Studi Tentang Wanita Menopause di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan

Studi Tentang Wanita Menopause di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan
Muhammad Rusda
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
RSUP H. Adam Malik
ABSTRAK
Tujuan: Mendapatkan gambaran wanita menopause di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan yang meliputi, usia menopause, karakteristik responden, dan gejala menopause. Metode: Penelitian ini merupakan prospektif deskriptif dalam bentuk rancangan observasional potong lintang (cross sectional) Bahan dan cara kerja: Subjek meliputi wanita usia 50-65 tahun yang sudah menopause saat berusia >40 tahun sebanyak 128 orang, yang diambil secara acak sederhana dari Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan. Peserta yang memenuhi kriteria inklusi ikut dalam penelitian ini. Peserta penelitian mengisi kuesioner yang telah diuji kemudian dikumpulkan, diseleksi, yang memenuhi syarat diolah, kemudian ditabulasikan dan dianalisis. Hasil: Subjek sementara 134 orang, setelah dilakukan verifikasi sesuai kriteria, maka didapatkan subjek yang memenuhi kriteria, dengan usia menopause rata-rata 48,9. Usia menarche rata-rata 13,73. Tingkat pendidikan: tidak tamat SD (6,4%), SD (28,2%), SMP (29,0%), SMA (30,5%), Akademi (4,8%), Perguruan tinggi (1,2%). Pekerjaan: tidak bekerja (72%), swasta (24%), PNS (4%). Status perkawinan: kawin (84,2%), tidak kawin (4,8%), cerai (1,8%), janda (9,2%). Paritas: tidak ada (8%), 1 (6,4%), 2 (22%), 3 (25,6%), 4(13,4%≥),5 (25,0%). Gejala menopause: hot flushes (15,8%), berkeringat malam (21,8%), palpitasi (30,5%), vertigo (30,2%), gelisah (27,6%), cepat marah (39,5%), sakit kepala (43,7%), insomnia (37,8%), depresi (24,7%), mudah lelah (37,4%), nyeri otot (28,9%), gangguan buang air kecil (34,6%), vagina kering (12,0%), sulit konsentrasi (8%), daya ingat menurun (2,2%), gairah seksual berkurang (36,5%), berat badan meningkat (25,3%). Konsultasi ke dokter: sakit kepala (9,9%), insomnia (5,1%) palpitasi (4,0%) Kesimpulan: Usia menopause rata-rata 48,9. Menikah 107 orang (84,2%), Paling banyak tidak bekerja (72%), paritas 3(25,6%), IMT 69,2% normal. Gejala menopause hot flushes hanya 15,8%, yang relatif banyak gejala sakit kepala (43,7%), cepat marah/tidak sabar (39,5%) dan insomnia (37,8%).
Kata kunci: menopause, usia menopause, gejala menopause
PENDAHULUAN
Kualitas hidup wanita menopause merupakan tujuan setiap program usia lanjut. Untuk mencapai tujuan ini perlu didukung data profil wanita menopause baik di masing-masing negara maupun daerah. Di Indonesia data menopause dari beberapa daerah sudah ada, namun secara nasional umumnya data menopause masih merupakan perkiraan saja.
Universitas Sumatera Utara

