Bahan Anionik. Senyawa Fenolik.

64 dioleate Tween 80 Nonionik terpolimerisasi Sorbitan monooleat polioksialkilen derifatif.

b. Bahan Kationik. Senyawa Amonium kuarterner.

Yang terpenting dalam bahan aktif-permukaan bakterisida ialah senyawa kationik yang memiliki residu hidrofobik diseimbangkan dengan muatan positif grup hidrofilik, seperti inti amonium kuarterner. Ketika bakteri dipapar oleh bahan tipe ini, grup yang beruatan positif akan berhubungan dengan grup fosfat fosfolipid membran, sedangkan bagian nonpolar menembus ke dalam interior hidrofobik membran. Menghasilkan penyimpangan yang menyebabkan kehilangan semipermeabilitas membran dan kebocoran senyawa yang mengandung-fosfor dan nitrogen. Bahan kationik itu sendiri dapat memasuki sel dan mendenaturasi protein. Aktivitas terbaik senyawa amonium kuarterner ini pada pH alkalin. Meskipun senyawa ini bersifat bakterisida untuk organisme secara luas, spesies gram-positif lebih rentan. Aktivitas antibakteri dikurangi dengan adanya bahan organik.

c. Bahan Anionik.

Diantara deterjen anionik terdapat sabun dan asam lemak yang terpisah untuk menghasilkan ion muatan negatif. Bahan ini lebih aktif pada pH asam, aktif menyerang bakteri Gram-positif tetapi relatif tidak efektif untuk spesies Gram- negatif karena lipopolisakarida membran luarnya. Melalui penggabungan suatu bahan anionik dengan asam, surfaktan asam-anionik sangat efektif sebagai pembersih yang bersifat sinergistik dan memainkan peran bakterisida secara cepat dalam 30 detik. Deterjen anionik menyebabkan kerusakan besar pada lipoprotein membran sel. Kerusakan garam empedu secara primer, selama ini digunakan oleh ahli mikrobiologi untuk menghancurkan Pneumococcus, yang memecah membran sel, menyebabkan enzim autolitik berperan pada substrat, yang dipotong dari sel utuh. Ketika digunakan bersama, deterjen anionik dan kationik, saling menetralisir satu sama lain.

d. Senyawa Fenolik.

65 Pada konsentrasi rendah, senyawa ini bersifat bakterisida secara cepat menyebabkan kebocoran kandungan sel dan secara irreversibel meng-inaktifkan oksidase dan hidrogenase-terikat membran. Senyawa fenolik induk asam karbolat digunakan secara terbatas terutama untuk menguji bahan bakterisida baru. Kresol merupakan alkil fenol sederhana. Orto-, meta-, dan parakresol dianggap lebih aktif daripada fenol dan biasanya digunakan sebagai suatu campuran trikresol. Kresol, diperoleh secara industri melalui destilasi tar batubara, diemulsifikasi dengan sabun hijau dan padat dengan nama pabrik Lisol dan Creolin. Fenol dan kresol berbau khas dan bersifat korosis terhadap jaringan. Walaupun demikian mereka tahan terhadap pemanasan dan pengeringan serta tidak terpengaruh oleh bahan-bahan organik, tetapi kurang efektif terhadap spora. Penambahan halogen seperti klorin akan meningkatkan aktivitas fenol. Fenol dan kresol juga bersifat menghilangkan sakit pain killing. Oleh karena sangat toksik, keduanya hanya dapat digunakan secara eksternal bagian luar tubuh.

e. Senyawa Difenil