Profil Vertikal Salinitas Profil Vertikal Suhu

waktu, dan cuaca. Keempat faktor ini mempengaruhi karateristik suatu perairan yang dimana akan mempengaruhi kecepatan suara. Data yang digunakan merupakan data yang direkam pada bulan Juli 2005 dimana pada bulan Agustus merupakan Musim Timur dimana curah hujan relatif berkurang. Gambar 5. Grafik Hubungan Kecepatan Suara dan Kedalaman Secara Vertikal

4.1.2. Profil Vertikal Salinitas

Profil vertikal salinitas hingga kedalaman 960 m dapat terlihat pada Gambar 6. Nilai vertikal salinitas di permukaan relatif lebih kecil, kurang dari 34,3 psu, lalu bertambah secara tajam pada saat kedalaman mendekati 100 m. Nilai salinitas tertinggi berada pada kisaran kedalaman 100-200 m dekat dengan lapisan termoklin dimana nilai salinitas mencapai 34,7 psu. Salinitas di perairan Selat Lombok dipengaruhi oleh masukan massa air dari Samudera Pasifik yang terbawa oleh ARLINDO. Salinitas dipengaruhi oleh beberapa hal seperti musim, lintang, dan karateristik suatu perairan. Perekaman data dilakukan pada bulan Juli 2005 yang merupakan Musim Timur dimana wilayah Indonesia relatif mengalami Musim Kemarau akibat berkurangnya curah hujan karena adanya pengaruh dari angin Musim Timur. Gambar 6. Grafik Hubungan Salinitas dan Kedalaman Secara Vertikal Menurut Pickard dan Emery 1990, salinitas maksimun pada wilayah perairan tropis terjadi pada kedalaman 100-200 m dekat dengan lapisan termoklin. Setelah melewati kedalaman 300 m, kadar salinitas menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman.

4.1.3. Profil Vertikal Suhu

Profil vertikal suhu hingga kedalaman 960 m dapat terlihat pada Gambar 7. Berdasarkan hasil yang di dapat, suhu cenderung mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya kedalaman. Hal ini di sebabkan penetrasi sinar matahari di laut dapat mencapai kedalaman 150 m. Suhu maksimum berada di sekitar permukaan laut lapisan tercampur yakni berada pada kisaran 29 C dimana pada daerah permukaan masih terjadi penetrasi matahari dan dipengaruhi oleh adanya pengadukan massa air oleh angin yang menyebabkan terjadinya pergerakan massa air secara vertikal pada kedalaman yang relatif dangkal, sehingga suhu relatif masih sama nilainya hingga kedalaman 60 m-70 m. Pada kedalaman mendekati 100 m sampai 200 m, suhu mengalami penurunan yang cukup tajam pada kedalaman yang cukup sempit dan dapat di duga pada kedalaman ini merupakan lapisan termoklin. Setelah kedalaman 200 m, suhu mengalami penurunan yang relatif konstan seiring dengan bertambahnya kedalaman. Perekaman data dilakukan pada Musim Timur dimana sinar matahari lebih banyak sehingga suhu di perairan lebih hangat karena banyaknya intensitas sinar matahari. Gambar 7. Grafik Hubungan Suhu dan Kedalaman Secara Vertikal Kecepatan suara akan meningkat seiring bertambahnya suhu dan kedalaman tekanan. Saat air laut di permukaan yang bersuhu relatif lebih hangat dari pada lapisan air di bawahnya, akan muncul dua kecenderungan yang bertolak belakang yakni kecepatan suara relatif akan berkurang saat suhu menurun dan kecepatan suara akan relatif bertambah seiring dengan bertambahnya kedalamantekanan Waite, 2005.

4.2. Simulasi Nilai Kehilangan Transmisi terhadap Kedalaman dan Jarak