1
Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini
PERILAKU PROSOSIAL: Mengapa Orang Mau Menolong Orang Lain?
A. MO
TI F
- MOTI
F DASAR
YA N
G ME
L A
T ARB
EL AKANG
I PERI
L AKU PROSOSIA
L
Bagaim a
n a
kita dap a
t menjelaskan mengapa orang memi l
iki peri l
aku he
roik d an
p eng
or b
a n
a n diri y
ang b
esar ketik
a orang tersebut mampu untuk tidak peduli
? H
al tersebut
d ise
babk a
n o
leh peril a
ku prososial prosocial behavior, yaitu s
etiap perilaku yang memiliki tujuan
u ntu
k meng unt
u n
g k
an ora ng lain Penner
, Dovidio
, Piliavin
Schroeder ,
2005 .
Perilaku prososial dapat dilatarbelakangi motif kepedulian pada diri sendiri dan mungkin pula karena altruisme. Pembahasan berikut ini lebih berfokus pada perilaku
prososial yang di
mo tiva
s i oleh altruisme
, yaitu keinginan un
tu k menolong o
ra n
g lain wa
l aupun ora
n g
yang menolong t
erse but
harus me n
ge lu
arkan biaya atau pengorbanan.
Alt r
ui s
m e
merup a
k a
n perbuatan m
e n
o l
ong yang dilakukan m u
rni tanp a adanya
keinginan u
n tuk m
e ngambil keuntungan
a tau memint
a bal
asa n
, bahk
an terkadang orang terse
but harus mengeluarkan biaya a
tau pengorb a
n a
n bagi dir i
n ya
.
Perilaku prososial dan altruisme, ditentukan oleh faktor genetik atau faktor belajarpengasuhan? Apakah ada motif menolong yang murni? Berikut ini beberapa
teori yang menjelaskan hal tsb.
Psiko l
ogi Ev olusione
r :
Ins t
ing d
a n
G en
Menurut teori e volu
si Cha
r le
s Darwin 1859
, se
l eksi alam merupakan sa
l a
h s
atu c
ara untuk bertahan h
i du
p. S etiap gen yang meneruskan kelangsungan hidup kita dan
menaikkan kemungkinan menghasilkan keturunan, kemungkinan akan diturunkan dari generasi ke generasi
. Sebaliknya, gen yang memperkecil kemungkinannya untuk mempertahankan hidup maupun menghasilkan keturunan, lebih kecil kemungkinannya
untuk diturunkan. Bagaiman teori evo
l usi me
n je
l as
k an tentang
a ltruisme? Ji
k a orang-orang
m enc
a p
ai tujuan untuk mem
a st
i k
a n bahwa diriny
a d
a p
a t
bertahan hidup, menga p
a m
erek a
mau meno l
ong orang lain yang dapat mengorbankan dirinya sendiri? Jika
me n
ga cu p
a d
a teori
e volu
s i mak
a tidak akan
a da yang namany
a altruism, kare n
a orang bertindak untuk mement
i ngkan d
i r
i ny
a s endiri
. Benarkah demikian?
Prosocial behavior:
s etiap pe
r ilaku yang memiliki tujuan untuk
menguntu n
gk a
n or
a n
g l
ain
Altruisme :
keinginan untuk menolon
g orang lain walaupun or
a ng y
a ng
m e
nolon g tersebut harus
m e
ngeluarkan biaya a t
au pengorbanan .
2
Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini
Seleksi Keturunan Kin Selection
Kin selection merupakan suatu pemi
k iran di
m a
n a
o rang ber
p e
r i
l ak
u untuk l e
bih me
milih untuk menolong seseorang ya n
g mem il
i k
i h u
bungan ge n
e t
is d
a l
a m
ra n
g k
a untuk bertahan hidup. Orang akan lebih memilih seseorang yang memiliki
hubungan genetis daripada yang tidak dalam situasi hidup dan mati, misalnya peristiwa kebakaran.
Para psikolog tidak menyarankan bahwa orang harus mempertimbangkan pentingnya biologis dari perilaku mereka sebelum memutuskan untuk menolong
atau tidak. Menurut teori evolusi, orang-orang yang mengikuti aturan pentingnya biologis lebih dapat bertahan hidup daripada yang tidak.
Norma Timbal Balik Norm of Reciprocity
Dalam menjelaskan altruisme, psikolog juga merujuk pada norma timbal balik, yaitu harapan bahwa menolong orang lain akan meningkatkan kemungkinan bahwa
mereka akan menolong kita di masa yang akan datang. Pemikiran tersebut yaitu sebagai rnanusia kita berkembang, sekelompok individu yang egois, dimana
masing-masing individu hidup dalam area atau gua-nya masing-masing akan merasa lebih sulit untuk bertahan hidup jika dibandingkan dengan sekolompok
orang yang telah belajar bekerja sarna. Orang-orang yang bertahan hidup adalah orang-orang yang telah memahami arti timbale balik dengan para tetangganya :
Saya akan me nolong kamu sekarang, dengan perjanjian bahwa ketika saya membutuhkan pertolongan, kamu akan membantu saya sebagai balasannya.
Mempelajari Norma Sosial
Herbert Simon 1990 berpendapat bahwa sangat mudah bagi individu untuk mempelajari norma sosial dari anggota lain dari masyarakat. Orang-orang yang
rnempelajari dengan baik norma dan kebiasaan dari suatu masyarakat memiliki keuntungan dalam bertahan hidup. Karena sejak berabad-abad yang lalu, budaya
rnernpelajari hal-hal seperti bagaimana orang dapat bekerja sarna dengan baik, dan orang yang mempelajari aturan ini lebih dapat bertahan hidup daripada yang tidak.
Akibatnya, melalui seleksi alam, kemampuan untuk mempelajari norma sosial menjadi bagian dari perbaikan genetis. Salah satu norma yang dipelajari dan dinilai
berharga oleh orang-orang adalah menolong orang lain. Singkatnya, orang-orang secara genetis diprogram untuk mempelajari norma-norma sosial, dan salah satu
normanya adalah altruisme Hoffman, 1981; Kameda, Takezawa, Hastie, 2003.
Kin Selection: suatu pemikiran dimana orang lebih memilih untuk
berperilaku menolong seseorang yang memiliki hubungan genetis dalam rangka untuk bertahan hidup.
Norma Timbal Balik: harapan bahwa menolong orang lain akan
meningkatkan kemungkinan mereka akan menolong kita di masa yang akan datang.
3
Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini
Pertukaran Sosial: Costs dan Rewards dalam Menolong
Walaupun beberapa ahli psikologi sosial tidak setuju dengan pendekatan evolusioner tentang perilaku prososial, namun mereka tetap memberikan pandangan
bahwa perilaku altruism dapat timbul karena adanya self-interest. Bahkan, teori pertukaran sosial berpendapat bahwa kebanyakan dari yang kita lakukan berakar dari
keinginan untuk memaksimalkan penghargaan yang akan kita dapat dan menimimalkan pengorbanan yang harus kita lakukan Homans, 1961; Lawler Thye,
1999; Thibaut Kelley, 1959. Perbedaan teori pertukaran sosial dan pendekatan evolusioner adalah: Teori pertukaran sosial tidak mencari akar dari keinginan itu
sendiri, atau tidak diasumsikan bahwa keinginan tersebut ada berdasarkan kondisi genetis. Teori pertukaran sosial mengasumsikan bahwa orang-orang dalam hubungan
mereka dengan orang lain berusaha untuk memaksimalkan rasio dari penghargaan sosial yang nantinya akan dapat dibandingkan dengan pengorbanan sosial yang harus
dilakukan.
Menolong dapat menjadi suatu yang berharga dalam beberapa cara, antara lain: 1.
Seperti yang kita ketahui dalam norma timbal balik, menolong dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan menolong kita juga sebagai balasannya.
2. Menolong seseorang merupakan investasi masa depan, akan menjadi pertukaran
sosial suatu hari nanti, seseorang akan menolong kita ketika kita membutuhkan pertolongan.
3. Menolong juga dapat meredakan tekanan personal yang ditimbulkan orang lain
yang berada di sekeliling kita. Orang akan merasa terganggu ketika mereka melihat orang lain menderita dan mereka menolong orang tersebut paling tidak untuk
meredakan tekanan mereka sendiri Dovidio, 1984; Dovidio, Piliavin, Gaertner, Schroeder, Clark, 1991; Eisenberg Fabes, 1991.
4. Dengan menolong orang lain kita juga bisa mendapatkan penghargaan secara sosial
dari orang lain dan meningkatkan rasa berharga bagi diri kita sendiri. Namun di sisi lain, menolong orang lain juga dapat menimbulkan adanya suatu
pengorabanan yang besar. Perbuatan menolong menjadi menurun ketika pengorbanan yang harus dilakukan pada perbuatan itu besar, misalnya ketika perbuatan tersebut
menempatkan kita pada suatu kondisi membahayakan bagi fisik tubuh kita, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan malu, atau yang paling mudah, perbuatan tersebut sangat
menyita waktu yang kita miliki Dovidio et aI, 1991; Dovidio, Piliavin, Gaertner, Schroeder, Clark, 1981; Piliavin, Piliavin, Rodin, 1975.
Pada dasarnya, teori pertukaran sosial berpendapat bahwa altruisme yang sesungguhnya itu tidak ada. Orang menolong ketika keuntungan yang didapatkan lebih
besar dari pengorbanan yang harus dilakukan.
Empati dan Altruisme : Motif yang Tulus dalam Menolong
C. Daniel Batson 1991 adalah tokoh yang paling kuat menyatakan pemikiran bahwa banyak orang yang tekadnya menolong murni keluar dari kebaikan hati mereka.
Batson mengatakan bahwa orang terkadang menolong orang lain untuk alasan pribadi, namun terkadang motif orang tersebut murni altruistik, dimana tujuan mereka yaitu
hanya menolong orang lain, walaupun dalam menolong tersebut memerlukan pengorbanan yang besar bagi dirinya. Batson mengatakan, altruisme yang murni akan
4
Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini muncul ketika kita merasakan empati terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan,
yaitu menempatkan diri kita pada posisi orang lain serta merasakan emosi dan kejadian seperti yang mereka rasa.
Hal ini juga disebut sebagai Hipotesis Empati-Altruisme dari Batson, yaitu ketika
kita merasakan empati pada orang lain, kita akan mencoba menolong orang tersebut dengan alasan altruistik murni, tanpa memperdulikan apa yang akan kita dapat. Batson
juga mengatakan, ketika kita tidak merasakan empati, maka perbuatan menolong akan menjadi suatu proses pertukaran sosial.
B. KUALITAS PERSONAL DAN PERILAKU PROSOSIAL: Mengapa Sebagian Orang