Pengetahuan mengenai kehamilan Karakteristik Dan Perkembangan Bahasa Anak Balita Stunted Di Desa Sukawening, Kabupaten Bogor

kesehatan kehamilan yang umumnya dilakukan para ibu meskipun mereka tidak cukup memahami pengetahuan penting seputar kehamilan. Pertanyaan mengenai tumbuh kembang balita telah dapat dijawab dengan baik oleh sebagian besar ibu 83.3 dan 80.0. Sementara lebih dari separuh ibu menjawab salah mengenai usia minimal pemberian ASI 53.3. Para ibu banyak yang beranggapan bahwa memberikan ASI cukup hanya sampai anak berusia 18 bulan atau 1.5 tahun. Sebagian besar ibu mampu menjawab dengan benar contoh bahan pangan sumber protein hewani 80.0, zat gizi untuk mendukung pertumbuhan 96.7, zat gizi yang kaya terkandung dalam nasi 93.3, dan bahan makanan yang banyak mengandung kalsium 90.0. Meskipun demikian pengetahuan yang baik juga harus didukung oleh sikap dan keterampilan yang baik sehingga dapat dipraktekkan dengan baik dan tepat sesuai kebutuhan. Secara keseluruhan lebih dari separuh ibu balita memiliki tingkat pengetahuan gizi yang sedang skor 60-80 60, sebanyak 30 ibu memiliki tingkat pengetahuan gizi yang tinggi skor 80, dan hanya 10 ibu yang memiliki tingkat pengetahuan gizi rendah skor 60. Sebaran tingkat pengetahuan gizi ibu disajikan pada Tabel 13. Tabel 13 Sebaran tingkat pengetahuan gizi ibu balita Tingkat pengetahuan gizi ibu n Rendah 60 3 10 Sedang 60-80 18 60 Tinggi 80 9 30 Total 30 100 Rata-rata ± SD 74.2 ± 12.46 Pengetahuan gizi ibu yang sebagian besar berada pada kategori sedang 60 dengan rata-rata skor 74.2, dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan ibu yang masih didominasi tamatan SDsederajat 50 dan SMPsederajat 30, serta kurangnya akses terhadap informasi gizi dan pelayanan kesehatan. Pengetahuan gizi seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal serta melalui media massa. Hasil penelitian Ariefani 2009 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan akses ibu terhadap informasi dan pelayanan gizi dan kesehatan, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan gizi ibu tersebut. Berbagai informasi gizi dan kesehatan dapat diperoleh dengan melihat atau mendengar sendiri, melalui alat-alat komunikasi

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTED GROWTH PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

0 8 24

Studi Pola Pengasuhan Anak, Status Gizi dan Perkembangan Anak Badut di Desa Cibatok 2, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 15 96

Pola asuh makan, Perkembangan Bahasa dan Kognitif pada Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

1 8 150

POLA PEMBERIAN ASI DAN PENGETAHUAN IBU (ANALISIS PERBEDAAN BALITA STUNTED DAN NON STUNTED)

0 4 9

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN POLA ASUH GIZI DENGAN KEJADIAN BALITASTUNTEDDI DESA Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY.

0 3 15

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN POLA ASUH GIZI DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTED DI DESA Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY.

1 11 17

PENDAHULUAN Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY.

0 5 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY.

0 5 4

PERBEDAAN FREKUENSI MORBIDITAS ANTARA ANAK STUNTED DAN NON STUNTED DI LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN PERBEDAAN FREKUENSI MORBIDITAS ANTARA ANAK STUNTED DAN NON STUNTED DI LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH SURAKARTA.

0 0 17

POLA ASUH MAKAN, PERKEMBANGAN BAHASA, DAN KOGNITIF ANAK BALITA STUNTED DAN NORMAL DI KELURAHAN SUMUR BATU, BANTAR GEBANG BEKASI

0 0 8