PERAN VITAMIN D DAN MINERAL PADA PERTUMB (1)
PERAN VITAMIN D DAN MINERAL
PADA PERTUMBUHAN TULANG
OLEH :
KELOMPOK 3
1. I GEDE DODI GUNAWAN
NIM. 1309005013
2. KADEK FEBRIANA MARTA PUTRA
NIM. 1309005014
3. I MADE AGUS ADNYANA
NIM. 1309005015
4. NI PUTU AZUSA CYNTIA DEWI
NIM. 1309005016
5. I MADE AGUS MIYASA JAYA
NIM. 1309005017
6. I GEDE ARI KRISNA
NIM. 1309005018
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2
dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2
atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3
(kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan
vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal,
vitamin
D
dikonversi
menjadi
bentuk
aktif
yang
disebut
1,25-
dihydroxycholecalciferol. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet. Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam
penyerapan kalsium di lambung dan saluran pencernaan.
Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,
organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium,
kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa Pengertian vitamin D?
Bagaimana fungsi vitamin D pada pertumbuhan tulang?
Apa Pengertian mineral?
Bagaimana fungsi mineral pada pertumbuhan tulang?
1.3 Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui pengertian vitamin D.
Untuk mengetahui fungsi vitamin D pada pertumbuhan tulang.
Untuk mengetahui pengertian mineral.
Untuk mengetahui fungsi mineral pada pertumbuhan tulang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Vitamin D
Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2
dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2
atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3
(kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan
vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal,
vitamin
D
dikonversi
menjadi
bentuk
aktif
yang
disebut
1,25-
dihydroxycholecalciferol. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet.
Peran Vitamin D
Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam penyerapan
kalsium di lambung dan saluran pencernaan. Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh kita
tidak akan mampu menyerap kalsium dengan baik sehingga memiliki tulang yang
lemah. Vitamin D adalah pro-hormon yang digunakan tubuh kita untuk mengangkut
kalsium dari pencernaan melalui darah menuju ke tulang, jantung, otak, paru-paru
dan organ lain yang memerlukannya.
2. Mineral
Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,
organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium,
kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor.
Peran Mineral
1. Kalsium ( Ca )
Kalsium merupakan mineral makro yang terdapat paling banyak di dalam tubuh
yaitu 1,5 – 2 % dari berat badan orang dewasa, 99 % berada didalam jaringan keras
yaitu tulang dan gigi. Mineral makro ini mempunyai peranan penting dalam
pembentukan tulang dan gigi serta mencegah penyakit osteoporosis. Kebutuhan
terbesar mineral ini pada waktu pertumbuhan, tetapi kebutuhannya masih diteruskan
meskipun sudah mencapai usia dewasa. Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam
tubuh, diantaranya adalah pembentukan tulang dan gigi. Peningkatan kebutuhan
terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui dan defisiensi kalsium. Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang
kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Kalsium (Ca) adalah satu dari beberapa
mineral yang berperan dalam pembentukan tulang dan sebanyak 99% kalsium di
dalam tubuh berada di dalam tulang. Pada awal kehidupan, asupan kalsium yang
cukup dapat mengoptimalkan puncak kepadatan tulang dan pada kehidupan
selanjutnya dapat mencegah kehilangan tulang. Rendahnya asupan kalsium
berpengaruh pada awal kepadatan tulang sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan
selanjutnya serta percepatan kehilangan tulang.
Mekanisme Pengaturan Kalsium dalam Tubuh
Kalsium pada tubuh manusia berada dalam kontrol homeostasis dengan
mengalami proses-proses seperti absorbsi, ekskresi dan sekresi dan penyimpanan
dalam tulang untuk memelihara konsentrasi kalsium dengan jarak pengaturan yang
ketat (1,1 – 1,3 mmol/l). Pengaturan konsentrasi kalsium plasma dilakukan melalui
suatu system fisiologis lengkap yang terdiri dari interaksi hormon-hormon kalsitropik
seperti hormone paratiroid, 1,25-dihidroksikolekalsiferol (vitamin D3) dan kalsitonin
dengan jaringan target khusus (ginjal, tulang dan usus) yang dapat menyebabkan
peningkatan atau penurunan masuknya kalsium ke dalam bagian ekstraseluler.
Asupan kalsium mempengaruhi pencapaian massa tulang puncak dan juga zat ini
dengan baik mampu untuk mempertahankan kalsium kerangka sepanjang kehidupan.
Kalsium adalah zat gizi yang penting, yang melibatkan sangat banyak proses
metabolis dan memberikan kekuatan mekanis pada tulang dan gigi. Homeostatis
kalsium negative disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyerapan yang
lemah atau pengeluaran yang berlebihan yang mengakibatkan kehilangan kalsium
dari tulang dan selanjutnya dapat meningkatkan kejadian patah tulang. Dalam hal ini
terdapat data secara epidemiologis yang menunjukkan adanya hubungan positif antara
asupan kaslium dan kepadatan tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana
kondisi tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah karena kekurangan kalsium.
Penyakit ini umumnya lebih banyak diderita kaum wanita karena itu jumlah wanita
yang terserang osteoporosis lebih banyak daripada pria, terutama mereka yang
memasuki masa menopause atau berusia diatas 40 tahun.
2. Fosfor ( P )
Fosfor merupakan salah satu elemen pembentukan tulang karena dibutuhkan
dalam proses mineralisasi tulang. Asupan fosfor memiliki peranan yang cukup
penting dalam pembentukan tulang pada masa pertumbuhan. Kadar fosfat serum yang
rendah akan membatasi pembentukan tulang dan proses mineralisasi tulang. Namun
demikian, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan
fosfor yang rendah berpengaruh terhadap kejadian rendahnya BMD, begitu pula
dengan makanan tinggi fosfor yang tidak berpengaruh langsung terhadap kesehatan
tulang. Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, antara lain pembentukan
tulang dan gigi. Karena fosfor ada disemua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di
dalam semua makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, telur, dan
susu. Angka kecukupan fosfor yang dianjurkan untuk balita adalah 400 mg sehari.
Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan pada tulang.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Vitamin D adalah merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah
satu turunan dari kolesterol yang sumber utamanya adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet dan vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam
penyerapan kalsium di lambung dan saluran pencernaan.
Mineral merupakan unsur yang dibutuhkan oleh manusia yang berupa natrium,
klor, kalsium, kalium, magnesium, sulfur dan fosfor yang berperan dalam
pertumbuhan tulang.
PADA PERTUMBUHAN TULANG
OLEH :
KELOMPOK 3
1. I GEDE DODI GUNAWAN
NIM. 1309005013
2. KADEK FEBRIANA MARTA PUTRA
NIM. 1309005014
3. I MADE AGUS ADNYANA
NIM. 1309005015
4. NI PUTU AZUSA CYNTIA DEWI
NIM. 1309005016
5. I MADE AGUS MIYASA JAYA
NIM. 1309005017
6. I GEDE ARI KRISNA
NIM. 1309005018
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2
dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2
atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3
(kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan
vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal,
vitamin
D
dikonversi
menjadi
bentuk
aktif
yang
disebut
1,25-
dihydroxycholecalciferol. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet. Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam
penyerapan kalsium di lambung dan saluran pencernaan.
Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,
organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium,
kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor.
1.2 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa Pengertian vitamin D?
Bagaimana fungsi vitamin D pada pertumbuhan tulang?
Apa Pengertian mineral?
Bagaimana fungsi mineral pada pertumbuhan tulang?
1.3 Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui pengertian vitamin D.
Untuk mengetahui fungsi vitamin D pada pertumbuhan tulang.
Untuk mengetahui pengertian mineral.
Untuk mengetahui fungsi mineral pada pertumbuhan tulang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Vitamin D
Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2
dan vitamin D3.aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid. Vitamin D2
atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa
kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3
(kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan
vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia. Pada ginjal,
vitamin
D
dikonversi
menjadi
bentuk
aktif
yang
disebut
1,25-
dihydroxycholecalciferol. Sumber utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet.
Peran Vitamin D
Vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam penyerapan
kalsium di lambung dan saluran pencernaan. Tanpa vitamin D yang cukup, tubuh kita
tidak akan mampu menyerap kalsium dengan baik sehingga memiliki tulang yang
lemah. Vitamin D adalah pro-hormon yang digunakan tubuh kita untuk mengangkut
kalsium dari pencernaan melalui darah menuju ke tulang, jantung, otak, paru-paru
dan organ lain yang memerlukannya.
2. Mineral
Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,
organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium,
kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang
dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor.
Peran Mineral
1. Kalsium ( Ca )
Kalsium merupakan mineral makro yang terdapat paling banyak di dalam tubuh
yaitu 1,5 – 2 % dari berat badan orang dewasa, 99 % berada didalam jaringan keras
yaitu tulang dan gigi. Mineral makro ini mempunyai peranan penting dalam
pembentukan tulang dan gigi serta mencegah penyakit osteoporosis. Kebutuhan
terbesar mineral ini pada waktu pertumbuhan, tetapi kebutuhannya masih diteruskan
meskipun sudah mencapai usia dewasa. Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam
tubuh, diantaranya adalah pembentukan tulang dan gigi. Peningkatan kebutuhan
terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui dan defisiensi kalsium. Kekurangan
kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang
kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Kalsium (Ca) adalah satu dari beberapa
mineral yang berperan dalam pembentukan tulang dan sebanyak 99% kalsium di
dalam tubuh berada di dalam tulang. Pada awal kehidupan, asupan kalsium yang
cukup dapat mengoptimalkan puncak kepadatan tulang dan pada kehidupan
selanjutnya dapat mencegah kehilangan tulang. Rendahnya asupan kalsium
berpengaruh pada awal kepadatan tulang sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan
selanjutnya serta percepatan kehilangan tulang.
Mekanisme Pengaturan Kalsium dalam Tubuh
Kalsium pada tubuh manusia berada dalam kontrol homeostasis dengan
mengalami proses-proses seperti absorbsi, ekskresi dan sekresi dan penyimpanan
dalam tulang untuk memelihara konsentrasi kalsium dengan jarak pengaturan yang
ketat (1,1 – 1,3 mmol/l). Pengaturan konsentrasi kalsium plasma dilakukan melalui
suatu system fisiologis lengkap yang terdiri dari interaksi hormon-hormon kalsitropik
seperti hormone paratiroid, 1,25-dihidroksikolekalsiferol (vitamin D3) dan kalsitonin
dengan jaringan target khusus (ginjal, tulang dan usus) yang dapat menyebabkan
peningkatan atau penurunan masuknya kalsium ke dalam bagian ekstraseluler.
Asupan kalsium mempengaruhi pencapaian massa tulang puncak dan juga zat ini
dengan baik mampu untuk mempertahankan kalsium kerangka sepanjang kehidupan.
Kalsium adalah zat gizi yang penting, yang melibatkan sangat banyak proses
metabolis dan memberikan kekuatan mekanis pada tulang dan gigi. Homeostatis
kalsium negative disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, penyerapan yang
lemah atau pengeluaran yang berlebihan yang mengakibatkan kehilangan kalsium
dari tulang dan selanjutnya dapat meningkatkan kejadian patah tulang. Dalam hal ini
terdapat data secara epidemiologis yang menunjukkan adanya hubungan positif antara
asupan kaslium dan kepadatan tulang. Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana
kondisi tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah karena kekurangan kalsium.
Penyakit ini umumnya lebih banyak diderita kaum wanita karena itu jumlah wanita
yang terserang osteoporosis lebih banyak daripada pria, terutama mereka yang
memasuki masa menopause atau berusia diatas 40 tahun.
2. Fosfor ( P )
Fosfor merupakan salah satu elemen pembentukan tulang karena dibutuhkan
dalam proses mineralisasi tulang. Asupan fosfor memiliki peranan yang cukup
penting dalam pembentukan tulang pada masa pertumbuhan. Kadar fosfat serum yang
rendah akan membatasi pembentukan tulang dan proses mineralisasi tulang. Namun
demikian, hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan
fosfor yang rendah berpengaruh terhadap kejadian rendahnya BMD, begitu pula
dengan makanan tinggi fosfor yang tidak berpengaruh langsung terhadap kesehatan
tulang. Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, antara lain pembentukan
tulang dan gigi. Karena fosfor ada disemua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di
dalam semua makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, telur, dan
susu. Angka kecukupan fosfor yang dianjurkan untuk balita adalah 400 mg sehari.
Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan pada tulang.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Vitamin D adalah merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah
satu turunan dari kolesterol yang sumber utamanya adalah kulit yang terpapar radiasi
ultraviolet dan vitamin D sangat penting bagi kesehatan tulang karena berperan dalam
penyerapan kalsium di lambung dan saluran pencernaan.
Mineral merupakan unsur yang dibutuhkan oleh manusia yang berupa natrium,
klor, kalsium, kalium, magnesium, sulfur dan fosfor yang berperan dalam
pertumbuhan tulang.