44 Dalam perairan dengan pH 6,7 unsur Zn terdapat dalam bentuk Zn
2-
terlarut. Semakin basa suatu perairan pH 7 – 7,5 maka Zn mulai mengalami hidrolisis dan
membentuk ZnOH
2
Gambar 21 Konsentrasi Logam Merkuri Hg Terlarut dan Teradsorpsi
Nilai konsentrasi logam Hg secara keseluruhan menunjukkan nilai tertinggi pada stasiun 2, dan semakin mengecil kearah laut. Penurunan ini disebabkan karena
pengenceran oleh air laut. Tingginya konsentrasi di stasiun 2 dimungkinkan karena adanya pengadukan sedimen yang disebabkan oleh arus yang bergesekan dengan dasar
perairan.
5. Timbal Pb .
Timbal Pb atau terkenal dengan timah hitam, adalah salah satu logam yang banyak mencemari laut karena aktivitas manusia. Kandungan logam Pb terlarut didaerah
penelitian dapat dilihat pada Gambar 22 dibawah ini. yang bersifat tidak larut Sanusi, 2006. Kondisi pH dan
kandungan bahan organik maupun inorganik dalam padatan tersuspensi di lokasi penelitian sangat mendukung efektifitas pembentukan ikatan kompleks dan adsorpsi Zn
oleh padatan tersuspensi.
4. Merkuri Hg
Merkuri Hg adalah logam yang sangat ditakuti karena dampak racun yang diakibatkan sangat berbahaya bagi kesehatan. Konsentrasi lgam Hg di lokasi penelitian
berkisar antara 0,20 ugl – 0,73 ugl . Konsentrasi tertinggi pada stasiun 2 0,73 ugl dan terendah pada stasiun 7 0,20 ugl. Nilai konsentrasi logam Hg disajikan pada Gambar
21 dibawah ini.
0,00 0,50
1,00 1,50
1 2
3 4
5 6
7 8
k o
nse nt
ra si
u g
l
stasiun
Hgugl terlarut Hgugl teradsorpsi
45
Gambar 22. Konsentrasi Logam Timbal Pb Terlarut dan Teradsorpsi
Konsentrasi logam Pb terlarut berada pada kisaran 3,00 mgl – 8,92 mgl, dan konsentrasi teradsorpsi antara 1,028 mgl – 3,142 mgl. Seperti logam yang lain,
konsentrasi yang teradsorpsi lebih besar daripada yang terlarut. Pola sebaran konsentrasi logam ini meningkat semakin kearah laut. Adanya ligan organik maupun inorganik
dalam air lampiran 1 menyebabkan terbentuknya ikatan kompleks dengan Pb. Dengan
ligan inorganik fosfat PO
4 3-
dan Sulfida S
2-
, Pb membentuk senyawa Pb OH
-
dan PbS yang bersifat tidak larut. Di Perairan dengan pH 6 kedua senyawa itu akan
mengalami proses hidrolisis dan membentuk PbOH
-
terlarut Sanusi, 2006. Kondisi pH sangat mempengaruhi keberadaan Pb dalam perairan karena sangat menentukan
apakah dalam keadaan terlarut ataupun teradsorpsi. Konsentrasi Pb di kawasan Muaragembong sebenarnya sudah melewati ambang batas yang ditentukan oleh EPA dan
KepMen Lingkungan Hidup No 512004.
4.5. Kapasitas Adsorpsi dan Indeks Kelarutan Logam Berat.
Hasil perhitungan kapasitas adsorpsi di daerah penelitian menunjukkan bahwa Kapasitas Adsorpsi logam berat secara berurutan dengan nilai terbesar adalah
ZnCuHgPbCd. Untuk logam berat esensial Zn dan Cu berbeda dengan unsur logam non esensial Cd, Hg, Pb. Unsur-unsur esensial Zn dan Cu memiliki kapasitas
adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan unsur non esensial . Kapasitas adsorpsi Zn rata-rata adalah 98,36 dan Cu dengan rata-rata 90,52.
0,000 2,000
4,000 6,000
8,000 10,000
1 2
3 4
5 6
7 8
k o
nse nt
ra si
m g
l
stasiun
Pb terlarut Pb teradsorpsi