KUALITAS PERSONAL DAN PERILAKU PROSOSIAL: Mengapa Sebagian Orang

4 Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini muncul ketika kita merasakan empati terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, yaitu menempatkan diri kita pada posisi orang lain serta merasakan emosi dan kejadian seperti yang mereka rasa. Hal ini juga disebut sebagai Hipotesis Empati-Altruisme dari Batson, yaitu ketika kita merasakan empati pada orang lain, kita akan mencoba menolong orang tersebut dengan alasan altruistik murni, tanpa memperdulikan apa yang akan kita dapat. Batson juga mengatakan, ketika kita tidak merasakan empati, maka perbuatan menolong akan menjadi suatu proses pertukaran sosial.

B. KUALITAS PERSONAL DAN PERILAKU PROSOSIAL: Mengapa Sebagian Orang

Lebih banyak Menolong Dibanding Orang Lain? Perbedaan individu : Kepribadian Altruistik Para psikolog tertarik dengan asal dari kepribadian altruistik, yaitu kualitas yang ada pada diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut menolong orang lain pada berbagai situasi Eisenberg, Spinrad, Sadowsky, 2006; Mikulineer, Shaver, 2005; Penner, 2002. Dalam hal apa seseorang menjadi lebih penolong dibandingkan orang lain? Kepribadian bukanlah satu-satunya yang menentukan perilaku. Para ahli psikologi sosial mengemukakan bahwa untuk memahami perilaku manusia, kita harus menyadari tekanan dari situasi sebagaimana kita memahami kepribadian. Begitu juga dalam memprediksi seberapa penolong seseorang. Perbedaan Jenis Kelamin dalam Perilaku Prososial Secara umum pada semua budaya, norma menyebabkan sikap dan perilaku yang berbeda bagi laki-Iaki dan perempuan, hal tersebut dimulai saat proses pertumbuhan sebagai anak laki-Iaki dan anak perempuan. Misalnya pada kebudayaan Barat, laki-laki memiliki peran jenis kelamin lebih heroik dan sangat sopan, sedangkan wanita lebih pengasih dan peduli pada nilai dari hubungan jangka panjang dan tertutup. Dalam Empati : kemampuan untuk menempakan diri sendiri pada posisi orang lain, dan merasakan emosi serta kejadian misalnya kegembiraan dan kesedihan seperti yang mereka rasakan. Hipotesis Empati - Altruisme: Pemikiran bahwa ketika kita merasakan empati pada orang lain, kita akan mencoba menolong orang tersebut dengan alasan altruistik murni, tanpa memperdulikan apa yang akan kita dapat. Kepribadian altruistik: kualitas individu yang menyebabkan ia membantu orang lain dalam berbagai situasi 5 Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini melakukan perilaku prososial tidak didominasi oleh jenis kelamin tertentu, melainkan tergantung pada budaya dimana orang tersebut tumbuh dan berada. Perbedaan Budaya dalam Perilaku Prososial Orang di berbagai budaya lebih suka menolong orang lain yang merupakan bagian dari in-group mereka, kelompok dimana identitas individu tersebut berada. Orang dimana pun kurang suka menolong seseorang yang dirasa sebagai bagian dari out-group, kelompok dimana identitas mereka tidak berada di dalamnya Brewer dan Brown, 1998. Faktor budaya sangat berperan dalam menentukan seberapa kuat garis antara in- group dan out-group. In-group: kelompok dimana identitas individu tersebut berada. Out-group: kelompok di mana identitas individu tidak termasuk di dalamnya Bagaimanapun, kare na batas antara kita dan mereka tidak terlalu terlihat di budaya yang saling bergantung interdependen, orang-orang dalam kebudayaan ini tidak terlalu suka menolong anggota dari out-group bila dibandingkan dengan orang- orang yang berada dalam kebudayaan individualistik LArmand Pepitone, 1975; Leung Bond, 1984; Triadis, 1994. Agar ditolong oleh orang lain, sangatlah penting bahwa mereka melihat kita sebagai anggota dari in-group mereka – sebagai salah satu dari mereka – dan ini khususnya terjadi pada kebudayaan yang saling bergantung Ting Piliavin, 2000. Efek Mood dalam Perilaku Prososial Mood seseorang dapat mempengaruhi perilaku, dalam hal ini apakah mereka akan menawarkan bantuan atau tidak. Efek dari Mood Positif: Feel Good, Do Good Para peneliti menemukan bahwa efek feel good, do good berlaku pada situasi yang berbeda-beda, tidak terbatas pada kondisi adanya pemicu yang kita dapatkan seperti ketika kita menemukan sejumlah uang. Orang-orang lebih suka untuk menolong orang lain ketika mereka sedang dalam mood yang baik untuk sejumlah alasan, misalnya sukses dalam ujian, menerima hadiah, memikirkan pemikiran-pemikiran yang bahagia, dan mendengarkan musik yang menyenangkan North, Tarrant, Hargreaves, 2004. Ketika orang sedang dalam mood yang baik, mereka akan lebih bahagia dalam banyak hal, termasuk menyumbangkan uang, menolong seseorang menemukan barang yang hilang, membimbing teman, mendonorkan darah, dan menolong ternan dalam hal pekerjaan Carlson, Charlin, Miller, 1988; Isen, 1999; Salovey, Mayer, Rosenhan, 1991. MemiIiki mood yang baik dapat meningkatkan rasa ingin menolong karena : 1. Mood yang paik membuat kita selalu melihat sisi kehidupan yang cerah. Kita selalu berusaha untuk melihat sisi positif dari orang lain. Ketika kita merasa senang, seseorang yang terlihat ceroboh dan mengganggu akan terlihat sebagai orang yang layak untuk ditolong. 2. Menolong orang lain juga merupakan cara yang baik untuk mempertahankan mood baik kita. 6 Handout Psi Sosial II: PERILAKU PROSOSIAL MM. Nilam Widyarini 3. Mood yang baik meningkatkan perhatian pada diri sendiri. Pada gilirannya, mood yang baik memungkinkan kita berperilaku lebih sesuai dengan nilai-nilai dan ideal- ideal kita. Negative-State Relief: Feel Bad, Do Good Salah satu jenis mood yang buruk yang jelas dapat meningkatkan rasa ingin menolong adalah rasa bersalah Baumeister, Stillwell, Heartherton, 1994: Estrada- Hollenbeck Heatherton, 1998. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang membuat ia merasa bersalah, menolong orang lain dapat meringankan perasaan bersalahnya. Kesedihan juga dapat meningkatkan rasa ingin menolong, paling tidak pada beberapa kondisi tertentu Carlson Miller, 1987; Salovery et aI, 1991. Ketika orang sedang sedih, mereka akan termotivasi untuk melakukan aktivitas yang membuat mereka merasa lebih baik Wegener Petty, 1994. Pemikiran bahwa orang menolong orang lain untuk mengurangi kesedihan dan tekanan mereka sendiri disebut dengan hipotesis negative-state relief Cialdini, Darby, Vincent, 1973; Cialdini Fultz, 1990; Cialdini et at 1987. Seseorang menolong orang lain dengan tujuan untuk me no long dirinya sendiri, untuk meringankan kesedihan dan tekanan yang mereka alami. C. SITUASI DETERMINAN PERILAKU SOSIAL: Kapan Seseorang akan Menolong?