g. Periode tanggal 17 Mei 1969 sampai dengan 30 Maret 1974
Nama Perusahaan : PPN.IX
Berdasarkan : P.P.No.441973
Dewan Direksi : 3 Orang
Luas Daerah : 58.319
Terdiri Dari : 22 Perkebunan
h. Periode tanggal 1 April 1974 sampai dengan 1 Mei 1984
Nama Perusahaan : PPN Nusantara IX
Berdasarkan : P.P.No.141980
Dewan Direksi : 3 Orang
Luas Daerah : 58.539
Terdiri Dari : 28 Perkebunan
Demikian perjalanan sejarah PT. Perkebunan Nusantara II yang selalu mengalami perubahan hampir setiap tahun hingga April 1996 sampai dengan
sekarang telah bergabung antara PT. Perkebunan Nusantara II dengan PT. Perkebunan Nusantara IX sehingga berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara II
Kebun Sampali.
2. Kegiatan Operasional Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara II atau disingkat dengan PTPN II dibentuk berdasarkan PP. No.7 tahun 1966 pada tanggal 14 Februari 1966. Perusahaan yang
berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN ini merupakan penggabungan kebun-kebun di wilayah Sumatera Utara dari PTPN II dan PTPN IX. PTPN II
Universitas Sumatera Utara
mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet, kakao, gula, dan tembakau dengan areal konsesi seluas 103.860 hektar. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas
61.577 ha, karet 11.256 ha, dan kakao seluas 7.370 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri ditambah inti PTPN II juga mengelola areal Plasma milik petani
seluas 25.250 ha untuk tanaman kelapa sawit. Disamping itu PTPN II juga mengelola tanaman musiman yaitu tanaman tebu dan tembakau. Tanaman tebu lahan kering
ditanam pada areal seluas 16.046 ha, terdiri dari tebu sendiri TS 14.476 ha dan tebu rakyat TR seluas 1.572 ha, sedangkan tanaman tembakau ditanam pada areal seluas
2.443 ha. PT. Perkebunan Nusantara II memiliki 31 unit usaha perkebunan yaitu; Kebun
Tanjung Garbus, Kebun Padang Brahrang-Beklun, Kebun Tanjung Jati, Kebun Mariendal, Kebun Tanjung Keliling, Kebun Bekala, Kebun Kwala Madu, Kebun
Limau Mungkur, Kebun MarykeBukit Lawang, Kebun Pagar Merbau, Kebun Batang Kuis, Kebun Kwala Bingei, Kebun Bandar Kalippa, Kebun Tanjung Beringin, Kebun
Saentis, Kebun Basilam, Kebun Sampali, Kebun Helvetia, Kebun Kwala Sawit, Kebun Air Tenang, Kebun Sei Semayang, Kebun Klambir Lima, Kebun Batang
Serangan, Kebun Tandem, Kebun Sawit Seberang, Kebun Sawit Hulu, Kebun Klumpang, Kebun Bulu Cina, Kebun Prafi, Kebun Arso, dan Kebun Tandem Hilir.
Untuk menghadapi tantangan bisnis global, maka PT. Perkebunan Nusantara II kedepan akan terfokus terhadap pengelolaan bisnis perkebunan dan bisnis non
perkebunan dengan memanfaatkan aset-aset non produktif serta ekstensifikasi usaha perkebunan melalui Agro Wisata, Agro Bisnis, dan Agro Industri. Seluruh unit usaha
Universitas Sumatera Utara
diintegrasikan ke dalam beberapa strategi bisnis unit yaitu 5 distrik perkebunan, 1 distrik rumah sakit, 2 unit penelitian, dan 1 unit bengkel.
Areal yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II tersebar di wilayah Sumatera Utara dan Papua, dengan total luas areal 112.625 ha, pada sebaran wilayah
Sumatera Utara seluas 107.104,59 ha dan wilayah Papua 5.502,52 ha. Perusahaan juga membangun pabrikunit pengelolaan berupa Pabrik Kelapa
Sawit, Pabrik Fraksionasi, Pabrik Karet Kering, Pabrik Lateks, Pabrik Rubber, Pabrik Kakao, dan Pabrik Gula. Sarana pabrikpengolahan terdapat 15 unit pabrik yaitu: 8
Unit Pabrik Kelapa Sawit, 1 unit Pabrik Fraksionasi, 2 unit Pabrik RSS, 2 Unit Pabrik SIR, dan unit Pabrik Gula dengan kapasitas terpasang dan terpakai sebagai berikut:
a. Kapasitas Terpasang :
1 Pabrik Kelapa Sawit
: 280 Ton TBSJam 2
Pabrik Fraksionasi : 200 Ton CBSHari
3 Pabrik RSS
: 19 Ton KKHari 4
Pabrik SIR : 19 Ton KKHari
5 Pabrik Gula
: 8000 Ton TBSJa
b. Kapasitas Terpakai :
1 Pabrik Kelapa Sawit
: 177,33 Ton TBSJam 2
Pabrik Fraksionasi :
- 3
Pabrik RSS : 4,98 Ton KKHari
4 Pabrik SIR
: -
Universitas Sumatera Utara
5 Pabrik Gula
: 7600 Ton TCDHari
3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan