1
I. PENDAHULUAN
Mikroalga telah dikenal dalam bidang akuakultur sebagai pakan alami bagi ikan maupun udang. Salah satu jenis mikroalga yang digunakan sebagai pakan
alami adalah Spirulina fusiformis. S. fusiformis termasuk ke dalam kelas Cyanophyceae Bold dan Wynne, 1985 dan hidup di perairan tawar. Mikroalga
ini dapat hidup di perairan dengan pH mencapai 11. De Pauw dan Persoone 1988 menyebutkan bahwa Spirulina merupakan makanan yang baik bagi larva
udang penaeid, pascalarva bivalvia, Artemia, Brachionus, dan Tilapia. Selain digunakan sebagai pakan ikan, Spirulina juga telah lama digunakan
sebagai bahan pangan oleh bangsa Aztek dan penduduk di sekitar Danau Chad Costa et al., 2004. Hal ini dikarenakan Spirulina mengandung sejumlah zat gizi
alami yang baik untuk tubuh seperti protein, vitamin, asam amino esensial, mineral, asam lemak esensial seperti gama-linolenic acid GLA dan anti
oksidan seperti karotenoid Belay et al., 1996. S. fusiformis
menjadi salah satu mikroalga yang sangat menjanjikan dikembangkan di Indonesia terkait dengan besarnya potensi yang dimiliki seperti
telah disebutkan sebelumnya. Namun, dalam perkembangannya usaha kultur S. fusiformis
di Indonesia kurang berkembang, antara lain dikarenakan rendahnya kualitas dari S. fusiformis yang dikultur di Indonesia. Untuk saat ini, Indonesia
masih mengimpor dari luar negeri antara lain Cina, Jepang, India, dan Amerika Serikat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan S. fusiformis Marliani,
2007. Permasalahan lain yang timbul adalah kultur S. fusiformis relatif mahal dan
bahan yang digunakan sebagai media kultur tidak selalu mudah didapatkan. Selain itu, teknik kultur dan penggunaan media yang tidak tepat dapat mengakibatkan S.
fusiformis cepat mengalami penurunan produksi.
Selama ini penelitian maupun usaha budidaya S. fusiformis sebagian besar menggunakan media Zarrouk dan modifikasi yang relatif mahal. Hal ini tentunya
akan sangat berpengaruh pada prospek pengembangan kultur S. fusiformis dengan skala yang lebih besar. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai formulasi
2 media kultur yang murah dan dapat memberikan produk berkualitas, serta dapat
diterapkan di masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi media kultur yang
efisien untuk memproduksi S. fusiformis yang berkualitas. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat untuk mengembangkan produksi
S. fusiformis .
3
II. BAHAN DAN METODE