Efektivitas Penambahan β-glukan dan Vitamin C sebagai Feed Additive terhadap Kinerja Produksi Ikan Lele Clarias sp..

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN β-GLUKAN DAN VITAMIN C
SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP KINERJA
PRODUKSI IKAN LELE Clarias sp.

AHMAD MUKHLIS HIDAYAT

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas
Penambahan β-glukan dan Vitamin C sebagai Feed Additive terhadap Kinerja
Produksi Ikan Lele Clarias sp. adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015

Ahmad Mukhlis Hidayat
NIM C14110016

ABSTRAK
AHMAD MUKHLIS HIDAYAT. Efektivitas Penambahan β-glukan dan Vitamin
C sebagai Feed Additive terhadap Kinerja Produksi Ikan Lele Clarias sp..
Dibimbing oleh MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI dan DEDI JUSADI
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan β-glukan dan
vitamin C pada pakan terhadap kinerja produksi ikan lele Clarias sp.. Benih ikan
lele dengan bobot rata-rata 0,268 ± 0,017 g ditebar di kolam terpal berukuran 6 x
3 x 0,5 m3 dengan kepadatan 15.000 ekor per kolam dan dipelihara selama 20 hari.
Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan pertama ikan
diberi pakan berupa pakan komersil tanpa penambahan β-glukan dan vitamin C,
sedangkan perlakuan kedua ikan diberi pakan yang diberi penambahan β-glukan
dan vitamin C. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 06.00, 16.00 dan 24.00
WIB secara at satiation atau sekenyangnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa

ikan yang diberi pakan komersil yang diberi penambahan β-glukan dan vitamin C
memperlihatkan kinerja produksi lebih baik dibandingkan dengan kontrol.
Kata kunci: β-glukan, ikan lele, pertumbuhan, Vitamin C

ABSTRACT
AHMAD MUKHLIS HIDAYAT. Effectiveness of addition β-glucan and Vitamin
C as Feed Additives on the Growth Performance of Catfish Clarias sp..
Supervised by MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI and DEDI JUSADI.
This experiment was conducted to evaluate the addition of β-glucan and
vitamin C in the feed on the production of catfish Clarias sp.. Juvenile with an
average weight of 0.26 ± 0.01 g stoced in the plastic lined pond with a size of 6 x
3 x 0,5 m3 a density of 15,000 juveniles per pond and reared for 20 days. This
experiment consisted of 2 treatments and 2 replications. In the first treatment, fish
was fed with commercial feed without of β-glucan and vitamin C, whereas in the
second treatment fish was fed with commercial feed with β-glucan and vitamin C
addition. Fish were fed at 06.00, 16.00, and 24.00 WIB to satiation. The results
showed that the fish was fed by commercial feed with of β-glucan and vitamin C
addition had better production compared with control.
Keywords: β-glucan, catfish, growth, Vitamin C


EFEKTIVITAS PENAMBAHAN β-GLUKAN DAN VITAMIN C
SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP KINERJA
PRODUKSI IKAN LELE Clarias sp.

AHMAD MUKHLIS HIDAYAT

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul

“Efektivitas Penambahan β-glukan dan Vitamin C sebagai Feed Additive
Terhadap Kinerja Produksi Ikan Lele Clarias sp.”. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari hingga Maret 2015 di Rambo Fish Farm Ciampea, Bogor dan
Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Syaefuddin Ali dan Mutohiyah yang selalu
mencurahkan kasih sayang, do‟a, dan dukungan yang tiada henti. Adik
Muhammad Irfa‟ul Aziz dan Muhammad Fahmi Khoirul Ihsani yang
senantiasa menjadi penyemangat untuk selalu menjadi yang terbaik.
2. Dr. Agus Suprayudi, S.Pi, MSc selaku pembimbing I dan Dr. Dedi Jusadi, MSc
selaku pembimbing II dan Ibu Sri Nuryati selaku Pembimbing Akademik atas
segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan
penyusunan tugas ahir ini.
3. Bapak Wasjan dan mbak Retno yang telah banyak membantu dalam analisis di
Laboratorium Nutrisi Ikan
4. Prismadian Amalia Putri yang selalu memberikan dukungan untuk selama
pelaksanaan studi, Wikke Elta, Aurora Prasetyo, Wildan NY, Annisa, Mustofa
MR, dan segenap keluarga Rambo Fish Farm yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan ilmu selama penelitian berlangsung.

5. Keluarga BDP 48 khususnya teman-teman di laboratorium Nutrisi Ikan, BDP
49, dan KMNU IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015

Ahmad Mukhlis Hidayat

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
viii
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................... 1
METODE .................................................................................................................. 2
Pembuatan Pakan Uji ............................................................................................ 2

Pemeliharaan Ikan dan Pengamatan Pertumbuhan................................................ 2
Parameter Uji ......................................................................................................... 3
Analisis Kualitas Air ............................................................................................. 4
Analisis Proksimat Ikan ......................................................................................... 4
Analisis Data ......................................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 4
Hasil...................................................................................................................... 5
Pembahasan .......................................................................................................... 6
KESIMPULAN ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8
LAMPIRAN .............................................................................................................10
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................

13

DAFTAR TABEL
1. Perbandingan kandungan proksimat pakan uji sebelum dan setelah
dilakukan
penambahan
immunostimulan

pada 2
pakan.......................................................
4
2. Kualitas air dalam sistem pemeliharaan ikan lele selama 20 hari
....................
3. Hasil pengamatan laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, 5
konversi pakan, dan retensi protein pada ikan yang diberi perlakuan A dan
perlakuan B......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR
1. Kelangsungan hidup benih ikan lele yang dipelihara selama 20 hari ............. 5
2. Biomassa awal dan ahir ikan lele yang diberi perlakuan A dan B yang
dipelihara selama 20 hari ................................................................................ 5

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Analisis biaya pembenihan ikan lele (Clarias sp.) dalam satu siklus produksi
Data hasil panen akhir .....................................................................................
Uji T-Test Laju Pertumbuhan Harian (LPH) ..................................................
Uji T-Test Jumlah Konsumsi Pakan (JKP) .....................................................
Uji T-Test Konversi Pakan (KP) .....................................................................
Uji T-Test Biomassa ........................................................................................
Uji T-Test Kelangsungan Hidup (KH) ............................................................

10
11
12
12
12
12
12

1


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tersedianya benih yang berkualitas dalam jumlah yang cukup merupakan
salah satu faktor penting dalam mengembangkan usaha budidaya perikanan. Ikan
lele merupakan salah satu ikan air tawar yang mempunyai nilai permintaan yang
tinggi di masyarakat. Menurut Ismanto (2009) kebutuhan ikan lele konsumsi
untuk daerah Jabodetabek mencapai 75-100 ton per hari. Tingginya kebutuhan
ikan lele konsumsi harus diiringi dengan ketersediaan benih untuk mencukupi
kebutuhan budidaya pada segmen pembesaran. Agar ikan dapat tumbuh dengan
optimal, maka diperlukan benih yang mempunyai kinerja pertumbuhan yang baik.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menambahakan β-glukan dan
vitamin C ke dalam pakan yang digunakan dalam kegiatan pembenihan.
Vitamin merupakan bahan organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit namun sangat penting untuk memenuhi kebutuhan normal hidup ikan.
Salah satu vitamin yang penting untuk fungsi tubuh yaitu vitamin C. Menurut
Sunarto et al. (2008), tubuh ikan tidak mempunyai kemampuan mensintesis
vitamin C. Namun vitamin C besar pengaruhnya terhadap ikan untuk hidroksilasi
prolin dan lisin dalam pembentukan kalogen serta menormalkan fungsi kekebalan
tubuh dan mempercepat penyembuhan luka pada ikan. Fracalossi et al. (2001)

