yang dikutip oleh Irmayanto, dkk 2009, dana-dana bank yang dipakai sebagi alat operasional dapat diperoleh dari berbagai sumber:
1. Dana pihak kesatu sumber dana sendiri Dananya diperoleh dari modal sendiri yang berasal dari pemegang saham.
Dalam neraca bank dana modal sendiri terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan-cadangan, dan laba ditahan.
2. Dana pihak kedua sumber dana pihak luar Merupakan sumber dana yang berasal dari pihak luar selain masyarakat,
yang dapat berupa call money, pinjaman biasa antar bank, pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank, dan pinjaman dari bank sentral Bank
Indonesia.
3. Dana pihak ketiga sumber dana masyarakat Dana yang diperoleh bank dari simpanan masyarakat dapat berupa giro
demand deposit, tabungan saving, deposito time deposit, dan simpanan sementara.
2.1.4 Laporan keuangan bank
Laporan keuangan merupakan catatan informasi atas kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada periode waktu tertentu yang dapat dijadikan sebagai
objek analisis dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Myer dalam bukunya Financial statement Analysis yang dikutip oleh
Munawir 2004 bahwa yang dimaksud laporan keuangan adalah “dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar
tersebut adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-
perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surflus atau daftar laba yang tak dibagikan laba yang ditahan”. Adapun jenis laporan keuangan pada umumnya
terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
Universitas Sumatera Utara
catatan atas laporan keuangan yang merupakan catatan yang tidak dapat dimasukkan dalam laporan-laporan yang telah disebutkan sebelumnya.
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, maupun perubahan dari posisi keuangan perusahaan yang mana dapat
bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. Selain itu manajemen dalam mengelola perusahaan dan juga untuk mempertanggung jawabkan
atas sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen tersebut, sehingga pihak- pihak yang memilki kepentingan dari perusahaan tersebut dapat mengambil
keputusan untuk mempertahankan atau mengganti manajemen tersebut. Menurut Munawir 2004 laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud “untuk
memberikan gambaran atau laporan kemajuan progress report secara periodik yang dilakukan pihak manjemen yang bersangkutan”. Tujuan laporan keuangan menurut
PSAK No.1 paragraf 5 adalah “tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
stewardship manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.
Laporan keuangan merupakan media yang sangat penting untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan, karena pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tidak dapat atau mampu secara langsung untuk melakukan pengamatan atas suatu perusahaan, oleh sebab itulah yang membuat laporan keuangan menjadi
sangat penting sebagai sarana informasi atau media bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Banyak pihak yang memiliki kepentingan
terhadap suatu perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditor, manajemen, karyawan dan serikat pekerja, pemerintah seperti Bank Indonesia dan instansi pajak,
analis pasar modal, pelanggan atau masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan peneliti seperti akademisi atau lembaga pemeringkat.
Meskipun laporan keuangan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan, para pemakai laporan keuangan sebaiknya juga harus jeli dalam
mengambil keputusan dari laporan tersebut, karena laporan keuangan juga tedapat keterbatasan yang membuat hasil yang disajikan tidak akurat. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan yang dikutip oleh Harahap 2008 menyatakan bahwa keterbatasan laporan keuangan terdiri dari:
a. laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan kejadian yang telah lewat bukan masa kini
b. laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi pihak tertentu
c. proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
d. akuntansi hanya melaporkan hasil yang material e. laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
f. laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya substance over form
Universitas Sumatera Utara
g. laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat
dari informasi yang dilaporkan h. adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan
i. informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan.
Laporan keuangan yang disajikan bank tidaklah jauh berbeda dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan bukan bank, dimana laporan keuangan bank juga
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan-laporan lainnya, namun demikian berbeda industri sudah pasti terdapat beberapa perbedaan terhadap laporan yang
disampaikan maupun peraturan-peraturan dalam menyusun laporan tersebut. Laporan keuangan yang disajikan oleh bank umum untuk dipublikasikan kepada masyarakat
berpedoman pada peraturan Bank Indonesia No. 322PBI tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No.
330DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan
kepada Bank Indonesia.
Dalam PSAK No.31 paragraph 80 menyatakan bahwa laporan keuangan bank terdiri atas:
a. Neraca b. Laporan laba rugi
Universitas Sumatera Utara
c. Laporan arus kas d. Laporan perubahan ekuitas
e. Catatan atas laporan keuangan Dari PSAK No.31 yang telah disebutkan diatas, sekilas dapat kita lihat bahwa laporan
keuangan bank juga sama dengan laporan keuangan bukan bank, hanya saja yang membedakannya adalah dalam catatan atas laporan keuangan, perusahaan perbankan
diwajibkan untuk membuat laporan komitmen dan kontinjensi, sedangkan dalam laporan keuangan perusahaan bukan bank tidak terdapat laporan tersebut.
2.1.5 Risiko-Risiko Perbankan