6. Sambal Kecap : Irisan cabai rawit, cabai merah, bawang merah, kecap manis dan irisan
jeruk limau, rasanya pedas dan segar. Biasanya untuk teman makan telor ceplok atau cocolan tahutempe
http:wikipedia.macam-macam sambal .
Sambal goreng adalah makanan khas Indonesia yang dibuat dari bumbu-bumbu seperti sambal ulek, lengkuas, daun salam, gula, garam, kecap dan sebagainya. Sambal goreng lebih
menuju kepada bumbu-bumbu ini yang digoreng bersama dengan bahan makanan lainnya seperti: tempe, ikan, udang, buncis, hati, kentang, krecek dan lain-lain. Tergantung pada bahan
yang digunakan, sambal goreng diberi nama bahan tersebut sambal goreng hati, sambal goreng buncis, dan sebagainya. Sambal goreng sering dihidangkan sebagai lauk nasi putih atau
hidangan nasi lainnya. Marwanti 2000:
76 mengemukakan bahwa : “Berdasarkan kekentalan atau konsistensinya, sambal goreng dapat dibagi menjadi dua, yaitu sambal goreng kering yaitu
masakan kering dan berbumbu. Misalnya sambal goreng kering tempe, kentang, atau kacang tanah, sedangkan sambal goreng basah yaitu sambal goreng yang menggunakan kuah kental dari
bahan cair atau santan. Misalnya sambal goreng hati, sambal goreng kentang, dan sebagainya. Sambal goreng basah berwarna merah cerah karena lombok merah memegang peranan.
Sedangkan pada sambal goreng kering, kadang-kadang warna merah kecoklat-coklatannya juga berasal dari warna gula merah”.
2.9 Tinjauan Umum Tentang Bakteri Eschercia coli
2.9.1 Pengertian Bakteri Eschercia coli
Eschercia coli yaitu bakteri facultative anaerobic gram negative berbentuk batang, tidak berkapsul dan dapat bergerak aktif. Eschercia coli umumnya secara normal terdapat dalam alat
pencernaan manusia dan hewan Gea, 2009:43.
Escherchia coli merupakan anggota Coliform fecal yang dapat dibedakan dari bakteri Coliform lain karena kemampuannya memfermentasikan laktosa pada suhu 44
C. Berikut ini
merupakan gambar bakteri Eschercia coli :
Gambar. 3 Bakteri Escherchia coli
Sumber : http:wikipedia.escherchiacoli
Louise 2003:71 mengemukakan bahwa : “karakteristik bakteri Eschercia coli yaitu genus ini terdiri dari Enterobacteriaceae peragi-laktosa. Sebagian besar strain Escherchia coli
adalah floral usus normal nonpatogenik, strain-strain lain bersifat patogenik dengan faktor virulensi dan efek yang berbeda-
beda”. Pengidentifikasian adanya keberadaan bakteri Escherchia coli dapat dilihat dari
pertumbuhan dan reaksi yang memberikan warna berbeda pada media dan terdapat gas saat dikultur pada media EMB-A, hasil positif Escherchia coli adalah koloni berwarna hijau metalik
Badiamurti, 2007:7. Dalam Kepmenkes No. 715 tahun 2003 tentang persyaratan higiene dan sanitasi rumah
makan dan restoran, angka bakteri E.coli dalam makanan jadi disyaratkan 0 per gram contoh makanan dan minuman disyaratkan angka bakteri E.coli harus 0 per 100 ml contoh minuman.
2.9.2 Golongan Bakteri Eschercia coli
Escherchia coli yang menyebabkan penyakit pada manusia disebut Entero Pathogenic Escherchia coli EPEC. Ada 2 golongan Escherchia coli yang menyebabkan penyakit pada
manusia yaitu : a Entero Toxigenic Escherchia coli ETEC : mampu menghasilkan enterotoksin dalam usus kecil dan menyebabkan penyakit kolera; b Entero Invasive Escherchia
coli EIEC : mampu menembus dinding usus dan menimbulkan kolitis radang usus besar atau gejala demam, sakit kepala, kejang perut dan diare berdarah Gea, 2009:44.
Escherchia coli juga dapat menyebabkan infeksi saluran urin dan juga penyakit lain seperti pneumonia, meningitis dan
traveler’s diarrhea. Meskipun infeksi Escherchia coli dapat diobati dengan antibiotika namun dapat menyebabkan pasien syok bahkan mengarah pada
kematian karena toksin yang dihasilkan lebih banyak pada saat bakteri mati SNI 7388, 2009:30.
Di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya menggunakan bakteri Escherchia coli untuk pengujian air minum. Bakteri Escherchia coli lebih mudah mengisolasinya dari pada jenis
bakteri lain. Menurut Chandra 2007 keberadaan bakteri Escherchia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja. Oleh karena itu, jika air atau makanan
mengandung bakteri Escherchia coli harus dipertimbangkan pemakaiannya sebab kemungkinan besar air atau makanan tersebut tercemar bahan-bahan kotor.
Untuk menentukan jumlah bakteri dalam contoh, dapat dilakukan dengan membiakkan dan menghitung koloni bakteri Coliform tersebut. Selain itu juga digunakan metode APM
Angka Paling Mungkin atau biasa disebut Most Probable Number MPN. Jika dalam pengujian APM ditemukan sejumlah bakteri, hal itu menunjukkan tingkat kontaminasi SNI
7388, 2009:29.
2.10 Pengaruh Keberadaan Bakteri Escherchia coli pada Makanan Terhadap Kesehatan