menambahkan kebanyakan teleostei tidak dapat mensintesis asam askorbat karena
kurangnya l-gulonolactone oksidase (EC 1.1.3.8) yang bertanggung jawab untuk
sintesis vitamin C. Penelitian tentang manfaat penambahan vitamin C telah
dilakukan pada berbagai jenis ikan, salah satunya yaitu ikan betok. Penambahan
vitamin C pada pakan ikan betok dapat meningkatkan pertumbuhan ikan betok
dibandingkan dengan pakan yang tidak diberi vitamin C (Sunarto et al. 2008).
Berdasarkan penelitian di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol,
penambahan vitamin C dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan
kerapu macan dan meningkatkan ketahanan ikan (Johnny et al. 2003). Defisiensi
vitamin C pada ikan dapat mempengaruhi pertumbuhan bobot, adanya pendarahan
internal dan eksternal, serta penurunan imunitas.
β-glukan merupakan karbohidrat yang tersusun dari serangkaian glukosa
dan struktur kimia yang berbeda tergantung pada tempat asal β-glukan tersebut
diperoleh. Beberapa sumber β-glukan yang sering digunakan adalah ragi roti,
ektrak dedak dan biji-bijian seperti barley dan gandum. Menurut Sarmin et al.
(2013), penambahan β-glukan pada pakan dapat meningkatkan laju pertumbuhan
udang vaname dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, peningkatan secara
signifikan dapat terlihat juga pada parameter nilai konversi pakan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian tentang penambahan β-glukan dan vitamin C pada
pakan terhadap kinerja produksi ikan lele.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penambahan β-glukan
dan vitamin C pada pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan produksi ikan lele
(Clarias sp.)

2

METODE
Pembuatan Pakan Uji
Pembuatan pakan uji dilakukan dengan cara mencampurkan pakan komersil
dengan campuran formulasi β-glukan dan vitamin C. Kandungan nutrien pakan
komersil sebelum dan sesudah dicampurkan dengan formulasi β-glukan dan
vitamin C disajikan pada Tabel 1. Pembuatan pakan uji dilakukan di dalam
ruangan yang bersih dan tertutup, serta terhindar dari sinar matahari secara
langsung. Dosis campuran β-glukan dan vitamin C yang ditambahkan adalah 5,6
gram/kg pakan. Dosis formulasi β-glukan dan vitamin C tersebut terdiri atas βglukan 10 mg/kg pakan (Hastuti 2012), vitamin C 200 mg/kg pakan (Aslianti dan
Agus 2009), dan binder. Pakan komersil terlebih dahulu ditimbang dan
dimasukkan ke dalam wadah pengadukan. β-glukan dan vitamin C kemudian
ditimbang sesuai dengan bobot pakan komersil dan dimasukan ke dalam botol air
mineral 650 cc, serta ditambahkan telur 1 butir untuk tiap 5 kg pakan dan air
sebanyak 200 cc dan dikocok sampai homogen. Kemudian campuran tersebut
dicampurkan dengan pakan sampai merata. Setelah itu pakan disimpan di lemari
es untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Tabel 1. Perbandingan kandungan proksimat pakan uji sebelum dan setelah
dilakukan penambahan formulasi β-glukan dan vitamin C pada pakan

Kadar Nutrien (%) BK1)
Protein
Lemak
Serat Kasar
Abu
BETN2)

Pakan Uji
Tanpa formulasi βDitambah formulasi β-

glukan dan vitamin C
(A)

glukan dan vitamin C
(B)

39,488
6,148
3,344
9,511
35,443

45,394
5,820
1,950
8,461
30,441

1) Bobot kering. Kadar air pakan non perlakuan 9,72 % dan pakan perlakuan 21,97 %
2) Bahan ekstrak tanpa nitrogen

