PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW OVERVIEW PRESENTATION EXCERCISE SUMMARY) TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT (CREAMBATH) SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW
OVERWIEW PRESENTATION EXCERSICE SUMMARY)
TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT
KEPALA DAN RAMBUT (CREMBATH) SISWA
KELAS X TATA KECANTIKAN
SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Rias
OLEH :
MARHOGIA SEMBIRING MAHA
5113144023
PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
MARHOGIA SEMBIRING MAHA, NIM: 5113144023, Pengaruh Model Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Skripsi. Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Falkutas Teknik. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES. Dalam penelitian ini digunakan data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath). Dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).
Penelitian dilakukan di kelas X Tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan yang beralamat di Jl. Dr Mansyur, Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tata Kecantikan semester genap Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas X Tata Kecantikan Kulit sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan kelas X Tata Kecantikan Rambut sebagai kelas eksperimen yang diajarkan model pembelajaran ROPES dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik parametrik yaitu uji-t pihak kanan. Uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk itu uji normalitas digunakan uji lilieofors. Pada kelas eksperimen diperoleh
dan kelas kontrol diperoleh dan sehingga
maka semua data terdistribusi secara normal. Untuk uji homogenitas
digunakan uji F. Pada data postest diperoleh sehingga
maka variansi adalah homogen.
Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) pada pembelajaran konvensional sebesar 63,07. Rata-rata nilai pengetahuan siswa pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) pada pembelajaran ROPES sebesar 76,93. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa sehingga diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) yang diajar dengan model pembelajaran ROPES lebih besar atau sama dengan hasil belajar siswa pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Maka dapat disimpulkan pembelajaran ROPES lebih berpengaruh dari pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas PenyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran ROPES
(Review Overview Presentation Excercise Summary) Terhadap Hasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, secara khusus penulis berterima kasih kepada kedua orang tua Ayahanda Y. Sembiring dan Ibunda A.M br Ginting dan abang terkasih Amfri Sembiring berserta kakak ipar Rosalina Siahaan dan adik tercinta Chuk Sembiring yang selalu memberi dukungan doa, nasehat, dan materi yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis. Dan tidak lupa penulis telah banyak menerima bimbingan dari dosen pembimbing maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Teknik UNIMED.
4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNIMED.
5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan,arahan, serta motivasi dari awal hingga akhir, guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.
7. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
bimbingan,arahan, serta motivasi kepada penulis.
8. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
(7)
iii
9. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teknik terkhusus kepada dosen-dosen PKK yang telah
mengajarkan banyak ilmunya kepada penulis selama diperkuliahan beserta bapak / Ibu Staf Administrasi Fakultas Teknik UNIMED.
10.Bapak Roberth A. Lesbatta, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Medan yang
telah mengizinkan penulis mengadakan uji coba instrumen. Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan, Ibu Linda M Ginting, S.Pd selaku Ketua Jurusan Tata Kecantikan, Ibu Razmiawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Dasar Kecantikan Rambut.
11.Teman-teman seperjuangan yang stambuk 2011 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya semoga ketika lulus, angkatan kita yang paling berkualitas kedepannya.
12.Terima kasih kepada Kak Qiqi, yang telah membantu dalam pengurusan surat-surat
demi lancarnya penyusunan skripsi serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama penyusunan skripsi.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang tata rias.
Medan, Februari 2016 Penulis
Marhogia Sembiring Maha 5113144023
(8)
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI DANHIPOTESIS ... 9
A.Deskripsi Teori ... 9
1.Model Pembelajaran ROPES ... 9
2.Model Konvensional ... 15
3.Hakekat Pengetahuan ... 18
4.Rambut ... 19
5.Merawat Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 21
6.Pengertian Creambath ... 21
7.Tujuan massage ... 21
8.Manfaat massage ... 22
9.Pengolesan krim kolesterol ... 24
10.Melakukan Pengurutan (massage) ... 25
11.Teknik pengurutan sudah banyak dikembangkan (variasi) ... 29
12.Penelitian Yang Relavan ... 36
13.Kerangka Berfikir ... 38
(9)
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A.Desain Penelitian... 41
B.Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 43
C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
1.Populasi ... 44
2.Sampel... 44
D.Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 45
E.Daya Pembeda ... 49
F.Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A.Hasil Penelitian ... 56
1.Uji Normalitas Data ... 61
2.Uji Homogenitas Data... 62
3.Pengajuan Hipotesis ... 62
B.Pembahasan Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN ... 66
A.Kesimpulan ... 66
B.Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN
(10)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Keunggulan Dan Kelamahan Model Pembelajaran ROPES ... 13
2. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Konvensional ... 17
3. Rancangan Penelitian ... 41
4. Sampel Penelitian ... 45
5. Kisi-kisi Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 46
6. Kategori Nilai dan Predikat ... 51
7. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 57
8. Tingkat Distribusi Frekuensi Tes Kelas Eksperimen ... 58
9. Distribusi Frekuensi Data Tes Kelas Kontrol ... 59
10. Kategori Tingkat Kriteria Penilaian Kelas Eksperimen ... 59
11. Kategori Kriteria Penilaian Kelas Kontrol ... 60
(11)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Effleurange ... 26
2. Petrissage ... 27
3. Friction ... 27
4. Vibration ... 28
5. Tapotage ... 29
4. Gerakan memutar ... 30
5. Cara dan gerakan meluncur ... 30
6. Gerakan rotasi ... 31
7. Cara gerakan di dahi ... 31
8. Cara gerakan pada kulit kepala ... 32
9. Manipulasi-manipulasi hair line ... 32
10. Gerakan circular ... 33
11. Gerakan friction I ... 33
12. Gerakan dari telinga ke telinga ... 34
13. Gerakan pada punggung ... 34
14. Gerakan pada bahu ... 35
(12)
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hal 1. Kelas Eksperimen Dan Kontrol Pada Postest ... 58
(13)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 70
Lampiran 2 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Konvensional... 74
Lampiran 3 : Skenario Pembelajaran Konvensional ... 90
Lampiran 4 : RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ROPES ... 96
Lampiran 5 : Skenario Pembelajaran ROPES ... 113
Lampiran 6 : Soal-Soal ... 126
Lampiran 7 : Validitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 142
Lampiran 8 : Uji Reabilitas Tes Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 143
Lampiran 9 : Uji Taraf Kesukaran Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) ... 144
Lampiran 10 : Daya Pembeda Tes ... 145
Lampiran 11 : Data Nilai Hasil Penelitian ... 153
Lampiran 12 : Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 155
Lampiran 13 : Identifikasi Tingkat Kesukaran Variabel Penelitian ... 157
Lampiran 14 : Uji Normalitas Data ... 158
Lampiran 15 : Uji Homogenitas Data Penelitian ... 160
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan potensi belajar dan kualitas sumber daya produktif. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Kelancaran proses pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga pendidik, kurikulum, sarana pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
Dalam mencetak dan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademis maka pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah harus dilaksanakan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajaran berserta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan, yang dalamnya ditunjang oleh unsur-unsur pembelajaran antara lain tujuan, materi pelajaran, sarana dan prasarana, situasi atau kondisi belajar, model pembelajaran, lingkungan belajar, metode pembelajaran serta evaluasi.
Guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengajaran dikelas. Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki seorang guru sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran, dimana guru merupakan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan disekolah dan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah
(15)
2
(Aqih, 2006). Kemampuan guru dalam menyelesaikan pembelajaran dapat digambarkan dari hasil nilai yang dicapai siswa dan motivasi dalam belajar.
Kemampuan yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar merupakan hasil belajar. Adapun tingkat pencapaian hasil belajar siswa diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Selain itu hasil belajar merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang hasil belajar siswa, maka dilakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan yang ternyata terdapat beberapa program studi keahlian, salah satunya adalah program studi tata kecantikan. Di kelas X Tata Kecantikan mempelajari pada mata pelajaran Dasar Kecantikan Rambut dengan kompetensi dasar menjelaskan perawatan kulit kepala
dan rambut. Dimana lulusan SMK tata rias diharapkan mampu
menerapkanlangkah-langkah pengurutan dasar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) dan teknik variasi pengurutan perawatan kulit kepala dan rambut (creambath). Oleh karena itu, hasil belajar yang diperoleh pada siswa dalam mata pelajaran tersebut sangat penting karena mengembangkan kemampuan berfikir. Sehingga pada proses belajar tidak hanya sekedar menghafal atau berupa hafalan saja, tetapi memerlukan kemampuan berpikir (kognitif).
Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar kumpulan nilai (DKN) sebelum remedial pada kompetensi perawatan kulit kepala dan rambut dapat dikatakan
(16)
3
cukup. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk kompetensi perawatan kulit kepala dan rambut adalah 75. Selanjutnya dari 35 jumlah siswa terdapat 5 orang siswa atau 14,28 % memperoleh nilai B dan 30 orang siswa atau 85,71 % yang memperoleh nilai C. Dari nilai tersebut, dapat dilihat beberapa siswa memperoleh nilai baik (optimal).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang study tersebut menyatakan bahwa 85,71 % siswa masih belum menguasaiteknik pengurutan dasar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) dan teknik variasi pengurutan kulit kepala dan rambut (creambath). Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam menerima dan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Setelah mengamati keadaan kelas tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan, memperlihatkan proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered, pengajar belum optimal kerena hanya menggunakan buku bacaan sebagai bahan acuan mengajar dan menggunakan model belajar konvensional sehingga siswa menjadi pasif dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran kurang maksimal.
