13 MEGA Bank Mega Tbk
Bank Swasta 14
BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
Bank Pemerintah 15
NISP Bank OCBC NISP Tbk
Bank Swasta 16
BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Bank Swasta 17
PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
Bank Swasta 18
BNLI Bank Permata Tbk
Bank Swasta 19
BBRI Bank Rakyat Indonesia persero Tbk Bank Pemerintah 20 BSWD
Bank Swadesi Tbk Bank Swasta
21 BVIC
Bank Victoria InternationalTbk Bank Swasta
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar 2001 “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain”. Sumber data sekunder ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI. Data yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah data yang berasal dari gabungan yang melibatkan satu waktu tertentu cross sectional dan data yang melibatkan urutan waktu time series. Data gabungan ini biasa
disebut pooling data atau data panel.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Studi dokumentasi adalah pengumpulan data-data dengan cara mengumpulkan,
mengklasifikasi dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diperoleh dengan cara mengunduh dari Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia. Data
yang diambil ini adalah berupa laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2008, 2009, dan 2010 yang telah diaudit oleh akuntan publik.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa variabel penelitian ini adalah tentang risiko kredit bank pemerintah dan
bank swasta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dimana indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
A. Equity to Total Asset Ratio EAR
Ratio ini menunjukkan hubungan antara jumlah modal sendiri yang tertanam dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan.
Rumus untuk mencari EAR adalah :
B.
Loan to Asset RatioLAR
Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini maka tingkat
Equity to Total Asset = Equity
Total Asset
X 100
Universitas Sumatera Utara
likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar.
Rumus mencari LAR adalah :
C. Loan to Deposit Ratio LDR
Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dan yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Loan to deposit Ratio adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang
disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Semakin tinggi rasio tersebut maka semakin rendah likuiditas bank tersebut. Rasio ini dapat
diukur dengan rumus :
D. Non Performing Loan Ratio NPL
Berkaitan dengan kegiatan bank yaitu penyaluran dana kemasyarakat dalam bentuk kredit, penyaluran kredit ini sendiri mengandung unsur risiko gagal atau macet dalam
LAR = Jumlah Kredit Yang Diberikan
Jumlah Assets
X 100
LDR = Jumlah Kredit Yang Diberikan
Total Dana Pihak Ketiga + Modal Inti X 100
Universitas Sumatera Utara
istilah perbankan dikenal sebagai Non Performing Loan NPL yang dapat menyebabkan kesehatan bank terganggu. NPL merupakan salah satu indikator kunci
untuk menilai kinerja fungsi bank. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut:
3.6 Metode Analisis Data