makanan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga hal tersebut memberikan dampak buruk pada konsumen Depkes, 2004.
Menurut Fatonah dalam Moro, 2011 manfaat penerapan hygiene dan sanitasi makanan yaitu : 1 menyediakan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi; 2 mencegah
penyakit menular; 3 mencegah kecelakaan akibat kerja; 4 mencegah timbulnya bau yang tidak sedap; 5 menghindari pencemaran; 6 mengurangi jumlah persentase sakit; serta 7
lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.
2.4 Tinjauan Umum Tentang Kantin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kantin adalah ruang tempat menjual makanan
dan minuman di sekolah, di kantor, di asrama dan sebagainya. Menurut wikipedia, Kantin dari
bahasa Belanda: kantine adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli
di sana Edratna, 2011. Utami 2011 mengemuka
kan bahwa “kantin merupakan tempat pengolahan makanan yang dikelompokkan dalam jasaboga golongan A1 yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan
masyarakat umum, dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga yang dikelola oleh keluarga”.
Secara umum pengertian kantin, rumah makan dan restoran hampir sama yaitu sama- sama tempat yang menyediakan makanan jadi yang siap dikonsumsi. Namun, perbedaan
ketiganya yaitu terletak pada jumlah karyawan, wastafel, toilet, serta jumlah kursi pengunjung. Dalam hal ini setiap penambahan kursi pengunjung diatas 20 maka akan disebut sebagai
restoran.
Septiza 2008 mengemukakan bahwa “kantin adalah salah satu tempat yang menyediakan makanan dan minuman siap dikonsumsi. Salah satu fungsi kantin sebagai tempat
memasak dan membuat makanan, dihidangkan lalu dijual kepada konsumen, sehingga kantin dapat menjadi tempat menyebarnya segala penyakit yang medianya melalui makanan dan
minuman ”.
Berdasarkan kemenkes No.715 tahun 2003, dalam hal pengaturan ruang untuk jasaboga golongan A1, ruang pengolahan makanan tidak boleh dipakai sebagai ruang tidur, bila bangunan
tidak mempunyai ventilasi alam yang cukup harus menyediakan ventilasi yang dapat memasukkan udara segar. Pembuangan udara kotor atau asap, harus tidak menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan, tersedia tempat cuci tangan, yang permukaannya halus dan mudah dibersihkan. Untuk tempat penyimpanan makanan yang cepat busuk, harus tersedia
sedikitnya 1 buah lemari Es. Pemilik kantin harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga kebersihan
kantin. Makanan yang disediakan di kantin harus sehat dan aman. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan makanan yang baik maka akan terjadi keracunan makanan atau gangguan penyakit
karena makanan. Hal ini disebabkan karena makanan dan minuman yang dijual di kantin berpotensi menyebabkan penyakit akibat makanan bila tidak dikelola dan ditangani dengan baik.
Tetapi bila makanan diolah sesuai dengan kaidah hygiene maka akan menghasilkan makanan- makanan yang bersih, sehat, aman dan bermanfaat. Disinilah peran penting dalam pengendalian
kebersihan sebuah kantin agar dapat memberikan manfaat bagi semuanya. Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya kontaminasi bakteri pada makanan
dapat berasal dari orang yang menangani makanan serta tempatbangunan dimana makanan tersebut diolah.
Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan dan dibawa oleh makanan. Kerusakan makanan dapat dipengaruhi oleh kebersihan kantin. Jika kantin tidak bersih, maka
kuman pembawa penyakit akan mudah sekali menempel pada makanan. Tidak hanya itu, konstruksi bangunan yang tidak sesuai juga merupakan bagian dari faktor fisik yang bisa
menyebabkan kerusakan makanan. Sirkulasi udara yang tidak baik, udara yang lembab, pencahayaan yang kurang juga dapat menyebabkan kerusakan makanan Utami, 2011:7.
2.5 Tinjauan Umum Tentang Penjamah Makanan