2.2 Pengertian Jalan dan Jalur Hijau Jalan
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi semua bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Menurut McHarg 1971 jalan merupakan suatu sarana pergerakan atau sirkulasi kendaraan, selain itu jalan juga merupakan
sarana transportasi dalam bentuk lorong yang memungkinkan terjadinya daya akses dengan tuntunan utama pada aspek efisiensi, keselamatan pemakai, dan juga
penampilan yang menyenangkan. Lebih lanjut dalam pasal 8 Undang-Undang No 38 tahun 2004 mengenai jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan menjadi:
1. Jalan arteri adalah jalan yang menghubungkan antara kota-kota yang
berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna. 2.
Jalan kolektor adalah jalan sebagai penyalur lalu lintas dari kawasan kegiatan kota, terutama pemukiman menuju jalan utama. Selain itu juga berfungsi
untuk melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan lokal adalah jalan yang melayani langsung ke pusat-pusat kegiatan. Ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
4. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah. Menurut Simonds 1983, jalur hijau jalan merupakan suatu area di
sepanjang jalan yang ditanami oleh berbagai tanaman dengan tujuan untuk peneduh, membantu mengurangi polusi, peresapan air, serta tujuan estetika. Di
sepanjang tepian jalan dapat ditanami tanaman sesuai dengan luas dan lebar jalur yang di gunakan. Adapun jalur hijau jalan tersebut antara lain jalur hijau jalan
raya, jalan tol, jalan protokol, jalur rel kereta api dan lainnya. Jalur hijau dan lingkungan alami banyak dibutuhkan di area kota dan
pinggiran kota. Jalur hijau banyak dimanfaatkan penduduk kota untuk rekreasi, transportasi, dan pendidikan alam. Jalur hijau di daerah kota memiliki potensi
untuk menyediakan suatu kombinasi yang unik dari segi ekologis dan sosial untuk wilayah metropolitan.
Keuntungan ekologis dari jalur hijau ini antara lain sebagai kualitas arus dan perlindungan lahan basah, perlindungan erosi dan banjir, habitat dan plasma
nutfah flora dan fauna, serta kualitas udara dan perbaikan iklim mikro. Keuntungan sosial dari jalur hijau ini antara lain sebagai rekreasi, pendidikan
alam, kesempatan-kesempatan untuk berapresiasi penduduk kota, rute transportasi non-konstrumtif seperti berjalan dan bersepeda, serta menyatukan bagian-bagian
yang terpisah dari wilayah metropolitan yang luas.
2.3 Ruang Terbuka Hijau