Di Indonesia jumlah wanita yang memasuki usia menopause terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal PELITA I usia harapan hidup 48,05 tahun, meningkat di tahun 1980 menjadi 50,9 tahun, dan pada tahun 2000 usia harapan hidup diperkirakan 70 tahun.1
Jumlah penduduk meningkat diiringi dengan peningkatan angka usia harapan hidup merupakan dampak dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akibat pesatnya pembangunan di Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan populasi rata-rata berkisar 1,6%, dimana jumlah penduduk wanita adalah 100,9 juta, yang berarti kurang lebih 51,8% dari total populasi penduduk. WHO memperkirakan pada tahun 2025, kenaikan usia lanjut di Indonesia adalah 414% dibandingkan tahun 1990, dengan demikian jumlah wanita usia menopause pada tahun 2025 diperkirakan adalah 60-70 juta orang. Jumlah yang cukup besar dan perlu diantisipasi terutama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup wanita menopause itu sendiri.1
Menopause adalah berhentinya haid pada wanita selama 12 bulan penuh secara spontan. Menurut penelitian Prof Samil dan Wishnuwardhani dengan International Health Foundation pada tahun 1989, usia menopause di Indonesia sekitar 50 tahun.2,3,4 Pada survei di Netherland, usia rata-rata menopause 50,2 tahun. Sekitar 1% mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.3 Usia menopause pada negara berkembang lebih dini dibandingkan dengan negara barat. Pada penelitian di kota Bandung tentang klimakterium yang dilakukan pada 1095 wanita usia 40-55 tahun, usia menopause rata-rata 48 tahun.3
Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi usia menopause antara lain: merokok, familial, nutrisional, sosioekonomik, dan minum alkohol. Sedangkan faktor ras, paritas dan tinggi badan tidak mempengaruhi usia menopause pada kebanyakan penelitian. Namun pada dua penelitian cross sectional menemukan kaitan antara peningkatan paritas dengan usia menopause .1-10
Pada masa menopause kapasitas fungsi reproduksi seorang wanita berhenti. Ovarium tidak lagi berfungsi, produksi hormon steroid berangsur-angsur menghilang. Sejumlah perubahan fisiologik terjadi sehingga menimbulkan gejala dan keluhan. Meskipun tidak menyebabkan kematian, namun menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang-kadang menyebabkan gangguan dalam pekerjaan sehari-hari yang dapat menurunkan kualitas hidup wanita menopause.11-12
Masalah menopause bukan hanya menimbulkan gangguan pada wanita itu sendiri akan tetapi juga pada keluarga maupun pemerintah. Gejala-gejala akibat kekurangan estrogen tersebut adalah gejala vasomotor, psikologik dan gangguan urogenital yang dapat melemahkan dan menurunkan kualitas hidup wanita menopause.13
Universitas Sumatera Utara

Sekitar 75% wanita melaporkan adanya keluhan-keluhan selama menopause, akan tetapi frekuensi dan beratnya bervariasi antara satu dengan yang lain. Gejalanya bervariasi menurut berbagai kultur. Penelitian dari Asia menunjukkan bahwa menopause pada wanita di Asia mempunyai gejala yang lebih sedikit dan kurang berat dibandingkan dengan negara barat.8 Keluhan-keluhan ini dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan kerja wanita menopause. Hal ini menurunkan kualitas kehidupan wanita menopause.14,15
Keluhan yang paling sering adalah hot flushes dan vagina kering. Hot flushes terjadi akibat perubahan dalam stabilitas termal oleh hipotalamus. Hot flushes kebanyakan dialami 2 tahun pertama setelah menopause.

Walaupun ada data menopause di Indonesia yang berasal dari beberapa daerah tetapi dilihat dari aspek kebiasaan hidup sehari-hari dan perbedaan lainnya, sehingga dibutuhkan data untuk kota Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan . Belum adanya data dasar menopause di wilayah Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan mendorong penulis melakukan penelitian ini. Hasil dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui profil wanita menopause di kota Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar.
BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian ini merupakan penelitian prospektif deskriptif dalam bentuk rancangan
observasional potong lintang (cross sectional). Penelitian dilakukan di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada Januari 2012. Populasi adalah wanita menopause usia 50-65 tahun dengan usia menopause≥ 40 tahun, penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan. Sampel adalah wanita yang memenuhi kriteria inklusi: Wanita usia 50-65 tahun dengan usia menopause≥ 40 tahun, menopause alamiah dan dapat berkomunikasi. Kriteria eksklusi: riwayat operasi organ reproduksi, riwayat atau sedang menggunakan obat hormonal, riwayat terapi radiasi dan kemoterapi, merokok, minum alkohol, diabetes mellitus, dalam keadaan sakit berat, tidak dapat baca tulis. Besarnya sampel adalah total sampel, yaitu seluruh wanita usia menopause yang datang ke Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan pada saat dilakukan Pengabdian Masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke60 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang mengambil tema “ Enam
Universitas Sumatera Utara

