Proyeksi Rasio Lancar Current Ratio Rasio Cepat Quick Ratio Acid Test Ratio

dalam rangka menjalankan aktivitas perusahaannya yang kemudian dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tidak hanya bank dan para kreditor jangka pendek saja yang tertarik terhadap angka-angka rasio modal kerja likuiditas, yaitu rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditur jangka panjang dan pemegang saham yang akhirnya atau setidak-tidaknya ingin mengetahui prospek dari dividen dan pembayaran bunga di masa yang akan datang. Menurut Brigham 2001:79, rasio likuiditas adalah : Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Menurut Munawir 2007:71 pengertian rasio likuiditas adalah sebagai berikut Rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi management untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan untuk menilai posisi keuangan jangka pendek likuiditas berikut ini diberikan beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data tersebut.

a. Proyeksi Rasio Lancar Current Ratio

Proyeksi current ratio merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah seluruh aktiva lancar yang meliputi kas, piutang dan persediaan, dengan seluruh jumlah hutang lancar ternasuk di dalamnya hutang jangka panjang yang jatuh tempo. Proyeksi Universitas Sumatera Utara Current ratio ini merupakan ukuran yang menunjukan kesanggupan bagi perusahaan untuk membayar seluruh hutangnya yang jatuh tempo. Menurut Syamsudin 2001:43, mengartikan Rasio Lancar Current Ratio sebagai berikut : Current Ratio merupakan salah satu rasio finansial yang sering digunakan. Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar current asset dengan hutang lancar current liabilities. Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis. Riyanto 2001:26 menyebutkan pengertian Current ratio sebagai berikut : Current ratio ini merupakan ukuran berharga untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi current obligationnya. Berdasarkan pengertian di atas bahwa Proyeksi Rasio Lancar Current Ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rumus Current ratio Riyanto ,2001:332 Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar Rasio ini menunjukan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset- aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu dekat, pada tanggal tertentu seperti tercantum pada neraca. Universitas Sumatera Utara Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi.

