persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak parkir di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya jumlah kendaraan yang memakai jasa
tempat parkir. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,00 persen dan terendah sebesar 1,13 persen pada tahun 2005. Pajak
parkir baru diberlakukan di Kota Bogor pada tahun 2005 sehingga pada tahun 2004 tidak ada pemasukan dari pajak ini. Pada tahun 2008
mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. Rata-rata kontribusi pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Bogor selama lima
tahun sebesar 1,61 persen.
Tabel 20. Kontribusi Pajak Parkir Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009
Tahun Anggaran Pajak Parkir
Rupiah PAD
Rupiah Kontribusi
2004 50.644.378.397,34
2005 754.252.300,00
66.677.343.215,20 1,13
2006 866.153.600,00
67.174.587.720,00 1,29
2007 1.516.161.300,00
79.661.810.774,00 1,9
2008 1.688.767.800,00
97.483.046.688,00 1,73
2009 2.316.242.900,00
115.921.660.827,00 2,00
Rata-rata 1.428.315.580,00
79.593.804.603,59 1,61
Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor
4.3. Tingkat Pencapaian Pemungutan Pajak
Tingkat pencapaian pemungutan pajak per jenis pajak daerah di Kota Bogor dihitung dengan membandingkan antara realisasi dan target per jenis
pajak. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dilihat apakah efektif atau tidak. Parameter yang digunakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor DPPKA Daerah Kota Bogor untuk melihat apakah pemungutan pajak efektif atau tidak dilihat dari
tercapai atau tidaknya anggaran atau target yang telah dirancang. Jika target yang telah dirancang tercapai berarti pemungutan pajak telah efektif dan
sebaliknya. Tabel 21 adalah hasil perhitungan
tingkat pencapaian pemungutan pajak per jenis pajak daerah di Kota Bogor secara ringkas.
Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 3. Tingkat pencapaian pemungutan pajak hotel selalu berada di atas 100 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemungutan pajak hotel yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor telah efektif. Tingkat pencapaian pajak hotel
terendah yaitu pada tahun 2004 sebesar 108,46 persen dan tertinggi tahun 2009 yang mencapai 155,49 persen.
Tabel 21. Tingkat Pencapaian Pemungutan Pajak per Jenis Pajak di Kota Bogor Tahun 2004-2009
Tahun Anggaran
Tingkat Pencapaian Pemungutan Pajak per Jenis Pajak Hotel
Restoran Hiburan
Reklame Pen. Jalan
Parkir
2004 108,46
102,83 101,15
109,29 102,01
- 2005
114,88 117,09
100,66 93,06
106,67 100,35
2006 110,73
107,09 85,23
102,87 116,87
101,83 2007
110,25 100,65
113,44 108,2
107,76 101,67
2008 129,87
111,28 141,01
130,93 108,73
101,4 2009
155,49 141,87
162,55 100,12
108,2 119,67
Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah
Tingkat pencapaian pemungutan pajak restoran pun mengikuti prestasi yang diraih oleh pajak hotel yaitu selama enam tahun terakhir ini selalu di
atas 100 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pemungutan pajak restoran yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor telah efektif. Tingkat
pencapaian pemungutan pajak restoran terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 100,65 persen dan tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar
141,87 persen. Tingkat pencapaian pemungutan pajak hiburan tidak mengalami hal
yang sama seperti pajak hotel dan restoran. Jika pajak hotel dan restoran pemungutan pajaknya selalu di atas 100 persen yang berarti efektif, hal ini
berbeda dengan yang dialami pajak hiburan. Pada tahun 2004 dan 2005 tingkat pencapaian pemungutan pajak hiburan di atas 100 persen yang
berarti efektif. Namun tingkat pencapaian pemungutan pajak hiburan pada tahun 2006 hanya mencapai 85,23 persen yang berarti tidak efektif. Namun
pada tahun-tahun berikutnya hal ini tidak terjadi kembali. Tingkat pencapaian pemungutan pajak pada tahun 2007-2009 di atas 100 persen,
bahkan pada tahun 2009 pajak hiburan memegang urutan pertama dari segi tingkat pencapaian pemungutan pajaknya yaitu mencapai 162,55 persen.
Tingkat pencapaian pemungutan pajak reklame mengalami hal yang sama seperti pajak hiburan yaitu pernah mengalami pencapaian di bawah
100 persen yaitu pada tahun 2005. Pada tahun ini tingkat pencapaian
pemungutan pajak reklame hanya mencapai 93,06 persen. Hal ini berarti pemungutan pajak reklamenya tidak efektif. Hal ini salah satu pengaruhnya
yaitu dicabutnya ijin atas pemasangan reklame untuk iklan rokok. Padahal pendapatan dari jenis reklame inilah yang memberikan pemasukkan
terbesar. Namun pemerintah Kota Bogor memperbaiki hal ini yaitu terbukti dengan pencapaian tingkat pencapaian pemungutan pajak yang berada di
atas 100 persen dari tahun 2006-2009. Tingkat pencapaian pemungutan pajak penerangan jalan selama enam
tahun terakhir ini selalu di atas 100 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa pemungutan pajak penerangan jalan yang dilakukan oleh pemerintah Kota
Bogor telah efektif. Tingkat pencapaian pemungutan pajak penerangan jalan terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 102,01 persen dan tertinggi
terjadi pada tahun 2006 sebesar 116,87 persen. Tingkat pencapaian pemungutan pajak parkir pun mengikuti prestasi
yang diraih oleh pajak hotel, pajak restoran dan pajak penerangan jalan yaitu selama enam tahun terakhir ini selalu di atas 100 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemungutan pajak parkir yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor telah efektif. Tingkat pencapaian pemungutan pajak
parkir terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 100,35 persen dan tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 119,67 persen.
4.4. Analisis Regresi Berganda