Pemeliharaan Ikan dan Pengamatan Pertumbuhan
Pemeliharaan ikan dilaksanakan selama 20 hari pada bulan Februari-Maret
2015 di tempat pembudidaya lele “Rambo fish farm”, Ciampea, Bogor dan
Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ikan dilakukan di
kolam terpal berukuran 6 × 3 × 0,5 m³ sebanyak 4 unit dan dilengkapi dengan
sistem aerasi. Sebelum digunakan, kolam dibersihkan dari lumut dan kotoran
yang ada serta dibilas dan diisi dengan air yang bersih. Setelah kolam siap
digunakan, ikan ditebar ke dalam kolam masing-masing 15.000 ekor dengan
bobot rata-rata 0,268 ± 0,017 g.
Benih ikan lele yang digunakan berasal dari pemijahan ikan lele secara semi
alami di “Rambo fish farm”. Ikan lele diberi perlakuan pakan yang berbeda, yaitu:
Perlakuan A
: Ikan diberi pakan komersil tanpa penambahan β-glukan dan
vitamin C

3
: Ikan diberi pakan komersil dengan penambahan β-glukan dan
vitamin C
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari (pukul 06.00, 16.00,
dan 24.00 WIB) dengan metode pemberian pakan secara at satiation atau
sekenyangnya. Selama pemeliharaan dilakukan 1 sampai 2 kali penggantian air
sebanyak 10-15% dari total volume kolam. Pertumbuhan ikan dapat diketahui
dengan cara sampling ikan uji pada hari ke 1, hari ke 10, dan hari ke 21. Biomassa
ikan untuk masing-masing ukuran di setiap kolam ditimbang dengan
menggunakan timbangan digital CHQ Pocket Scales dengan ketelitian 0,01 g.
Bobot individu ikan dihitung dengan cara membagi biomassa dengan jumlah ikan
yang ditimbang. Biomassa ikan yang ditimbang untuk tiap ukuran adalah 2 kg.
Panjang total ikan dari masing-masing ukuran ikan di setiap kolam dihitung
sebanyak 30 ekor dengan menggunakan penggaris ketelitian 0,1 cm.
Keberagaman hasil panen ikan pada ahir pemeliharaan disajikan di Lampiran 1.

Perlakuan B

Parameter Uji
Parameter uji yang diukur selama penelitian ini yaitu kelangsungn hidup,
laju pertumbuhan harian, konversi pakan, dan jumlah konsumsi pakan. Berikut ini
adalah rumus perhitungan parameter uji yang digunakan:
Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup (TKH) dihitung berdasarkan persamaan
(Huissman 1987) :
TKH (%)
= Σ total ikan akhir (ekor) x 100
Σ total ikan awal (ekor)
Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian (LPH) diukur berdasarkan (Huissman 1987)
dengan menggunakan rumus :
t

LPH (%) = [√

t
o

- ]

Keterangan : Wt
Wo
t

= Biomassa akhir (g)
= Biomassa awal (g)
= Lamanya pemeliharaan (hari)

Konversi Pakan (KP)
Nilai konversi pakan (KP) diukur dengan menggunakan persamaan (NRC
1993) dengan menggunakan rumus :
A
KP
=
F
(Wt + Wd ) - Wo
Keterangan : Wt
= Biomassa akhir (g)
Wo
= Biomassa awal (g)
Wd
= bobot total ikan yang mati (g)
F
= jumlah pakan yang diberikan (g)

4
Retensi Protein
Merupakan jumlah protein dari pakan yang diberikan yang terkonversi
menjadi protein tersimpan dalam tubuh ikan (Takeuchi 1988).
RP
Dengan :
F= kandungan protein tubuh pada ahir pemeliharaan (g)
I= jumlah protein awal pemeliharaan (g)
P= jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g)
Jumlah Konsumsi Pakan (JKP)
Jumlah konsumsi pakan ditentukan dengan menghitung selisih berat pakan
yang diberikan dengan jumlah pakan yang tidak termakan.
Analisis Kualitas Air
Analisis kualitas air selama masa pemeliharaan dilakukan pada hari ke 1,
hari ke 10, dan hari ke 20. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH,
oksigen terlarut (DO), nitrit, nitrat dan TAN (Total Amonia Nitrogen) yang
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kualitas air dalam sistem pemeliharaan ikan lele Clarias sp. yang diberi
pakan dengan dan tanpa penambahan β-glukan dan vitamin C selama 20
hari
Parameter
Suhu (0C)
pH (Unit)
DO (mg/L)
Amonia (mg/L)

