Program Pendidikan HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 8. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi program pendidikan Faktor internal dan eksternal Proses sosialisasi Metode komunikasi Media Kredibilitas Materi Sarana prasarana Umur -0,217 -0,112 0,007 0,103 0,174 Pendidikan formal 0,348 0,600 0,421 0,229 0,079 Pendidikan non formal -0,231 0,180 -0,109 0,346 0,127 Usaha 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Pendapatan -0,261 -0,141 0,045 -0,205 0,094 Tingkat kosmopolitan -0,249 0,290 0,414 -0,122 -0,448 Sarana Pendidikan 0,259 -0,084 0,313 -0,121 0,222 Keterangan : = hubungan nyata p 0,05 dan = hubungan sangat nyata p 0,01 Tingkat kekosmopolitan berhubungan nyata dengan kredibilitas SDM dan berhubungan nyata negatif dengan sarana dan prasarana. Semakin tinggi kekosmopolitan masyarakat terhadap berbagai informasi, maka semakin baik sikap peserta terhadap kader, tetapi semakin rendah sikap peserta terhadap sarana prasarana, dikarenakan fasilitas yang tersedia di PAUD Posdaya seadanya, terutama tempat kegiatan belajar mengajarnya.

C. Program ekonomi

Secara keseluruhan faktor internal dan eksternal pada program ekonomi dengan proses sosialisasi Posdaya terdapat hubungan nyata dan sangat nyata. Faktor umur terdapat hubungan nyata dengan metode komunikasi, artinya semakin bertambah usia peserta, maka semakin bersikap positif terhadap metode komunikasi yang dilakukan Posdaya dalam sosialisasi program. Pada program ekonomi, sebagian besar peserta berusia sekitar 30-40 tahun, termasuk kategori dewasa. Kisaran umur tersebut disebut umur produktif tenaga kerja, sehingga metode komunikasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta. Tabel 9 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi Posdaya bidang ekonomi. Tabel 9. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi program ekonomi Faktor internal dan eksternal Proses sosialisasi Metode komunikasi Media Kredibilitas Materi Sarana prasarana Umur 0,439 0,181 -0,122 0,140 -0,086 Pendidikan formal 0,447 0,373 0,213 0,490 0,406 Pendidikan non formal -0,049 -0,213 -0,091 0,423 0,253 Usaha -0,408 -0,227 -0,007 -0,536 -0,403 Pendapatan -0,256 -0,327 0,315 0,000 0,050 Tingkat kosmopolitan 0,130 0,015 0,201 0,414 0,374 Sarana ekonomi -0,151 -0,404 -0,295 0,110 0,118 Keterangan : = hubungan nyata p 0,05 dan = hubungan sangat nyata p 0,01 Pendidikan peserta program ekonomi mayoritas berpendidikan rendah SD-SLTP dan sedang SLTA masing-masing 45,5. Berkaitan dengan tingkat pendidikan formal dengan proses sosialisasi berhubungan nyata dengan aspek metode komunikasi, materi dan sarana prasarana. Pendidikan formal dapat menunjukkan tingkat intelejensia seseorang yang berhubungan dengan daya pikir, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka keterbukaan akan informasi baru dan kegiatan yang bermanfaat akan mudah diterima. Pendidikan nonformal merupakan proses belajar di luar sekolah seperti kursus, pelatihan, penataran maupun studi banding. Dari hasil penelitian, pendidikan nonformal berhubungan nyata dengan materi. Semakin sering masyarakat mengikuti berbagai pelatihan, maka menyebabkan semakin mudah memahami materi yang disampaikan pada proses sosialisasi Posdaya. Usaha ataupun pekerjaan peserta sebagian besar adalah pedagang 68,2. Usaha peserta berhubungan nyata dengan metode komunikasi dan sarana prasarana, sedangkan dengan materi berhubungan sangat nyata, tetapi cenderung negatif. Semakin baik pekerjaan yang dilakukan peserta telah mengakibatkan semakin malas mengikuti proses sosialisasi. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan mengikuti sosialisasi Posdaya, peserta berpikir akan menyita waktu pekerjaannya.