Sulfur Dioksida TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Komposisi udara kering dan bersih 8 Komponen Konsentrasi dalam volume ppm Nitrogen N 2 780.900,0000 78,09000000 Oksigen O 2 209.500,0000 20,95000000 Argon Ar 9.300,0000 0,93000000 Karbon dioksida CO 2 320,0000 0,03200000 Neon Ne 18,0000 0,00180000 Helium He 5,2000 0,00052000 Metana CH 4 1,5000 0,00015000 Kripton Kr 1,0000 0,00010000 H 2 0,5000 0,00005000 H 2 O 0,2000 0,00002000 CO 0,1000 0,00001000 Xe 0,0800 0,00000800 O 3 0,0200 0,00000200 NH 3 0,0060 0,00000060 NO 2 0,0010 0,00000010 NO 0,0006 0,00000006 SO 2 0,0002 0,00000002 H 2 S 0,0002 0,00000002 2.2.1 Indeks Standar Pencemar Udara Indeks Standar Pencemar Udara ISPU digunakan sebagai masukan bagi pengambilan tindakan dalam upaya pengendalian pencemaran udara. ISPU adalah angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara lingkungan di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. 13 Rentang dan batas dari nilai indeks serta pengaruhnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2 menunjukkan rentang dan batas dari nilai ISPU. Tabel 3 menunjukkan rentang dan batas dari nilai ISPU SO 2 serta pengaruhnya terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya.

2.3 Sulfur Dioksida

SO 2 adalah gas yang tidak mudah menyala, tidak mudah meledak, tidak berwarna, mudah larut dalam air, tetapi berbau dan dapat menyebabkan iritasi. SO 2 merupakan salah satu jenis agen oksidasi dan agen reduksi pada temperatur ruangan. Di atmosfer, SO 2 memiliki kemampuan bereaksi secara fotokimia ataupun katalitik dengan material lain yang dapat membentuk sulfur trioksida, asam sulfur, dan garam dari asam sulfur. 14 Pada konsentrasi antara 0,8 ppm – 1 ppm di udara, kehadirannya dapat dirasakan oleh kebanyakan orang, bahkan jika konsentrasinya lebih dari 8 ppm, gas ini berbau tajam dan dapat menyebabkan iritasi pada manusia. 14 Sumber-sumber sulfur secara alami adalah evaporasi percikan air laut, erosi debu dari tanah kering yang mengandung sulfur, uap letusan gunung berapi, emisi H 2 S secara biogenik dan persenyawaan organik yang mengandung sulfur. SO 2 terdapat di alam secara normal pada konsentrasi 0.3 – 1 ppm. Nilai Ambang Batas untuk SO 2 adalah 0.014 ppm. 15 Tabel 2. Nilai indeks standar pencemar udara. 13 Kategori Rentang ISPU Penjelasan Baik 0 – 50 Tingkat kualitas yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika Sedang 51 – 100 Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika Tidak Sehat 101 – 199 Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika Sangat Tidak Sehat 200 – 299 Tingkat udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar Berbahaya 300 – lebih Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi Tabel 3. Pengaruh indeks standar pencemar udara untuk parameter SO 2 . 13 Kategori Rentang ISPU Penjelasan Baik 0 – 50 Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O 3 Selama 4 Jam Sedang 51 – 100 Luka pada beberapa spesies tumbuhan Tidak Sehat 101 – 199 Bau, Meningkatnya kerusakan tumbuhan Sangat Tidak Sehat 200 – 299 Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis Berbahaya 300 – lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar 2.4 Spektroskopi dan Hukum Beer-Lambert Interaksi dari energi radiasi dengan bahan adalah merupakan dasar dari teori spektroskopi. Tidak semua zat dapat menyerap energi radiasi dari sinar. Energi radiasi dapat diserap jika dibutuhkan oleh zat untuk mengadakan perubahan kimia molekul. Jadi, hanya sinar yang mempunyai energi tertentu yang dapat diserap oleh molekul sedangkan lainnya tidak. Adanya penyerapan energi oleh molekul akan mengakibatkan transisi elektron, timbulnya getaran, dan timbulnya rotasi di dalam molekul. 16 Transisi elektron adalah perpindahan di mana elektron yang terdapat di sekitar inti atom di dalam suatu molekul naik ke level energi yang lebih tinggi. Biasanya radiasi yang mempunyai energi antara 10 sampai 100 kkalmol ultraviolet, visible, mendekati infrared dapat menyebabkan transisi elektron. 16 Apabila radiasi atau cahaya putih dilewatkan melalui larutan, maka radiasi dengan panjang gelombang tertentu akan diserap absorpsi dan radiasi lainnya akan diteruskan transmisi. 17 Apabila suatu berkas radiasi dengan intensitas I dilewatkan melalui suatu larutan dalam wadah transparan maka sebagian radiasi akan diserap sehingga intensitas radiasi yang diteruskan I menjadi lebih kecil daripada I . Transmitans dengan simbol T dari larutan merupakan fraksi dari intensitas radiasi yang diteruskan atau ditransmisi oleh larutan, yaitu: T = I I x 100 1 Transmitans biasa dinyatakan dalam persen . 17 Keterangan: I = intensitas sinar yang datang; I = intensitas sinar yang ditransmisikan; c = konsentrasi larutan kgm 3 ; α = absorpsivitas m 3 .kg -1 .m -1 ; x = tebal kuvet m. Gambar 2. Prinsip penyerapan cahaya oleh larutan. Pengukuran dengan metode spektroskopi didasarkan hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi dari komponen penjerap. Penggunaan untuk analisa kuantitatif didasarkan pada Hukum Beer-Lambert yang menyatakan hubungan empirik antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan tebalnya larutan dan hubungan antara intensitas tadi dengan konsentrasi zat. 18 A = log I I = α . x. c 2 dengan: A = serapan; Panjang gelombang λ maks yang digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif suatu zat biasanya merupakan panjang gelombang di mana memberikan serapan yang maksimum, sehingga keakuratan pengukurannya akan lebih besar. 18

2.5 Kristal Fotonik