasi aktif dalam pemilihan Bupati/ Wakil Bupati, hal ini diperkuat dari hasil angket yang disebarkan kepada responden. Masyarakat turut ambil bagian dalam suatu kegiatan yang mempunyai dasar kepedulian terhadap pemimpin daerah khususnya pada pemilihan Bupati/ Wakil Bupati Pakpak Bharat serta membuat visi dan misi dan adanya tujuan yang hendak dicapai.

Pemilih di desa pardomuan sebagian besar tergolong pemilih yang rasional karena mendasarkan pilihannya kepada calon Bupati/ Wakil Bupati dengan mengutamakan kemampuan parpol atau kandidat dalam program kerjanya yaitu


(3)

kinerja partai dimasa lampau kandidat dan tawaran program untuk menyelesaikan permasalahan nasional yang ada.

Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat di desa pardomuan untuk memenangkan kandidat nomor 1 (satu) karena beliau merupakan Bupati sebelumnya yaitu periode 2010-2015, sehingga masyarakat sudah mengenal dan dapat menilai kinerja kandidat dimasa lampau yaitu beliau mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dikabupaten pakpak Bharat seperti membangun kembali jalan yang rusak demi kelancaran lalu lintas, memperhatikan pendidikan masyarakatnya dengan menurunkan berbagai beasiswa untuk warga yang kurang mampu, memberikan bantuan kepada masyarakat seperti bedah rumah, pembangunan PAM di desa-desa dan sering mengadakan kunjungan kedesa-desa terpencil sehingga masyarakat merasa dekat dengan pemimpin daerahnya. Sebagian responden berpendapat karena Bapak Remigo Berutu memiliki harta yang cukup (karena kaya), maka masyarakat berpendapat bahwa apabila seorang pemimpin memiliki harta yang cukup maka pemimpin tersebut lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya daripada pribandinya sendiri.


(4)

74

B. Saran

Negara sebagai penanggung jawab sekaligus penyelenggara pemilu perlu memperhatikan perilaku memilih warganya. Perilaku memilih bisa dipengaruhi oleh ada atau tidaknya pembelajaran melalui instrumen pelatihan dan kegiatan sejenis tentang kepemiluan. Melalui pembelajaran akan membudayakan pemilu yang baik bagi warganya.

Pemerintah melalui lembaga yang mengelola kepemiluan, perlu melakukan sosialisai yang sistematis, terencana dan terstruktur dalam memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada masayarakat tentang kepemiluan. Informasi kepemiluan yang baik akan membuat pengetahuan masyarakat tentang pemilu itu sendiri akan lebih baik yang akan membuat kepekaan atau partisipasi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi nantinya.


(5)

Sahab, Ali. 2012. Perilaku politik. Surabaya: PT Reneka Petra Media

Efriza. 2012. Political explore (sebuah kajian ilmu politik). Bandung: Alfabeta Jurdi, Fatahullah.2012. Studi Ilmu Politik. Jakarta: Graha Ilmu

Damsar.2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Kaloh J. 2003. Kepala Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Budiarjo, Miriam .2009.Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama

Mufti, Muslim.2012.Teori-teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politi. Jakarta: Gramedia Media sarana Indonesia.

Setiadi, Elly dan Usman Kolip. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Sitepu, Antonius. 2006. Sistem Politik Indonesia. Medan: Pustaka Bangsa Press Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Cv Alfabeta

Sukarna. 1994. Pengantar ilmu politik. Bandung: Mandar Maju Syahrial dkk. 2007.Sosiologi dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia

Taniredja, Tukiran dkk.2013.Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit Ombak.


(6)

Jurnal/ Internet

Agustino Leo & Mohammat Agus. (2009). Jurnal Pemilihan umum dan perilaku pemilih Volume 5 No.1 desember 2009, hlm 13-14

Mulyawarman. (2008). Perilaku Pemilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa : Kasus Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Volume 2. Hlm 30-33

Astuti Kartika Kusuma . (2005). Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Periode 2013-2019. Vol 2 No.1 – Februari 2015.hlm 22

Lestari Atiek (2009). Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. Fakultas Ilmu Sosial Dan. Ilmu Politik Universitas 11 Maret Surakarta 2009.hlm 18

Partisipasi Masyarakat dalam Politik sebagai Implementasi Nilainilai Demokrasi diIndoneisa /2015/11/ febrisartika257.htm)

Undang-Undang Pilkada Nomor 22 Tahun 2007. Tentang pemilihan kepala daerah