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah dan merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorentasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran dan dalam modelini guru memegang peran yang sangat dominan.
(17)
4
Dalam pembelajaran konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan melakukan aktivitas di luar proses pembelajaran. Pembelajaran konvensional yang diterapkan tidak memiliki tahapan belajar yang membuat siswa menjadi tidak fokus dan menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Pembelajaran konvensional tersebut juga tidak memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, karena proses pembelajarannya hanya berpusat pada guru.
Proses pembelajaran yang efektif mengandung pengertian bahwa pembelajaran akan memperoleh hasil belajar yang sebaik-baiknya, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hasil belajar siswa merupakan salah satu bukti berhasilnya proses pendidikan, sehingga perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari pendidikan. Pendidikan dan proses belajar sangat erat kaitannya dengan guru dan peserta didik.Oleh sebab itu, penulis ingin membuat satu model pembelajaran berbeda dengan yang dilakukan oleh guru, dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan menambah pengetahuan siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary). Rosdaya (2004) Model pembelajaran ROPES adalah suatu model pembelajaran yang dirancang dalam beberapa tahapan pembelajaran dengan tujuan dapat meningkatkan kreativitas dan pemahaman peserta didik dalam rangka peningkatan hasil belajar peserta didik. Adapun tahapan-tahapan dalam prosedur model pembelajaran ROPES yaiitu (a) Review (b) Overview
(18)
5
(c) Presentation (d) Excercise (e) Summary. Model pembelajaran tersebut diberikan karena dapat menjadikan siswa lebih aktif pada proses pembelajaran perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) karena dirancang dengan beberapa tahapan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan pemahaman siswa dan model pembelajaran tersebut dapat diharapkan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan guru. Dengan diterapkan pembelajaran ROPES diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan standar penilaian.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk diteliti
dan penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) TerhadapHasil Belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian adalah:
1. Hasil belajar tentang pengurutan (massage) dasar belum optimal dipahami
siswa.
2. Hasil belajar tentang teknik variasi pengurutan (massage) belum optimal
dipahami siswa.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran perawatan kulit kepala
(19)
6
4. Model pembelajaran yang digunakan pada perawatan kulit kepala dan
rambut pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan model belajar konvensional sehingga pembelajaran terpusat pada guru saja.
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan peneliti maka perlu dibatasi masalah dalam penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran ROPES
pada materi perawatan kulit kepala dan rambut di kelas X SMK Negeri 8 Medan.
2. Materi perawatan kulit kepala dan rambut dibatasi pada defenisi dan
tujuan, gerakan dasar pengurutan serta cara/ teknik variasi pengurutan perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) di kelas X SMK Negeri 8 Medan.
3. Peneliti melihat hasi belajar siswa dibatasi pada tes hasil belajar kognitif kelas X SMK Negeri 8 Medan.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian sesuai dengan pembatasan yang telah diuraikan diatas adalah:
1. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran
(20)
7
2. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut
(creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar
padaperawatan kulit kepala dan rambut (creambath)siswa kelas XSMK Negeri 8 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan
rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMK N 8 Medan terhadap
perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil
belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath). F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
berupa informasi tentang model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut.
(21)
8
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 8 Medan dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas lulusannya.
3. Sebagai bahan referensi bagi aktifitas akademik Falkutas Teknik UNIMED
(22)
66
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan
1. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang
diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 92,5 dan nilai terendah 47,5 dan rata-rata sebesar 63,07.
2. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 32,5 dan rata-rata 76,93.
3. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa
sehingga diperoleh bahwa bahwa ada pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.
B. Saran
Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran ROPES ini, masih merupakan langkah awal dari upaya meningkatkan kompetensi dari guru, maupun kompetensi siswa. Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini perlu dipandang agar rekomendasi-rekomendasi berikutnya dilaksakan oleh guru, lembaga dan peneliti yang berminat.
(23)
67
C. Kepada Guru
Model pembelajaran ROPES hendaknya terus dikembangkan dilapangan sehingga membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik perhatian siswa untuk giat belajar.
1. Kepada lembaga terkait
Model pembelajaran ROPES masih sangat asing bagi guru dan siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan materi pelajaran.
2. Kepada peneliti yang berminat
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.
(24)
68
DAFTAR PUSTAKA
Aqih, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful. (1996). Psikologi Belajar. Cek I; Jakarta: PT Rineka Cipta.
______________. (2008). Psikologi Belajar. Cek II; Jakarta: PT Rineka Cipta.
Githa Vistalin. (2012).Belajar Salon. Jakarta: Gramedia.
Hadisuwarno Rudy. Pengertian dan manfaat Creambath. (Online). Tersedia
:http://aylacream.com/pengertian-dan-manfaat-creambath.html (pada
tanggal 2 September 2015 jam 18.00 Wib).
Kusumadewi, Bamabang Titi, Handdy Emmy Dan Harahap Sartini. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Depok Utara: Meunita Cipta Sarjana
Lubis Desi Margaretha. (2011). Penerapan Model Pembelajaran ROPES Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Busana Oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan T.P 2011/2012. Medan: Skripsi.
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda karya.
Rostamailis. (2008) .Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, Ade. (2011). Pengertian Prestasi Belajar- Contoh Makalah Pendidikan. (Online). Tersedia :http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02 /prestasi-belajar.html(pada tanggal 10 September 2015 jam 20.00 Wib).
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Group.
(25)
69
____________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sartika, Dewi (2011). Implementasi Model pembelajaran ROPES (Riview, Overview, Presentation, Exercise, Summary) Terhadap hasil belajar Menguasai Alat Ukur ListrikDan Elektronika (Maulade) Kelas X SMK Negeri 5 Medan. Medan: Skripsi.
Siboro, Alexander (2010). Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULDE) Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2009/2010. Kabanjahe :Skripsi.
Silabus SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Silabus mata pelajaran kosmetika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana. (2002). Metode statistik. Bandung: PT Trasito.
_______.(2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Trasito
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :ALFABETA.
Sudjana, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada.
(1)
2. Bagaimana hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar padaperawatan kulit kepala dan rambut (creambath)siswa kelas XSMK Negeri 8 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar terhadap perawatan kulit kepala dan
rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMK N 8 Medan terhadap perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa dengan menggunakan model pembelajaran ROPES
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar pada perawatan kulit kepala dan rambut (creambath).
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa informasi tentang model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut.
(2)
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pengelola SMK Negeri 8 Medan dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas lulusannya.
3. Sebagai bahan referensi bagi aktifitas akademik Falkutas Teknik UNIMED dan pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang sama.
(3)
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 92,5 dan nilai terendah 47,5 dan rata-rata sebesar 63,07.
2. Hasil belajar Perawatan Kulit Kepala Dan Rambut (Creambath) yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ROPES (Review Overview Presentation Excercise Summary) pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 32,5 dan rata-rata 76,93.
3. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa
sehingga diperoleh bahwa bahwa ada pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap hasil belajar perawatan kulit kepala dan rambut (creambath) siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.
B. Saran
Penelitian mengenai pengaruh pembelajaran ROPES ini, masih merupakan langkah awal dari upaya meningkatkan kompetensi dari guru, maupun kompetensi siswa. Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini perlu dipandang agar rekomendasi-rekomendasi berikutnya dilaksakan oleh guru, lembaga dan peneliti yang berminat.
(4)
C. Kepada Guru
Model pembelajaran ROPES hendaknya terus dikembangkan dilapangan sehingga membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik perhatian siswa untuk giat belajar.
1. Kepada lembaga terkait
Model pembelajaran ROPES masih sangat asing bagi guru dan siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan materi pelajaran.
2. Kepada peneliti yang berminat
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Aqih, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful. (1996). Psikologi Belajar. Cek I; Jakarta: PT Rineka Cipta. ______________. (2008). Psikologi Belajar. Cek II; Jakarta: PT Rineka Cipta. Githa Vistalin. (2012).Belajar Salon. Jakarta: Gramedia.
Hadisuwarno Rudy. Pengertian dan manfaat Creambath. (Online). Tersedia :http://aylacream.com/pengertian-dan-manfaat-creambath.html (pada tanggal 2 September 2015 jam 18.00 Wib).
Kusumadewi, Bamabang Titi, Handdy Emmy Dan Harahap Sartini. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Depok Utara: Meunita Cipta Sarjana
Lubis Desi Margaretha. (2011). Penerapan Model Pembelajaran ROPES Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Busana Oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 10 Medan T.P 2011/2012. Medan: Skripsi.
Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Jakarta: PT. Rosda karya.
Rostamailis. (2008) .Tata Kecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, Ade. (2011). Pengertian Prestasi Belajar- Contoh Makalah Pendidikan. (Online). Tersedia :http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/02 /prestasi-belajar.html(pada tanggal 10 September 2015 jam 20.00 Wib).
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Group.
(6)
____________. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sartika, Dewi (2011). Implementasi Model pembelajaran ROPES (Riview, Overview, Presentation, Exercise, Summary) Terhadap hasil belajar Menguasai Alat Ukur ListrikDan Elektronika (Maulade) Kelas X SMK Negeri 5 Medan. Medan: Skripsi.
Siboro, Alexander (2010). Pengaruh Model Pembelajaran ROPES Terhadap Hasil Belajar Menguasai Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULDE) Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2009/2010. Kabanjahe :Skripsi.
Silabus SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Silabus mata pelajaran kosmetika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana. (2002). Metode statistik. Bandung: PT Trasito. _______.(2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Trasito
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :ALFABETA. Sudjana, Anas. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo