Penetapan Konsentrasi Media Optimum untuk Setiap Isolat Kultivasi dan Produksi Biomassa Ganggang Mikro pada Skala

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Penetapan Konsentrasi Media Optimum untuk Setiap Isolat

Ganggang Mikro Pada penelitian ini dilakukan uji anova untuk menentukan konsentrasi optimum media yang memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ganggang mikro. Konsentrasi optimum yang diperoleh digunakan pada kultivasi skala lapang. Hasil uji lanjut DMRT dari pengaruh konsentrasi media terhadap pertumbuhan ganggang mikro disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Pengaruh Konsentrasi Media terhadap Pertumbuhan Ganggang Mikro berdasarkan Nilai Optical Density OD. Isolat Perlakuan Media 0,75 M4 M4 1,25 M4 1,50 M4 1,75 M4 Nilai OD ICBB 9111 0,1400b 0,2367a 0,1100b 0,21167a 0,0900b ICBB 9112 0,3017a 0,1750c 0,2917ab 0,2397b 0,1750c ICBB 9113 0,1700b 0,4700a 0,1700b 0,1350b 0,1150b ICBB 9114 0,3433a 0,2930ab 0,2310b 0,2417b 0,2417b Keterangan: = angka yang diberi huruf sama berdasarkan baris tidak berbeda nyata pada taraf uji 1 menurut Uji DMRT untuk masing-masing isolat, = angka yang diberi huruf sama berdasarkan baris, tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 menurut uji DMRT untuk masing-masing isolat. Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat laju pertumbuhan pada masing-masing isolat optimum pada konsentrasi tertentu. Pada ganggang mikro ICBB 9111 dan 9113 terlihat bahwa konsentrasi media M4 memberikan pengaruh paling optimum terhadap pertumbuhan masing-masing isolat tersebut, sedangkan laju pertumbuhan pada ganggang mikro ICBB 9112 dan ICBB 9114 optimum pada konsentrasi 0,75 M4. Konsentrasi media yang optimum pada masing-masing isolat tersebut digunakan untuk kultivasi skala lapang.

4.2. Kultivasi dan Produksi Biomassa Ganggang Mikro pada Skala

Laboratorium dan Skala Lapang Pertumbuhan dan peningkatan jumlah ganggang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu cahaya, temperatur, bahan kimia anorganik maupun organik Dring, 1974. Selain itu, faktor aerasi juga mempengaruhi distribusi O 2 ke dalam media pertumbuhan. Laju pertumbuhan ganggang mikro skala laboratorium dan skala lapang disajikan pada Gambar 3a sampai 3d. Gambar 3a. Laju pertumbuhan ganggang mikro ICBB 9111 pada skala laboratorium dan skala lapang .Gambar 3b. Laju pertumbuhan ganggang mikro ICBB 9112 pada skala laboratorium dan skala lapang. Gambar 3c. Laju pertumbuhan ganggang mikro ICBB 9113 pada skala laboratorium dan skala lapang Gambar 3d. Laju pertumbuhan ganggang mikro ICBB 9114 pada skala laboratorium dan skala lapang. Kultivasi ganggang mikro skala laboratorium dan skala lapang memiliki laju pertumbuhan yang berbeda. Berdasarkan Gambar 3a sampai 3d, dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan ganggang skala laboratorium berbeda dengan skala lapang. Selain karena faktor lingkungan, penggunaan aerator juga berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ganggang. Ganggang mikro skala laboratorium mendapatkan aerasi melalui penggoyangan sedangkan skala lapang mendapatkan aerasi melalui penggunaan aerator. Aerator mendistribusikan O 2 ke dalam media pertumbuhan lebih baik daripada penggoyangan, sehingga dapat meningkatkan fotosintesis dan laju pertumbuhan ganggang meningkat. Nugroho 2009 menemukan bahwa pertumbuhan ganggang mikro tipe 62 yang menggunakan aerator mencapai OD 0.2 dalam waktu 6 hari, sedangkan pertumbuhan ganggang dengan menggunakan shaker mencapai OD 0.2 dalam waktu 11 hari. Kultivasi ganggang mikro pada skala lapang bertujuan untuk memproduksi biomassa masing-masing ganggang. Pada kultivasi skala lapang, ganggang mikro memerlukan tiga komponen penting untuk tumbuh, yaitu sinar matahari, karbon dioksida dan air. Ganggang mikro menggunakan sinar matahari untuk menjalankan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses biokimia penting pada tumbuhan, ganggang baik makro maupun mikro, dan beberapa bakteri untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Danielo 2005 menyatakan bahwa organisme fotosintesis mikroskopik dapat tumbuh cepat, sehingga memungkinkan dapat dipanen hanya dalam beberapa hari. Waktu panen yang ditentukan untuk dapat memproduksi biomassa ganggang mikro yaitu 2 hari. Proses ini diawali dengan menetapkan OD biomassa ganggang pada hari ke nol, melalui inokulasi biakan ganggang L ke dalam kolam. Selain itu ditetapkan OD minimum untuk ganggang mikro dapat dipanen yaitu 0,5. Sutomo 2005 menyatakan bahwa kepadatan awal l00 dan 1000 selml dipandang kurang efektif karena sekalipun mempunyai laju pertumbuhan yang cepat tetapi tidak dapat menghasilkan kepadatan maksimum yang lebih tinggi. Kepadatan awal yang dapat menghasilkan puncak kepadatan tertinggi adalah 10.000 selml, sehingga dalam 7 hari dapat menghasilkan puncak kepadatan sebesar 1.317.000 selml. Data volume biakan ganggang awal yang ditambahkan ke dalam kolam agar OD awal bisa mencapai OD minimum panen 0.5, dan hasil produksi biomassa ganggang kering disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Volume Biakan yang Ditambahkan dan Produksi Biomassa Kering. Tipe Ganggang Mikro Panen 1 2 3 ICBB 9111 Volume biakan ganggang L 110 56,60 57 OD awal hari ke-0 0,192 0,194 0,196 OD panen 2 hari 0,509 0,512 0,521 Produksi biomassa kering gl 0,290 0,250 0,290 ICBB 9112 Volume biakan ganggang L 40 48 52 OD awal hari ke-0 0,194 0,193 0,190 OD panen 2 hari 0,591 0,561 0,521 Produksi biomassa kering gl 0,210 0,210 0,200 ICBB 9113 Volume biakan ganggang L 57 57 56 OD awal hari ke-0 0,198 0,196 0,196 OD panen 2 hari 0,523 0,514 0,512 Produksi biomassa kering gl 0,270 0,260 0,250 ICBB 9114 Volume biakan ganggang L 42 45 45 OD awal hari ke-0 0,151 0,154 0,152 OD panen 2 hari 0,511 0,521 0,519 Produksi biomassa kering gl 0,310 0,320 0,320 Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa biomassa tertinggi terdapat pada ganggang mikro ICBB 9114 dengan produksi biomassa tahap 1, 2 dan 3 yaitu 0,31; 0,32 dan 0,32 gramliter. Biomassa kering terendah dihasilkan ganggang mikro ICBB 9112 dengan produksi biomassa kering pada tahap 1, 2 dan 3 yaitu masing-masing sebesar 0,21; 0,21 dan 0,20 gramliter. Secara keseluruhan produksi biomassa kering pada masing-masing ganggang lebih dari 0.2 gramliter.

4.3. Kadar Nitrogen Total dan Protein dari Biomassa Kering Ganggang Mikro