II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pajak
Berbicara mengenai pajak, sudah tentu akan menimbulkan banyak persepsi tentang pengertian pajak itu sendiri. Secara umum, pajak adalah
pungutan dari masyarakat oleh negara pemerintah berdasarkan undang- undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh pihak yang wajib
membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali kontra prestasi atau balas jasa secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan. Menurut Andriani dalam Lasmana 1992, pajak adalah iuran kepada
negara, yang dapat dipaksakan dan terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan. Pengertian lain pajak menurut Soemitro dalam Lasmana 1992 yaitu iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang
yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran
umum.
2.2. Penerimaan Daerah
Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah. Penerimaan daerah terdiri dari pendapatan dan pembiayaan. Pendapatan
daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan, sedangkan pembiayaan
daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah adalah:
1. Pendapatan Asli Daerah PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan