BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Hygiene dan Sanitasi
Pada hakikatnya “Hygiene” dan “Sanitasi” mempunyai pengertian dan tujuan yang hampir sama yaitu mencapai kesehatan yang prima.
Sudira dalam Rachman, 2010 mengemukakan bahwa :
“Hygiene adalah ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Hygiene lebih banyak membicarakan masalah bakteri
sebagai penyebab timbulnya penyakit, sedang sanitasi lebih memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan”.
Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan. Sedang sanitasi menurut WHO merupakan
suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup. Menurut Depkes 2004 hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara
dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedangkan menurut Gea 2009:19 sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan cuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi
sampah agar tidak dibuang sembarangan.
Perbedaan sanitasi dan hygiene adalah hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya pada manusia, sedangkan sanitasi lebih menitik beratkan pada faktor-faktor lingkungan hidup
manusia. Tujuan diadakannya usaha sanitasi dan hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari adanya interaksi
faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Hygiene sendiri merupakan usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia sehingga timbul upaya mencegah timbulnya penyakit akibat pengaruh lingkungan kesehatan yang buruk dan membuat kondisi lingkungan
yang baik agar terjamin pemeliharaan kesehatannya. Dengan kata lain hygiene adalah usaha kesehatan preventif yang lebih menitikberatkan pada kegiatan usaha kesehatan individu maupun
usaha kesehatan pribadi hidup manusia. Ni Wayan dalam Moro, 2011 mengemukakan bahwa “tujuan hygiene dan sanitasi
dalam penyelenggaraan makanan yaitu : 1 tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen; 2 menurunkan kejadian resiko penularan penyakit atau
gangguan kesehatan melalui makanan; 3 terwujudnya perilaku yang sehat dan benar dalam penanganan makanan”.
Hygiene sebagaimana yang dijelaskan Soekresno dalam Rachman, 2010 dapat
dikelompokkan sebagai berikut : 1. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja meliputi :
a hygiene perorangan, b hygiene makanan, c sanitasi dan hygiene tempat kerja, d sanitasi dan hygiene barang dan peralatan, dan e limbah dan linen; serta 2. Hygiene perorangan
meliputi : a rambut,b hidung,c mulut,d telinga, e kaki,f kosmetik, dan g pakaian seragam juru masak.
Kusmayadi dalam Agustina, 2009 mengemukakan bahwa : “terdapat 4 empat hal penting yang menjadi prinsip hygiene dan sanitasi makanan meliputi perilaku sehat dan bersih
orang yang mengelola makanan, sanitasi makanan, sanitasi peralatan dan sanitasi tempat pengolahan”.
2.2 Tinjauan Umum Tentang Personal Hygiene