Penilaian Fungsi Estetika Berdasarkan Variasi Warna Daun, Bunga

4.2.3.1 Penilaian Fungsi Estetika Berdasarkan Variasi Warna Daun, Bunga

dan Buah. Pemilihan jenis tanaman yang baik pada penilaian estetika adalah terdapatnya variasi warna daun, bunga dan buah, serta bewarna terang. Penilaian dilapangan pada daerah pinggir jalan, variasi warna yang paling baik terdapat pada segmen lokasi 1 dan 2 masing-masing sebanyak 90,69 dan 91,37 sedangkan pada segmen lokasi 3 dan 4 sebanyak 88,61 dan 83,79 menyatakan sedang dan pada segmen lokasi 5 dan 6 sebanyak 76,36 dan 77,62 menyatakan buruk. Penilaian dilapangan di daerah median jalan, variasi yang paling baik terdapat pada segmen lokasi 1, 2 dan 4 masing-masing sebanyak 78,48 , 78,26 dan 81,81, sedangkan pada segmen lokasi 3 sebanyak 78,88 menyatakan sedang dan pada segmen lokasi 5 dan 6 sebanyak 80,6 dan 76,06 menyatakan buruk. Fungsi estetika pada pinggir jalan berdasarkan variasi warna dari data diatas, yang paling baik terdapat pada segmen lokasi 1 dan 2, karena tanaman yang terdapat pada lokasi ini beranekaragam dengan komposisi warna dari jenis- jenis bunga-bungaan yang menimbulkan kesan yang indah pada tempat tersebut. Jenis semakperdu yang digunakan diantaranya Bougenvil Bougenvilla spectabilis, Hanjuang Cordyline sp, Drasena Dracaena sp, dan Kembang sepatu Hibiscus sp. Sedangkan jenis tanaman yang berdaun indah yaitu Pangkas kuning Duranta repens yang dipadukan dengan Palem merah Cyrtostachis renda dengan latar belakang tegakan Mahoni. Warna tanaman dapat dianggap sebagai karakteristik emosional karena mempengaruhi secara langsung kesan dan suasana ruang-ruang luar. Selain itu, warna terang menimbulkan suasana cerah dan menyenangkan, sedangkan warna-warna gelap mengesankan suram. Menurut Booth 1987 setelah bentuk dan ukuran tanaman, warna daun, bunga, buah, tunas dan batang serta ranting tanaman merupakan karakteristik visual tanaman yang paling penting Daerah median jalan, variasi warna yang baik terdapat pada segmen lokasi 1, 2 dan 4. Variasi warna yang terdapat pada segmen ini tidak jauh berbeda pada daerah pinggir jalan segmen lokasi 1 dan 2. Misalnya segmen lokasi 1, komposisi warna dari jenis jenis bunga-bungaan, semakperdu menimbulkan kesan yang indah pada tempat tersebut. Jenis semakperdu yang digunakan diantaranya Bougenvil, Nanas kerang Rhoeo discolor dan Kembang merak Caesalpinia pulcherrima yang dipadukan dengan Bawang brojol Zephyranthes sp dengan bunga yang bewarna putih, kuning dan pink yang dipadukan dengan Beringin dengan latar belakang Palem raja sehingga fungsi estetika pada segmen lokasi sangat efektif Gambar 17. Gambar 17 Fungsi tanaman sebagai estetika berdasarkan variasi warna daun pohon dan perdu pada median jalan. Segmen lokasi 3 dan 4 daerah pinggir jalan dan segmen lokasi 3 daerah median jalan fungsi estetika dinyatakan sedang. Hal ini dikarenakan umur tanaman pada sebagian besar ruas kiri dan kanan, serta median jalan relatif masih muda serta kurangnya variasi antara pohon dengan semakperdu menyebabkan tidak berfungsinya fungsi estetika secara optimal. Segmen lokasi 5 dan 6 daerah pinggir jalan fungsi estetika dinyatakan buruk. Hal ini dikarenakan pada segmen lokasi ini sebagian besar ruas kiri dan kanannya digunakan untuk parkir, sehingga fungsi estetika tidak bisa dinilai. Sedangkan segmen lokasi 5 dan 6 di daerah median fungsi estetika dinyatakan buruk, karena pada median jalan sebagian besar didominasi oleh pepohonan. Sedikitnya variasi dengan semakperdu mengakibatkan fungsi estetika tidak berjalan secara efektif, karena variasi warna dalam penilaian estetika merupakan variasi perpaduan antara warna pohon dengan semakperdu.

4.2.3.2 Penilaian Fungsi Estetika Berdasarkan Tekstur Tanaman