DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran PBL
12 Tabel 2.2. Reaksi Redoks
17 Tabel 3.1. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
29 Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Observasi aktivitas Siswa
30 Tabel 3.3. Rancangan Penelitian
30 Tabel 3.4. Peningkatan Hasil Belajar
32 Tabel 3.5. Persentasi Nilai Sikap Siswa
38 Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-rata pretest
40 Tabel 4.2. Hasil Perolehan Rata-rata postest
40 Tabel 4.3. Hasil Perolehan gain Rata-rata
41 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Hasil Belajar
42 Tabel 4.5. Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar
42 Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
43 Tabel 4.7. Uji Hipotesis Data Hasil Belajar
44 Tabel 4.8. Uji Normalitas Aktivitas Belajar
45 Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis Data Aktivitas Belajar Siswa
45
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.6
Reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari 21
Gambar 3.1 Diagram Alur Desain Penelitian
38 Gambar 4.1
Diagram Rata-rata hasil belajar dan aktivitas belajar 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Silabus
53 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
58 Lampiran 3 : Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Validasi
75 Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi
91 Lampiran 5 : Kunci Jawaban 100
Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Test Setelah Valid 101
Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Valid 109
Lampiran 8 : Kunci Jawaban 114
Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa 115
Lampiran 10: Lembar Observasi Aktivitas Siswa 118
Lampiran 11: Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 119
Lampiran 12: Tabel Validitas 120
Lampiran 13: Perhitungan Validitas 121
Lampiran 14: Tabel Reliabilitas 123
Lampiran 15: Perhitungan Reliabilitas 124
Lampiran 16: Tabel tingkat kesukaran 126
Lampiran 17: Perhitungan Tingkat Kesukaran 127
Lampiran 18: Tabel daya pembeda 129
Lampiran 19: perhitungan daya pembeda 130
Lampiran 20: Perhitungan distruktor 132
Lampiran 21: Rekapitulsi analisis instrumen 134
Lampiran 22: Tabulasi data nilai siswa 135
Lampiran 23: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi hasil belajar siswa 137 Lampiran 24: Perhitungan Uji Normalitas Hasil belajar
139 Lampiran 25: Uji Homogenitas hasil belajar
143 Lampiran 26: Data peningkatan hasil belajar
145 Lampiran 27: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi peningkatan hasil
belajar siswa 149
Lampiran 28: Perhitungan Uji normalitas gain 150
Lampiran 29: Uji Hipotesis I 152
Lampiran 30: Perhitungan persentase peningkatan hasil belajar 154
Lampiran 31: Lembar observasi aktivitas belajar siswa 156
Lampiran 32: Tabulasi data nilai aktivitas belajar siswa 160
Lampiran 33: Perhitungan rata-rata,varians,standar deviasi aktivitas belajar Siswa
162 Lampiran 34: Uji Normalitas aktivitas belajar siswa
163 Lampiran 35: Uji Homogenitas aktivitas belajar siswa
165 Lampiran 36: Uji Hipotesis II
167 Lampiran 37: Tabel nilai-nilai
169 Lampiran 38: Nilai-nilai chi kuadrat
170 Lampiran 39: Daftar nilai persentil untuk distribusi F
171 Lampiran 40: Nilai-nilai dalam Tabel t
172
Lampiran 41: Tabel Krejcie 173
Lampiran 42: Jadwal Kegiatan penelitian 174
Lampiran 43: Media handout 175
Lampiran 44 : Dokumentasi Penelitian 185
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian tujuan merupakan salah satu hal yang penting dalam
kegiatan pendidikan, karena akan memberikan arah dalam kegiatan pendidikan, karena akan memberikan arah kemana harus menuju,dan juga memberikan
ketentuan yang pasti dalam memilih materi isi, metode, alat evaluasi dalam kegiatan yang dilakukan. secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan
membawa anak kearah tingkat kedewasaan. Artinya, membawa anak didik agar dapat berdiri sendiri mandiri di dalam hidupnya ditengah masyarakat
Suryosubroto, 2010. Menurut Ihsan 2011, pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan
aspirasi cita-cita untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Proses pendidikan merupakan salah satu dari proses pembangunan. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia memerlukan
wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan, baik dalam pemikiran maupun dalam pengalaman. Pergeseran
paradigma pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi yang dicirikan dengan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan bottom-up telah mengubah
praktik pendidikan nasional Achda, 2013. Dalam proses pembelajaran di bidang sains khususnya kimia, kreatifitas guru
dan keaktifan merupakan aspek yang penting agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran juga dapat tercapai. Hal ini
dikarenakan topik kimia pada umumnya berkaitan dengan struktur zat dan adanya konsep-konsep yang terkandung dalam ilmu kimia yang kompleks, kimia
dianggap sebagai pelajaran yang sulit bagi banyak siswa. Materi reaksi redoks
merupakan salah satu materi kimia yang dianggap paling sulit oleh siswa . Masalah kesulitan dalam materi reaksi redoks adalah tentang definisi reaksi
redoks dimana para guru kimia dan buku teks kimia seringkali menggunakan lebih dari 1 definisi mengenai proses reaksi oksidasi dan reduksi
Kusumaningrum dan Sukarmin, 2014. Pada penyampaian materi reaksi redoks dapat digunakan model pembelajaran
berbasis masalah. Ada tiga ciri utama pembelajaran berbasis masalah; 1 merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya ada
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Dalam pembelajaran berbasis masalah, menuntut peserta didik secara aktif terlibat berkomunikasi,
mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data serta menyusun kesimpulan bukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat atau menghafal materi
pelajaran; 2 aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Tanpa masalah pembelajaran tidak akan terjadi; 3 pemecahan masalah dilakukan
dengan pendekatan berpikir ilmiah Pratiwi, dkk, 2014. Model pembelajaran Problem Based Learning PBL memfokuskan pada
perubahan agar mambuat siswa berpikir secara riil. PBL tidak hanya proses pemecahan masalah, tetapi juga sebuah pedagogik yang berdasarkan
konstruktivisme dengan masalah-masalah nyata yang di desain belajar dengan lingkungan sekitarnya dimana ada proses penemuan inkuiri, belajar mandiri,
pemrosesan informasi, diskusi, dan kolaborasi antar kelompok untuk pemecahan masalah tersebut Dewi, 2013.
Selain model pembelajaran Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Menurut Achda 2013 ,
handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dengan modul,
handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya,
handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur,