kemakmuran rakyat.Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan,2007:9
2. Fungsi Pajak 1.1 Fungsi Penerima Budgetair
Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran – pengeluran
pemerintah. Untuk menjalankan tugas – tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari
penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan pembangunan, uang
dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin.
1.2 Fungsi Mengatur Reguler Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di
tengah masyarakat dan struktur kekayaan anatara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling
tidak ada sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan negara dalam bidang ekonomi dan sosial.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembagian Pajak Pajak Menurut Golongan, Sifat dan Pemungutan
3.1 Menurut Golongan dibagi dua, sebagai berikut: a. Pajak Langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan kepada pihak lain tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan, contoh: Pajak Penghasilan.
b. Pajak tidak Langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pajak lain. Contoh:Pajak Pertambahan Nilai.
3.2Menurut Sifat, pembagian Pajak menurut sifat dimaksudkan pembedaan dan pembagiannya berdasarkan ciri – ciri prinsip adalah sebagai berikut:
a. Pajak Subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya yang selanjutnya dicari secara objektifnya, dalam arti
memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak. b. Pajak Objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. 3.3Menurut pemungut dan pengelolanya, adalah sebagai berikut:
a. Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, contoh: Pajak
penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas barang Mewahdan Bea Materai.
Universitas Sumatera Utara
b. Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, contoh: Pajak
Reklame, Pajak Hiburan dan lain – lain.Waluyo,2010:12
B. Pajak Penghasilan PPh Pasal 23 1. Definisi Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan Bentuk
Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelanggaraan kegiatan selain yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau
terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak Dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap perwakilan perusahaan luar negeri
lainnya.Barata,2011:435.
2. Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 23 Dasar hukum Pajak penghasilan Pasal 23 adalah:
1.1 Pasal 23 Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor
7 Tahun 1991 tentang Pajak Penghasilann 1.2 Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Pajak Penghasilan
mengalami perubahan pada tahun 1994, dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1994
Universitas Sumatera Utara
1.3 Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan mengalami perubahan pada tahun 2000 dengan Undang – Undang Nomor
17 Tahun 2000 1.4 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
mengalami perubahan yang terakhir dengan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2008.Undang – Undang Pajak Penghasilan
1.5 Undang – Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 6 Tahun 1983 yang telah dirubah terakhir Undang – Undang Nomor 16
Tahun 2009, Ketentuan tentang Surat Pemberitahuan diatur dalam Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 3 Undang – Undang KUP
1.6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244PMK.032008 tentang jenis jasa lain sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 23 ayat 1 huruf c angka 2
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Undang –
Undang Nomor 36 Tahun 2008. http:www.ortax.orgortax?mod=aturanpage=showid=13588
1.7 Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER - 53PJ2009 bentuk formulir Surat Pemberitahuan masa Pajak Penghasilan final Pasal 4 ayat
2 Surat Pemberitahuan masa Pajak penghasilan masa Pajak Penghasilan pasal 15, pasal 22 dan pasal 23 dan atau pasal 26 serta bukti pemotongan
atau pemungutannya http:www.ortax.orgortax?mod=aturanpage=showid=13934
Universitas Sumatera Utara
3. Objek dan Tarif Pajak Penghasilan Pasal 23