Program Kesehatan HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 7. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi program kesehatan Faktor internal dan eksternal Proses sosialisasi Metode komunikasi Media Kredibilitas Materi Sarana prasarana Umur 0,359 0,367 -0,661 0,733 -0,469 Pendidikan formal -0,173 -0,382 -0,049 0,046 -0,170 Pendidikan non formal -0,188 -0,184 -0,027 0,279 -0,053 Usaha -0,076 0,012 0,066 0,186 -0,191 Pendapatan -0,215 0,087 0,106 0,084 -0,137 Tingkat kosmopolitan 0,273 0,060 0,343 0,019 0,547 Sarana kesehatan -0,055 0,144 0,000 -0,031 -0,107 Keterangan : = hubungan nyata p 0,05 dan = hubungan sangat nyata p 0,01 Umur dengan kredibilitas SDM berhubungan sangat nyata cenderung negatif, yaitu diindikasikan dengan semakin bertambah usia peserta semakin rendah pandangannya terhadap kader. Umumnya para kader kesehatan usianya lebih muda dibandingkan sebagian besar responden program kesehatan, terutama pada program Posbindu lansia. Hal ini dapat dipahami bahwa peserta memiliki persepsi bahwa usia muda memiliki pengalaman atau pemahaman yang kurang tentang kesehatan. Umur dengan materi berhubungan sangat nyata p 0,01, yaitu semakin bertambah usia, maka kebutuhan akan informasi kesehatan semakin tinggi. Usia semakin bertambah biasanya berbagai penyakit akan datang menyerang, sehingga peserta memerlukan berbagai macam informasi, khususnya tentang kesehatan, sehingga diharapkan dapat mencegah atau mengobati penyakit sedini mungkin. Adapun umur dengan sarana prasarana berhubungan terbalik, semakin bertambah usia, maka peserta semakin rendah pandangannya terhadap sarana dan prasarana yang tersedia. Hal ini dikarenakan sarana prasarana yang tersedia hanya alat timbang badan, pengukur tensi dan obat-obatan. Padahal peserta membutuhkan alat yang lainnya, misal untuk mengecek kadar gula, kolesterol, asam urat dan penyakit lainnya yang biasa menyerang para lanjut usia lansia. Seperti diketahui bahwa saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia kurang begitu peduli terhadap masalah pendidikan, dikarenakan mahalnya biaya pendidikan. Dari Tabel 7 pendidikan formal berhubungan nyata p 0,05 negatif dengan media komunikasi, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan formal peserta, semakin rendah pandangannya terhadap peran media komunikasi pada Posdaya. Hal ini dikarenakan media yang digunakan pada proses sosialisasi hanya media cetak seperti brosur, leaflet dan poster. Pesrta Posdaya yang tingkat pendidikannya lebih baik kurang tertarik pada cetak-cetakan tersebut, peserta mengharapkan media yang lebih baik dan canggih dalam proses sosialisasi, sehingga lebih menarik tampilannya. Kekosmopolitan merupakan sifat keterbukaan peserta dan frekuensi untuk mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan program kesehatan. Berdasarkan Tabel 7 terdapat hubungan yang nyata antara tingkat kekosmopolitan dengan sarana prasarana. Tersedianya berbagai fasilitas memungkinkan peserta untuk mencari dan memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan.

B. Program Pendidikan

Hampir di setiap Posdaya binaan IPB terselenggara program PAUD sebagai program dalam bidang pendidikan. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sadar perlunya pendidikan sejak usia dini, maka masyarakat sangat antusias dengan berdirinya PAUD di Posdaya. Secara keseluruhan, baik faktor internal maupun eksternal tidak berhubungan dengan proses sosialisasi Posdaya, hanya faktor pendidikan formal dan tingkat kekosmopolitan yang berhubungan dengan proses sosialisasi. Pendidikan formal berhubungan sangat nyata dengan media komunikasi dan berhubungan nyata dengan kredibilitas SDM. Peserta Posdaya yang tingkat pendidikannya baik semakin bersikap positif terhadap proses sosialisasi melalui media yang digunakan, terutama media cetak, dikarenakan masyarakat mengaku sangat merasakan manfaat adanya PAUD di lingkungannya akibat sebagian besar masyarakat tidak mampu membiayai masuk TK yang dianggap cukup tinggi. Sikap masyarakat ini juga ditunjang oleh tingkat kredibilitas kader yang kompeten terhadap bidang pendidikan, sehingga semakin antusias terhadap program pendidikan. Tabel 8 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi Posdaya bidang pendidikan. Tabel 8. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi program pendidikan Faktor internal dan eksternal Proses sosialisasi Metode komunikasi Media Kredibilitas Materi Sarana prasarana Umur -0,217 -0,112 0,007 0,103 0,174 Pendidikan formal 0,348 0,600 0,421 0,229 0,079 Pendidikan non formal -0,231 0,180 -0,109 0,346 0,127 Usaha 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Pendapatan -0,261 -0,141 0,045 -0,205 0,094 Tingkat kosmopolitan -0,249 0,290 0,414 -0,122 -0,448 Sarana Pendidikan 0,259 -0,084 0,313 -0,121 0,222 Keterangan : = hubungan nyata p 0,05 dan = hubungan sangat nyata p 0,01 Tingkat kekosmopolitan berhubungan nyata dengan kredibilitas SDM dan berhubungan nyata negatif dengan sarana dan prasarana. Semakin tinggi kekosmopolitan masyarakat terhadap berbagai informasi, maka semakin baik sikap peserta terhadap kader, tetapi semakin rendah sikap peserta terhadap sarana prasarana, dikarenakan fasilitas yang tersedia di PAUD Posdaya seadanya, terutama tempat kegiatan belajar mengajarnya.

C. Program ekonomi

Secara keseluruhan faktor internal dan eksternal pada program ekonomi dengan proses sosialisasi Posdaya terdapat hubungan nyata dan sangat nyata. Faktor umur terdapat hubungan nyata dengan metode komunikasi, artinya semakin bertambah usia peserta, maka semakin bersikap positif terhadap metode komunikasi yang dilakukan Posdaya dalam sosialisasi program. Pada program ekonomi, sebagian besar peserta berusia sekitar 30-40 tahun, termasuk kategori dewasa. Kisaran umur tersebut disebut umur produktif tenaga kerja, sehingga metode komunikasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta. Tabel 9 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi Posdaya bidang ekonomi.