Perlakuan
Tanpa formulasi βDitambah formulasi
glukan dan vitamin
β-glukan dan vitamin
C
C
25-31,5
25-31,5
7-7,7
7,14-7,7
4,6-8,3
4,5-4,6
0,009-0,031
0,009-0,031

Nilai Optimum
27–30°C (SNI 01-6483.4-2000)
6,5 – 8,5 (SNI 01-6483.4-2000)
≥ 3 (SNI 747 .5 : 2 9)
≤1 (Boyd 1982)

Analisis Proksimat
Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui kadar nutrien yang
terkandung baik dalam pakan yang digunakan maupun ikan yang dijadikan bahan
penelitian. Analisis proksimat meliputi pengukuran kadar protein (dengan metode
kjehdahl), kadar lemak (dengan metode folch dan soxhlet), kadar abu (dengan
metode pemanasan dalam tanur pada suhu 600 0C), kadar serat kasar (dengan
metode pelarutan asam dan basa kuat serta pemanasan), kadar air dan bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BETN) (Takeuchi 1998).
Analisis Data
Parameter uji dianalisis dengan menggunakan Microsoft excel dan program
SPSS ver 16.0 for Windows. Perbedaan antar perlakuan dapat diketahui melalui
hasil pengujian menggunakan uji T-Test dengan selang kepercayaan 95%.

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

Kelangsungan Hidup
(%)

Hasil pengamatan terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele menunjukan
hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan (Gambar 1). Tingkat kelangsungan
hidup pada perlakuan A adalah 74,42 ± 2,2%, sedangkan pada perlakuan B adalah
87,06 ± 4,6%.
87.06

100.00
74.42

80.00
60.00
40.00

a

a

20.00

A
B

0.00
A

B

Perlakuan

Gambar 1. Kelangsungan hidup benih ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan
dengan dan tanpa penambahan β-glukan dan vitamin C yang dipelihara
selama 20 hari.
Keterangan: huruf yang sama menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata
(P>0.05)

Biomassa ikan (kg)

Hasil perhitungan biomassa ikan selama pemeliharaan menunjukan bahwa
ikan yang diberi perlakuan B memiliki nilai biomassa akhir lebih tinggi dari
perlakuan A. Biomassa akhir pada perlakuan A yaitu 21.9 kg dan biomassa akhir
pada perlakuan B adalah 28.4 kg (Gambar 2).
35000
30
30000
25000
25
20000
20
15000
15
10000
5000
10
0

28.4
21.9

a
A

b

Wo
Wt

B

Perlakuan

Gambar 2. Biomassa awal dan ahir ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan dengan
dan tanpa penambahan β-glukan dan vitamin C yang dipelihara selama
20 hari.
Keterangan: huruf yang sama menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata
(P>0.05)

Hasil perhitungan pada parameter laju pertumbuhan harian (LPH), jumlah
konsumsi pakan (JKP), konversi pakan (KP), dan juga retensi protein (RP) pada
ikan lele disajikan pada (Tabel 3).

6
Tabel 3. Laju pertumbuhan harian, jumlah konsumsi pakan, konversi pakan, dan
retensi protein pada ikan lele Clarias sp. yang diberi pakan dengan dan
tanpa penambahan β-glukan dan vitamin C yang dipelihara selama 20
hari.
Perlakuan
A
B
a
LPH (%)
2,7 ± 0,8
3,3 ± 0,2a
JKP (kg)
14.3 ± 1.5a
17.9 ± 0,001a
a
KP
0,8 ± 0,01
0,74 ± 0,02b
a
RP
44,3 ± 0,9
43,4 ± 1,3a
Keterangan : Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standart deviasi; Huruf cetak atas
berbeda dalam baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P