Perilaku Sosial
Pengamatan perilaku sosial dilakukan dari bulan April hingga Juni 2012. Perilaku
sosial yang diamati meliputi agonistik, selisik, seksual, dan bermain.
1. Agonistik
Perilaku agonistik yang sering terjadi berupa membuka mulut, membuka mulut dan
menunjukkan taring, mengeluarkan suara, memburu atau mengejar, baku hantam, dan
mengejar bunyi yang berupa bunyi angin dan pesawat terbang yang melintas Tabel 4.
Perilaku agonistik dilakukan oleh individu jantan dan betina dari semua kelas
umur. Individu yang menjadi penerima agonistik yaitu individu dewasa, individu pra
dewasa, remaja, dan orang penjaga, pengunjung, dan peneliti.
Individu betina yang paling sering melakukan agonistik adalah Iyos. Perilaku
agonistik Iyos berupa mengeluarkan suara terhadap
orang sebesar 69,2. Digo
merupakan individu jantan yang paling sering melakukan agonistik. Digo paling sering
mengeluarkan suara terhadap individu dewasa dengan persentase 29,4.
2. Selisik
Perilaku selisik dilakukan oleh semua individu. Individu dewasa merupakan
individu yang paling sering menjadi pelaku selisik. Betina dewasa yang paling banyak
menelisik yaitu Dely Tabel 5. Dely
paling sering melakukan selisik terhadap Godel, betina remaja, sebanyak 40
kali dengan persentase 88,9. Jantan dewasa yang paling sering
menerima selisik dari Dely yaitu Digo dengan persentase 88,9. Betina dewasa
yang paling banyak menerima selisik dari Digo jantan dewasa yaitu Iyos sebesar
45,5.
3. Seksual
Perilaku seksual yang dilakukan berupa memegang betina, mencium kelamin
betina, kopulasi, menerima kopulasi, menolak kopulasi, dan selisik pasca kopulasi. Perilaku
seksual hanya terjadi pada individu dewasa dan pra dewasa. Individu jantan dewasa yang
paling banyak melakukan perilaku seksual Jenis agonistik
Penerima Pelaku
Digo Godes
Dely Iyos
Elly Dede
Godel Membuka mulut
Orang -
- -
- -
33,3 -
Membuka mulut dan menunjukkan taring
Individu dewasa 5,88
- -
- -
- -
Individu pra dewasa -
- 50
3,85 -
- -
Individu remaja -
40 50
7,69 50
- -
Orang 11,80
- -
- -
- -
Total 17,60
40 100
11,50 50
- -
Mengeluarkan suara Individu dewasa
29,40 -
- 7,69
50 -
- Individu remaja
11,80 20
- 7,69
- 33,33
50 Orang
- -
- 69,20
- 33,33
50 Total
41,20 20
- 84,60
50 66,67
100 Memburumengejar
Individu dewasa 5,88
- -
- -
- -
Individu pra dewasa 5,88
- -
- -
- -
Total 11,80
- -
- -
- -
Baku hantam Individu dewasa
5,88 -
- -
- -
- Individu pra dewasa
5,88 -
- 3,85
- -
- Total
11,80 -
- 3,85
- -
- Mengejar bunyi
pesawat dan angin 17,60
40 -
- -
- -
Total keseluruhan 100
100 100
100 100
100 100
Tabel 4 Persentase perilaku agonistik M. tonkeana
adalah Digo. Dely menerima semua kopulasi dari Digo yaitu sebesar 100. Iyos tidak
hanya menerima kopulasi dari jantan, tetapi juga menolak sebanyak tiga kali dengan
persentase 37,5. Iyos dan Elly melakukan selisik terhadap jantan setelah kopulasi
Tabel 6. 4.
Bermain
Perilaku bermain yang sering dilakukan berupa berkejar-kejaran,
menggigit, berguling, dan bergulat, dan belajar seksual Tabel 7. Perilaku bermain
dilakukan oleh individu remaja dan pra dewasa. Jenis permainan yang paling sering
dilakukan yaitu menggigit, berguling, dan bergulat. Di dalam permainan juga ditemukan
pembelajaran seksual. Permainan berupa belajar seksual dilakukan oleh Dede
individu remaja terhadap semua betina di kelompoknya, yaitu Dely, Iyos, Elly, dan
Godel. Bentuk permainan belajar seksual ini mirip tingkah laku kopulasi, tetapi tidak
terjadi proses memasukkan penis ke dalam kelamin betina. Penis jantan remaja hanya
didorong dan ditempelkan di ke alat kelamin betina.