Dasawarsa Mengabdi Membangun Bangsa”. Dalam penelitian survei ini menggunakan kuesioner penelitian yang telah diuji. Tingkat status sosial ekonomi menggunakan sistim skoring dari Wantania JM yang merupakan kombinasi dari Pole, Sayogo serta Sarjono.11 Kuesioner mengenai gejala-gejala menopause diambil dari 29 gejala dalam kuesioner MENQOL,10 dan gejala menopause yang ada dalam penelitian Agoestina di kota Bandung.8 Daya ingat dalam hal ini dinilai dengan menggunakan kuesioner status mental menurut Khan.12 Pengisian kuesioner dibantu oleh mereka yang sudah dilatih dalam proses penelitian ini (para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara). Wawancara dan pengisian kuesioner pada responden terpilih dilakukan selama 4 (empat) hari di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan. Dilakukan juga pengukuran dan penimbangan berat badan. Data dikumpulkan dan diseleksi data yang lengkap yang memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini setelah dilakukan pengumpulan data, dinilai, ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

HASIL PENELITIAN
Selama penelitian ini didapatkan 128 responden yang ikut dalam penelitian ini. Pada tabel 1 memperlihatkan bahwa distribusi usia responden terbanyak adalah kelompok usia 5559 tahun(49,74 %). Pendidikan terbanyak secara berurut SMA, SMP, SD, Tidak tamat SD, Akademi dan Perguruan Tinggi. Pekerjaan terbanyak secara berurut tidak bekerja, swasta dan PNS. Status perkawinan terbanyak secara berurut kawin, cerai meninggal, tidak kawin, janda cerai. Paritas terbanyak berurut >5, 3, 2, 4, 0, 1.

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden

Variabel
Kelompok usia (tahun) 50-54 55-59 60-65
Pendidikan Tidak tamat SD SD SMP SMA Akademi/Diploma

Jumlah
51 64 13
8 36 37 39 6


%
40,05 49,74 10,21
6,4 28,2 29,0 30,5 4,8

Universitas Sumatera Utara

Perguruan Tinggi
Pekerjaan Tidak bekerja Swasta PNS
Status perkawinan Tidak kawin Kawin Cerai Janda (meninggal)
Sosial ekonomi Rendah Sedang Tinggi
Paritas 0 1 2 3 4 ≥5

1
92 31 5
6 107 3 12
33 75 20
10 8 28 33 17 32

1,2
72,0 24,0 4,0

4,8 84,2 1,8 9,2
26,0 58,8 15,2
8,0 6,4 22,0 25,6 13,4 25,0

Pada tabel 2 usia rata-rata responden 57,51±3,34, usia menars 13,73±1,69, usia menopause 48,91±3,53, lamanya menopause 4,80±3,82.

Tabel 2. Distribusi responden dalam rata-rata usia, tinggi badan, berat badan, usia menopause, menars dan lamanya menopause

Usia Tinggi badan Berat badan Usia menars Usia menopause Lamanya menopause

Rata-rata
57,5120 156,4462 57,0423 13,7364 48,9190 4,8041

Menurut Indeks Massa Tubuh pada tabel 3 responden terbanyak IMT dalam batas normal 88 orang (69,2%) kemudian berturut gemuk 19(14,6%), kurus 16(12,3%), sangat gemuk 5(3,9%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3. Distribusi berat badan menurut indeks masa tubuh

Variabel

Kurus (25-30) Sangat gemuk (>30)

Jumlah
16 88 19 5

Tabel 4. Distribusi gejala-gejala menopause

Variabel
Hot flushes Berkeringat malam Berkeringat siang/malam Palpitasi Vertigo Gelisah Cepat marah/tidak sabar Sakit kepala Depresi Susah tidur (insomnia) Mudah lelah Merasa kurang tenaga Nyeri tulang belakang/punggung Nyeri otot dan sendi Penurunan stamina Perasaan ingin menyendiri Daya ingat: 1. tidak menurun
2. ringan 3. sedang-berat Banyak flatus/buang angin Tidak dapat bekerja seperti dulu Peningkatan berat badan Tidak puas dengan kehidupan pribadi Penurunan kekuatan fisik Kulit kering dan keriput Perubahan gairah seksual Perubahan dalam penampilan Lebih sering kencing Kencing saat tertawa/batuk Menghindari hubungan seksual Peningkatan bulu rambut di wajah Merasa bengkak Vagina kering

