13. Pemeriksa Ulang adalah Pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak yang
telah diterbitkan surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan sebelumnya untuk jenis pajak dan masatahun pajak.
14. Kuesioner Pemeriksaan adalah formulir yang berisikan sejumlah pertanyaan dan
penilaian oleh Wajib Pajak yang terkait dengan pelaksanaan Pemerikasaan. 15.
Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindakpidana
dibidang perpajakan.
D. Tujuan Dan Jenis Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan yang diatur dalam PMK Nomor 17PMK.032013, tujuan pemeriksaan adalah
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.Pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dilakukan dengan menguji kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau
pencatatan, danatau pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan kegiatan usaha, pekerjaan bebas, dan atau keadaan, yang sebenarnya dari Wajib Pajak.
Pemeriksaan untuk kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dapat dilaksanakan melalui 2 jenis pemeriksaan, yaitu:
1. Pemeriksaan lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat
kegiatan usaha atau pekerjabebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
2. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal
Pajak.
Kriteria pemeriksaan merupakan alasan atau dasar dilakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak. Terdapat 2 dua kriteria pemeriksaan yang mendasari
dilakukannya pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak yaitu :
1. Pemeriksaan rutin, yaitu pemeriksaan yang bersifat rutin yang dilakukan
terhadap Wajib Pajak yang berhubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya atau karena diwajibkan oleh Undang-Undang KUP.
Pemeriksaan rutin pelaksanaanya diprioritaskan merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pengembalian kelebihan pembayaran pajak .
2. Pemeriksaan berdasarkan risiko yang disebut dengan pemeriksaan khusus
merupakan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan hasil analsis resiko ketidakpatuhan Wajib Pajak.
E. Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Pajak
Dalam hal pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis pemeriksaan lapangan dan pemeriksaan kantor
Peratura Menteri Keuangan Nomor 17PMK.032013 , Pasal 11 Pemeriksa Pajak wajib :
1. Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan kepada Wajib
Pajak dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan
atau Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor dalam hal Pemeriksaan dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor.
2. Memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan SP2 kepada Wajib
Pajak pada waktu melakukan Pemeriksaan. 3.
Memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak kepada Wajib Pajak apabila susunan keanggotaan tim Pemeriksa Pajakmengalami
perubahan. 4.
Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai:
1. Alasan dan tujuan Pemeriksaan.
2. Hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan
Pemeriksaan. 3.
Hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil
Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
4. Kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan buku, catatan,
danatau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang dipinjam dari Wajib Pajak.
5. Menuangkan hasil pertemuan sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam
berita acara pertemuan dengan Wajib Pajak. 6.
Menyampaikan SPHP kepada Wajib Pajak.
7. Memberikan hak untuk hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan. 8.
Menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak. 9.
Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis. 10.
Mengembalikan buku, catatan, danatau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib
Pajak. 11.
Merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak atas segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam rangka
Pemeriksaan.
F. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak