60 Pengendalian mikroorganisme, khususnya bakteri dapat dilakukan baik
secara kimia maupun fisik, yang keduanya bertutujuan menghambat atau membunuh mikroorganisme yang tidak dikehendaki.
1. Pengendalian Mikroorganisme Secara Kimia
Banyak zat-zat kimia yang dewasa ini digunakan untuk membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme, terutama mikroorganisme patogen.
Pengendalian secara kimia umumnya lebih efektif digunakan pada sel vegetatif bakteri, virus dan fungi, tetapi kurang efektif untuk menghancurkan bakteri dalam
bentuk endospora. Oleh karena tidak ada bahan kimia yang ideal atau dapat digunakan untuk segala macam keperluan, maka diperlukan beberapa hal dalam
memilih dan menggunakan senyawa kimia untuk tujuan tertentu, yaitu : a.
Aktivitas antimikroba, yaitu memiliki kemampuan untuk mematikan mikroorganisme, dalam konsentrasi yang rendah pada spektrum yang luas,
artinya dapat membunuh berbagai macam mikroorganisme. b.
Kelarutan, artinya senyawa ini bisa larut dalam air atau pelarut lain, sampai pada taraf yang diperlukan secara efektif.
c. Stabilitas, artinya memiliki stabilitas yang tinggi bila dibiarkan dalam waktu
yang relatif lama dan tidak boleh kehilangan sifat antimikrobanya. d.
Tidak bersifat toksik bagi manusia maupun hewan lain, artinya senyawa ini bersifat letal bagi mikroorganisme dan tidak berbahaya bagi manusia
maupun hewan lain. e.
Homogenitas, komposisinya harus selalu sama, sehingga bahan aktifnya terdapat pada setiap aplikasi.
f. Ketersediaan dan biaya, senyawa itu harus tersedia dalam jumlah besar
dengan harga yang pantas. g.
Sifat bahan harus serasi , yaitu zat kimia yang digunakan untuk disinfeksi alat-alat yang terkontaminasi tidak baik digunakan untuk kulit karena dapat
merusak sel kulit. h.
Tipe mikroorganisme, artinya tidak semua mikroorganisme rentan terhadap mikrobiostatik atau mikrobiosida, oleh karena itu harus dipilih tipe
mikroorganisme yang akan dibasmi.
61 i.
Keadaan lingkungan, artinya bahan yang digunakan harus aman bagi lingkungan sekitar, dan tidak memiliki efek samping.
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Kerja Antimikroba