Jumlah
20 28 31 39 38 35 50 56 31 48 48 27 28 37 32 23 108 20 0 19 34 32 21 21 35 46 19 26 18 33 15 25 15

%
12,3 69,2 14,6 3,9
%
15,8 21,8 24,6 30,5 30,2 27,6 39,5 43,7 24,7 37,8 37,4 21,0 21,7 28,9 25,5 18,1 84,3 15,7
0 15,4 26,7 25,3 16,4 16,9 27,5 46,5 14,8 20,6 14,0 26,0 12,2 19,6 12,0


Universitas Sumatera Utara

Pada tabel 4 gejala menopause yang paling banyak dikeluhkan adalah sakit kepala (43,7%), kemudian cepat marah (39,5%), insomnia (37,8%), mudah lelah (37,4%) dan penurunan gairah seksual (36,5%),

Tabel 5 menunjukkan konsultasi ke petugas kesehatan terutama gejala sakit kepala (9,9%) dan gangguan buang air kecil (6,5%).

Tabel 5. Distribusi konsultasi dengan petugas kesehatan

Variabel
Hot flushes Berkeringat siang/malam Palpitasi Vertigo Gelisah Sakit kepala Susah tidur (insomnia) Nyeri tulang belakang/punggung Nyeri otot dan sendi Daya ingat menurun ringan Lebih sering kencing Kencing saat tertawa/batuk Vagina kering

N konsultasi petugas kesehatan
3 2 5 2 2 12 6 5 8 3 7 6 4

%
2,5 1,5 4,0 1,4 0,2 9,9 5,1 3,9 6,5 2,2 5,7 4,5 3,2

DISKUSI Pada penelitian ini terbanyak kelompok usia 55-59 tahun, yaitu 64 orang. Usia
terendah 51 tahun dan tertinggi 65 tahun. Melihat dari sebaran kelompok usia tampak adanya perbedaan komposisi prosentase. Paritas dari semua kasus penelitian ini pada umumnya kebanyakan multipara dengan latar belakang pendidikan formal kebanyakan adalah tingkat SMA. Keadaan gizi yang dilihat dari indeks massa tubuh kebanyakan dengan indeks massa tubuh 20-25. Keadaan sosial ekonomi kebanyakan status ekonomi sedang. Kebanyakan tidak bekerja. Dari hasil penelitian ini usia responden rata-rata 53,3120. Usia menopause rata-rata di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan 48,92±3,35 tahun. Keluhan menopause yang paling banyak dijumpai pada kasus ini adalah
Universitas Sumatera Utara


