Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Penelitian Terdahulu

Destrika 2006 meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah PAD dan komponen PAD Provinsi Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam periode anggaran 2000-2004 struktur APBD Jawa Barat lebih didominasi oleh Pendapatan Asli Daerah PAD. Sedangkan pajak daerah adalah komponen yang dominan dalam menyumbang PAD Propinsi Jawa Barat. Peubah jumlah kendaraan bermotor memberikan pengaruh nyata dan berhubungan secara positif dengan retribusi daerah. Penerimaan pajak daerah dipengaruhi secara positif oleh jumlah kendaraan bermotor. PAD dipengaruhi secara positif oleh jumlah kendaraan bermotor, pendapatan per kapita dan pemberlakuan otonomi daerah. Sinaga dan Siregar 2005 meneliti dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap pembangunan ekonomi di beberapa daerah di Indonesia dari berbagai aspek. Adapun aspek yang diteliti adalah keragaman fiskal yang mencakup aspek penerimaan daerah dan pengeluaran daerah, keragaman perekonomian daerah yang mencakup sisi permintaan dan penawaran, serta aspek distribusi pendapatan dan kemiskinan. Hasil dari penelitian ini bahwa kebijakan desentralisasi fiskal membawa peningkatan yang cukup signifikan pada pajak dan retribusi daerah serta pengeluaran pemerintah daerah. Peningkatan yang terlalu tinggi atas pajak dan retribusi daerah dapat menurunkan investasi swasta dan kinerja perekonomian daerah. Sebaliknya, pengeluaran pemerintah daerah untuk pembangunan sektor ekonomi secara signifikan dapat meningkatkan investasi swasta dan kinerja ekonomi daerah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada kontribusi dan pengaruh pajak daerah terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Bogor. Hal ini dikarenakan pajak daerah merupakan sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah Kota Bogor.

III. METODOLOGI PENELITIAN