b. Rasio Cepat Quick Ratio Acid Test Ratio

Seperti halnya pada Current ratio, rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Namun pada rasio ini, ukuran kemampuan membayar yang ditunjukkan lebih realistis dibanding current ratio , karena pada quick ratio tidak seluruh aktiva lancar turut diperhitungkan, yakni dengan menyisihkan elemen persediaan barang lebih dahulu kemudian diperbandingkan dengan total hutang lancar. Rasio cepat ini menggunakan aset-aset yang akan berubah menjadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi kas, persediaan dikeluarkan dari angka yang dibagi dalam perhitungan rasio lancar. Menurut Syamsudin 2001:45, mengartikan Rasio Cepat Quick Ratio sebagai berikut : Quick Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Quick Ratio sering juga disebut Acid-test Ratio, rasio ini menggunakan aset-aset yang akan berubah me njadi kas dengan lebih cepat. Karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling lama untuk berubah menjadi kas, maka Universitas Sumatera Utara dalam perhitungan Quick ratio persediaan dikeluarkan dari angka yang dibagi numerator. Menurut Riyanto 2001:27 menyebutkan Quick ratio adalah sebagai berikut : Elemen persediaan barang Inventory tidak diperhitungkan, karena inventory dipandang sebagai aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya rendah dan lagi pula yang paling sering mengalami fluktuasi harga. Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Quick Ratio adalah perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar setelah dikurangi persediaan. Rumus Quick Ratio Riyanto,2001:333 Aktiva Lancar - Persediaan Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio = Hutang Lancar Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar, semakin besar rasio ini semakin baik . Rasio ini disebut juga Acid-test Ratio. Tingkat Likuiditas Current Ratio Rasio ini dihitung dari perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar, dengan kata lain rasio ini adalah rasio yang menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan menggunakan aktiva lancar. Berikut ini adalah kondisi proyeksi Current Ratio PTPN II Kebun Sampali periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 PT. Perkebunan Nusantara II Kondisi Tingkat Likuiditas Current Ratio dalam rupiah Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Proyeksi Current Ratio Kondisi Likuiditas 2012 1.029.411.534.050 85.287.162.125 12.08 Likuid 2013 1.015.878.244.107 93.471.790.205 10.87 Likuid 2014 895.899.474.545 16.866.311.000 5.31 Likuid Sumber : PT. Perkebunan Nusantara II data diolah Dalam menentukan tingkat likuiditas dari indikator proyeksi current ratio perusahaan menetapkan standar 1:1, namun perusahaan berusaha untuk mencapai tingkat proyeksi likuiditasnya sebesar mungkin. Berdasarkan Tabel 3.3, aktiva lancar perusahaan jauh lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hutang lancar perusahaan. Aktiva lancar dan hutang lancar yang dimiliki perusahaan setiap tahunnya tidak selalu sama. -Aktiva lancar perusahaan terdiri dari : Kas, investasi sementara, piutang usaha, persediaan, piutang lain-lain, uang muka pajak, piutang lain-lain jangka pendek, biaya yang dibayar dimuka dan uang muka. - Hutang lancar perusahaan terdiri dari : hutang usaha, hutang dana pension, hutang pajak, hutang lain-lain, dan biaya yang masih harus dibayar Tingkat Likuiditas Quick Ratio Acid Test Ratio Tingkat likuiditas selanjutnya adalah quick ratio acid test ratio, ratio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, biaya dibayar di Universitas Sumatera Utara muka, pajak dibayar di muka serta pendapatan yang masih harus diterima, dengan kata lain proyeksi quick ratio acid test ratio hanya membandingkan atau memperhitungkan aktiva yang sangat likuid atau mudah dicairkan dan diuangkan dengan hutang lancar. Berikut ini adalah kondisi proyeksi quick ratio PTPN II Kebun Sampali periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.4 PT. Perkebunan Nusantara II Kondisi Tingkat Likuiditas Quick Ratio . dalam rupiah Tahun Aktiva Lancar Persediaan Jumlah Hutang Lancar Proyeksi Quick Ratio A B C = A-B D E=CD 2012 500.297.544.699 9.667.387.516 490.630.157.183 456.725.056.032 1.07 2013 739.513.406.702 138.569.106.905 600.944.299.797 574.619.351.987 1.05 2014 514.643.849.614 146.479.027.422 368.164.822.192 340.897.561.500 1.08 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara II 2014data diolah per tahun Berdasarkan Tabel 3.4, kondisi aktiva lancar PTPN II Kebun Sampali setelah dikurangi dengan persediaan masih tetap besar dibandingkan dengan hutang lancar perusahaan. Hal ini disebabkan PTPN II Kebun Sampali menggunakan modalnya untuk kegiatan operasi perusahaan, maka PTPN II Kebun Sampali tidak banyak mempunyai hutang. Aktiva lancar perusahaan sangat kuat meskipun ada pengurangan dari pos- pos lainnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 PT. Perkebunan Nusantara II Analisis Current Ratio dalam rupiah Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Proyeksi Current Ratio Likuiditas 2012 1.029.941.153,405 8.528.716.212,50 12.08 Likuid 2013 1.015.878.244,107 9.347.1790.205 10.87 Likuid 2014 895.899.474,545 1.686.631.100 5.31 Likuid Sumber :PT. Perkebunan Nusantara II Award 2014data diolah per tahun Dari Tabel 3.5 dapat diuraikan analisis proyeksi current ratio PTPN II periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut : - Tingkat Current ratio PTPN II Kebun Sampali pada tahun 2012 adalah sebesar 12,08 kali, hal ini menunjukkan bahwa proyeksi current ratio pada tahun 2012 berada pada titik likuid. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada setiap Rp 1,00 hutang lancar dapat dijamin oleh Rp 12,08,00 aktiva lancar - Tingkat Current ratio PTPN II Kebun Sampali pada tahun 2013 adalah sebesar 10,87 kali, hal ini menunjukkan bahwa proyeksi current ratio pada tahun 2013 berada pada titik likuid. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada setiap Rp 1,00 hutang lancar dapat dijamin oleh Rp 10,87,00 aktiva lancar - Tingkat Current ratio PTPN II Kebun Sampali pada tahun 2014 adalah sebesar 5,31 kali, hal ini menunjukkan bahwa proyeksi current ratio pada tahun 2014 berada pada titik likuid. Angka tersebut menunjukkan bahwa pada setiap Rp 1,00 hutang lancar dapat dijamin oleh Rp 5,31,00 aktiva lancar Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6 Tingkat Current Ratio PTPN II Periode tahun 2012 sd 2014 Tahun Current Ratio Naik Turun 2012 12.08 - 2013 10.87 10.02 2014 5.31 51.15 Sumber:PT.Perkebunan Nusantara II BUMN Perkebunan Award 2014 data diolah Pada Tabel 3.6, dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013, tingkat Current Ratio pada PTPN II Kebun Sampali mengalami penurunan sebesar 10.2 dari 12,08 pada tahun 2012 menjadi 10,87 pada tahun 2013. Dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, tingkat Current Ratio pada PTPN II Kebun Sampali mengalami penurunan sebesar 51.15, dari 10,87 pada tahun 2013 menjadi 5,31 pada tahun 2014. Walaupun tingkat likuiditas current ratio PTPN II Kebun Sampali setiap tahunnya berubah-ubah, namun jumlah tingkat proyeksi likuiditas dalam 3 tiga tahun ini dapat dikatakan likuid karena besarnya lebih dari standar likuiditas 1,00, hal ini karena jumlah hutang lancar yang cenderung sangat kecil tidak diimbangi dengan jumlah aktiva lancar yang sangat besar. Tingkat likuiditas yang sangat besar ini diakibatkan PTPN II Kebun Sampali hanya mempunyai proporsi hutang lancar yang sangat kecil. Dimana PTPN II Kebun Sampali tidak melakukan pinjaman pada bank, untuk kegiatan operasi perusahaan. PTPN II Kebun Sampali hanya menggunakan dana kas modal yang dimiliki perusahaan. Tetapi kendala yang dihadapi adalah ketika perusahaan ingin Universitas Sumatera Utara berkembang, karena keterbatasan modal yang tersedia perusahaan tidak banyak berkembang. Analisis Pengaruh Perubahan Anggaran Kas Terhadap Tingkat Likuiditas Pada PT Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka diketahui variable x dan y untuk dihitung statistic sebagai berikut. Tabel 3.7 Pengaruh Perubahan Anggaran Kas Terhadap Tingkat Likuiditas Pada PTPN II Kebun Sampali Tahun Anggaran Kas XPerubahan Kas Tingkat Likuditas YTingkat Likuiditas 2012 11.13 - 29.67 - 2013 13.85 2.73 26.69 2.97 2014 17.11 3.26 13.04 13.65 Sumber : PT.Perkebunan Nusantara II BUMN Perkebunan Award 2014 data diolah

H. Peranan Anggaran Kas Terhadap Tingkat Likuiditas

Anggaran kas yang disusun oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali dalam suatu periode mempunyai peranan besar dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan antara lain kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi. Dengan menyusun anggaran kas, perusahaan dapat merumuskan srategi dan kebijakan yang tepat dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan segera. Universitas Sumatera Utara Kemampuan membayar ini dapat diketahui dengan membandingkan antara kekuatan membayar di satu pihak dengan kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam dua atau lebih periode di masa yang akan datang. Dengan kata lain likuiditas perusahaan dapat di maksudkan sebagai perbandingan antara jumlah uang tunai dengan aktiva lain yang dapat dipersamakan dengan uang tunai di satu pihak dengan jumlah hutang lancar atau pengeluaran-pengeluaran untuk menyelenggarakan kegiatan perusahaan di lain pihak. Hasil perbandingan tersebut merupakan ukuran untuk mengukur kesanggupan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya. Agar tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan efektif maka harus diterapkan prinsip manajemen yang sehat dan baik. Hal ini berlaku pula manajemen kas sebagai bagian dari manajemen perusahaan salah satu usaha yang dilakukan sehubungan dengan itu adalah menerapkan manajemen kas. Sebagai salah satu alat manajemen kas, anggaran kas dapat menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan oleh manajemen keuangan dalam menentukan tingkat proyeksi likuiditas perusahaan. Informasi-informasi tersebut meliputi seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran serta posisi kas pada saat tertentu, sehingga dapat diperkirakan adanya surplus atau defisit serta jumlah dana saat hal itu terjadi. Harahap 2001:175 mengemukakan bahwa : Anggaran kas sangat penting untuk mengatur suatu perusahaan sehingga tidak mengalami masalah likuiditas, idle capacity atau over liquid, dan keadaan negatif lainnya. Efisiensi anggaran kas dapat dilihat dari pola cash inflow cash receipt dan cash outflow cash disbursement yang terjadi dalam perusahaan. Apabila cash inflow Universitas Sumatera Utara telah seimbang dapat diramalkan dengan derajat ketetapan yang cukup tinggi maka saldo kas dapat ditentukan sampai tingkat yang optimal. Seimbangnya arus penerimaan dan pengeluaran didasari oleh kebijakan- kebijakan yang dianut perusahaan dalam mengelola arus kasnya, baik terhadap pelanggan sebagai sumber utama perusahaan maupun terhadap lembaga atau organisasi di mana perusahaan membayarkan kewajiban kasnya. Di samping itu perusahaan juga perlu menentukan metode apa yang akan digunakan untuk menjamin terjadinya aliran kas yang tepat dalam hal waktu maupun kuantitasnya sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati. Evaluasi tehadap peramalan arus kas yang dinyatakan dalam anggaran kas akan memberikan gambaran bagi pihak pengambil keputusan mengenai prospek persediaan dana kas atas perusahaan di masa mendatang . Universitas Sumatera Utara 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat kesimpulan dan memberikan beberapa saran atas penelitian yang telah dilakukan PT.Perkebunan Nusantara III Persero Medan.

A. Kesimpulan

1. PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sampali merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan, denagn komoditi utama nya yaitu Tebu dan Kelapa Sawit. 2. Anggaran kas dibuat dengan tujuan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara II. 3. PT. Perkebunan Nusantara II Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan PT. Perkebunan Nusantara II kebun Sampali untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan anggaran kas yang telah disusun dimana setiap tahun terdapat jumlah saldo kas awal, penerimaan kas, pengeluaran kas, dan jumlah saldo kas akhir. Universitas Sumatera Utara 4. Peranan rencana anggaran kas pada PT. Perkebunan Nusantara II sudah berfungsi dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan seimbangnya arus penerimaan dan pengeluaran didasari oleh kebijakan-kebijakan dari perusahaan dalam mengelola arus kasnya, baik terhadap pelanggan sebagai sumber utama perusahaan maupun terhadap lembaga atau organisasi di mana perusahaan membayarkan kewajiban kasnya dan dsalam usaha menjaga Likuiditasnya.

2. Saran