sakit kepala 43,7%. Hal ini sangat sulit diterangkan karena ini sangat subjektif, sehingga tidak dapat dibuat suatu kesan atau kesimpulan. Biben(1992) melaporkan keluhan sakit kepala pada wanita menopause yang tinggal di kota 50,9%.10 Keluhan ini tidak dapat menjelaskan apakah ini pengaruh menopause atau karena adanya masalah yang memicu emosi. Keluhan yang juga banyak ditemukan adalah insomnia 37,8%. Keluhan mudah lelah 36,5% hal ini juga sangat subjektif, sulit disimpulkan apakah karena menopause atau gejala penuaan. Keluhan hot flushes hanya 15,8%. Thomson dkk (1973) melaporkan bahwa di negara-negara barat, 80% wanita mempunyai keluhan hot flushes, sementara di negara Asia Timur hanya 10%.4 Prevalensi hot flushes dilaporkan rendah di kawasan Asia hal ini mungkin karena wanita Asia biasa kerja di udara panas sehingga keluhan ini tidak begitu dirasakan. Keluhan-keluhan lain tidak menunjukkan angka yang berarti, hal ini mungkin karena banyak yang diteliti adalah yang sudah menopause, sedangkan umumnya keluhan vasomotorik banyak ditemukan pada pramenopause.3
Berdasarkan keluhan dan gejala yang ada dari responden, ditemukan dalam prosentasi kecil responden yang berkonsultasi ke petugas kesehatan untuk mengatasi persoalan mereka. Kebanyakan responden masih merasa menopause merupakan proses alamiah dan mereka masih dapat mengatasi gejala tersebut dengan banyaknya kegiatan sehari-hari mereka tidak merasa keluhan tersebut begitu mengganggu. Keluhan sakit kepala (9,9%) dan gangguan buang air kecil yang banyak membawa mereka untuk konsultasi ke petugas kesehatan.
KESIMPULAN Usia menopause di Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut
Kabupaten Tapanuli Selatan rata-rata 48,92. Gejala menopause terbanyak sakit kepala, sedangkan hot flushes ditemukan hanya 15,8%. Wanita dengan keluhan menopause terutama sakit kepala serta nyeri otot dan sendi yang membawa mereka konsultasi ke petugas kesehatan. Masih sedikit wanita di kota Puskesmas Pintu Padang dan Puskesmas Danau Marsabut Kabupaten Tapanuli Selatan dengan keluhan menopause yang berkonsultasi ke petugas kesehatan.
Universitas Sumatera Utara

SARAN 1. Dalam rangka peningkatan kualitas hidup wanita menopause perlu dilatih/dipersiapkan
tenaga medis untuk dapat membantu dan memberikan penyuluhan tentang menopause (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat. 2. Perlu peranan petugas kesehatan dengan pandangan yang lebih luas mengenai menopause sehingga dapat menolong wanita menopause dalam rangka meningkatkan kualitas hidup mereka.
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
1. Samil RS dan Affandi B. Menopause di Indonesia: Globalisasi dan bangsa yang mandiri. Disampaikan pada Seminar Menopause Pra-KOGI XI Bali, Juli 2000
2. Speroff L. Menopausal and the perimenopausal transition. In Mitchell C (ed): Clinical Gynecologic Endokrinology and Infertility. Lippincot Williams & Wilkins1999:643-707
3. Agoestina T and Van Keep PA. The climacteric in Bandung, West Java province, Indonesia: A survey of 1025 women between 40-55 years of age. Maturitas 1984;6:32733
4. Walsh RJ. The age of the menopause of Australian women. Med J Aust 1978;2:181-215 5. Wren BG. Menopause. In Hacker N and Moore G: Essentials of Obstetrics and
Gynecology WB Saunders Co, Philadelphia, 1998:602-9 6. Gass M, Mezrow G and Rebar RW. The menopause. In Sciarra JJ (ed): Gynecology and
Obstetrics Revised Edition. Lippincot-Raven, Philadelphia 1997:1-17 7. Agoestina T. Aspek sosiokultural wanita menopause di Indonesia. Disampaikan pada
Seminar Menopause Pra-KOGI XI Bali 2000 8. Biben HA. Sikap penerimaan sindroma klimakterium di tiga lokasi yang berbeda.
Disampaikan pada Simposium Menopause, Pertemuan Ilmiah POGI VIII, Bandung 1992 9. Speroff L, The perimenopause: Definition, demography, and physiology. In Burkman RT

(ed): Obstetrics and Gynecology Clinics of North America. WB Saunders, Philadelphia 2002:397-406 10. Palmer JR et al. Predicting the onset of menopause. Am J Public Health 2002;93(12):299306 11. 12. Sonja M et al. Smoking and age at menopause in women: A prospective study of alcohol consumption and bone mineral density. BMJ 1993;306:1506-9 12. Ginsburg ES et al. Effects of alkohol ingestion on estrogens in postmenopausal women. JAMA 1996;276(21):1747-51 13. Narayan H. What determine the age at the menopause. BMJ 1991;302:1540 14. Willitt et al. Cigarette smoking: Relative weight and menopause. Am J Epidemiol 1981;117(6);651-8 15. Anderson E et al. Characteristics of menopausal women seeking assistance. Am J Obstet Gynecol 1987;156(2):428-33
Universitas Sumatera Utara