Pelaku Penerima
Frekuensi kali Persentase
Jantan Jantan
Digo Dede
2 100
Total 2
100 Betina
Dely 14
25,50 Iyos
25 45,50
Elly 9
16,40 Godel
7 12,70
Total 55
100 Betina
Jantan Dely
Digo 16
88,90 Godes
1 5,56
Dede 1
5,56 Total
18 100
Betina Iyos
5 11,10
Godel 40
88,90 Total
45 100
Iyos Jantan
Digo 2
22,20 Dede
7 77,80
Total 9
100 Betina
Dely 3
21,40 Elly
7 50
Godel 4
28,60 Total
14 100
Tabel 5 Frekuensi dan persentase perilaku selisik M. tonkeana dari tiga pelaku terbesar
Perilaku Individu
Digo Godes
Dely Iyos
Elly a
b c
a b
c a
b c
a b
c a
b c
Memegang betina
34,5 -
10 60
- 3
- -
- -
- -
- -
- Mencium
kelamin betina
24,1 -
7 -
- -
- -
- -
- -
- -
- Kopulasi
31 7,3
9 40
6,5 2
- -
- -
- -
- -
- Menerima
kopulasi -
- -
- -
- 100
7,4 8
25 8,5
2 50
3 1
Menolak kopulasi
- -
- -
- -
- -
- 37,5
- 3
- -
- Selsik
pasca kopulasi
10,3 31,3
3 -
- -
- -
- 37,5
160,7 3
50 52
1 Total
100 38,6
29 100
6,5 5
100 7,4
8 100
169,2 8
100 55
2
Jenis permainan Pelaku
Pasangan Frekuensi
kali Persentase
Rataan durasi detik
Berkejar-kejaran Dede
Godel 6
100 6,83
Total 6
100 6,83
Godel Elly
1 33,33
10 Dede
2 66,67
10,50 Total
3 100
20,50 Menggigit,berguling dan bergulat
Elli Dede
2 28,57
30,50 Godel
5 71,43
21,80 Total
7 100
52,30 Dede
Elly 2
20 15
Godel 8
80 12,37
Total 10
100 27,37
Godel Elly
8 47,06
25,62 Dede
9 52,94
27,22 Total
17 100
52,84 Belajar seksual
Dede Dely
1 10
6 Iyos
3 30
3,33 Elly
1 10
6 Total
Godel 5
10 50
100 3,60
18,93 Keterangan: a = Persentase ; b = Rataan durasi detik; c = Frekuensi kali
Tabel 7 Jenis permainan dan pasangan bermain M. tonkeana Tabel 6 Persentase perilaku seksual M. tonkeana
PEMBAHASAN Habituasi dan Identifikasi Individu
Habituasi tidak sulit dilakukan karena satwa yang berada di PPS sudah terbiasa
dengan kehadiran manusia, baik pengunjung, penjaga, dan pengamat atau peneliti.
Identifikasi individu dilakukan dengan mendokumentasikan gambar dan mengamati
ciri-ciri fisik untuk mengenali masing-masing individu. Selain itu, dicatat juga jenis kelamin
dan usia dari setiap individu yang diamati.
Kelompok M. tonkeana di PPS Ragunan terdiri dari tujuh ekor individu
dengan komposisi empat ekor individu dewasa, satu ekor individu mudapra dewasa,
dan dua ekor individu usia remaja. Individu jantan dewasa yaitu Digo 18 tahun dan
Godes 7 tahun; individu betina dewasa yaitu Dely 17 tahun dan Iyos 7 tahun 4
bulan; individu pra dewasa yaitu Elly 4 tahun 7 bulan; individu remaja yaitu Dede 2
tahun 5 bulan dan Godel 1 tahun 4 bulan. Elly dikategorikan ke dalam usia muda atau
pra dewasa karena belum mengalami menstruasi. Dede dikategorikan ke dalam
usia remaja karena Dede masih dalam tahap belajar dalam melakukan perilaku seksual
dan masih sering bermain. Perilaku Harian
Perilaku harian yang dilakukan oleh kelompok M. tonkeana di PPS meliputi
perilaku makan, minum, istirahat, lokomosi, agonistik, selisik, seksual, bermain, defekasi,
dan urinasi. Perilaku yang paling sering dilakukan adalah lokomosi atau bergerak
dengan persentase 26,8, perilaku makan 25,3, perilaku selisik 21,4, dan
istirahat 20,1. Perilaku harian yang paling sering dilakukan secara berurutan yaitu
makan, berpindah, istirahat dan sosial Saroyo et al. 2006. Sedangkan pada M.
fascicularis, perilaku harian yang paling sering dilakukan secara berurutan yaitu
bergerak, makan, istirahat, dan selisik Widiyani 2001. Hal tersebut menunjukkan
bahwa secara umum perilaku harian yang paling sering dilakukan oleh genus Macaca
adalah bergerak dan makan.
Selama pengamatan, terjadi hujan lebat sebanyak empat kali. Hujan kecil dan
gerimis tidak berpengaruh besar terhadap perilaku satwa. Satwa tetap melakukan
aktivitas seperti biasanya. Namun, ketika hujan turun sangat deras, satwa lebih memilih
untuk berteduh, diam, atau tidur. Curah hujan tinggi, badai dan suhu siang hari yang tinggi
meningkatkan waktu istirahat dan mengurangi kegiatan sosial satwa Pombo
2004. Perilaku Sosial
1.
Agonistik
Jenis perilaku agonistik yang terjadi meliputi membuka mulut, membuka mulut
dan menunjukkan taring, mengeluarkan suara, memburu atau mengejar, baku hantam,
dan mengejar bunyi pesawat dan angin. Penerima agonistik meliputi individu dewasa,
individu pra dewasa, remaja, dan orang penjaga, pengunjung, dan pengamat. Semua
individu dalam kelompok M. tonkeana yang diamati melakukan perilaku agonistik.
Perilaku agonistik dalam kelompok M. tonkeana terjadi pada beberapa kombinasi
individu, tanpa memperhatikan umur dan jenis kelamin Thierry 1985. Tidak hanya
individu dewasa saja yang memulai agresi atau penyerangan, tetapi juga individu muda.
Seekor jantan dewasa bisa saja ditantang atau diserang oleh seekor individu betina dewasa
atau individu remaja Thierry 1985. Jantan dewasa yang paling sering melakukan
agonistik yaitu Digo. Betina dewasa yang paling sering melakukan agonistik yaitu
Iyos. Selama pengamatan Iyos mengalami estrus sebanyak empat kali, sehingga menjadi
lebih aktif dan lebih sering menyerang individu lain.
2. Selisik