rentang 69-74. Tetapi terdapat 2 siswa pada interval 75-80. Dan belum satupun siswa mendapatkan nilai lebih dari 80.
Tabel 5, Persentasi ketuntasan hasil belajar sklus I
No Ketuntasan Siswa
Frequensi Persentase
1 Tuntas
13 43,3
2 Tidak Tuntas
17 56,7
Jumlah 30
100,0 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 13 siswa tuntas atau
sekitar 43,3 dari total siswa kelas VIII B. Sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 17 siswa atau 56,7 dari total siswa kelas VIII B.
d Refleksi
Mengacu kepada ketentuan bahwa ketuntasan klasikal Persentase banyaknya siswa yang mencapai KKM adalah ≥ 85 . Sedangkan pada
Siklus I, hasil belajar baru mencapai 43,3, maka diambil kesimpulan akan dilanjutkan dengan siklus II. Untuk memperbaikinya adalah
berlandaskan refleksi dari tindakan pada siklus I sebagai rekomendasi pelaksanaan siklus II.
Tabel 6: Refleksi Tindakan pada Siklus I
Kendala yang Terjadi
Catatan Lapangan
Tindakan untuk Mengatasi Kendala
1. Masih banyak siswa yang ragu-
ragu mengaplikasikan
soal-soal kedalam software Geogebra
2. Tidak semua siswa mengikuti
bimbingan dengan seksama, karena
jika guru lengah, terkadang ada saja
siswa menyelinap ke situs tertentu
melalui jaringan internet sekolah
yang online.
3. Masih ada beberapa siswa
yang tidak mau bertanya bagian-
bagian yang belum ia mengerti.
Dari lembar
pekerjaan siswa
masih ditemukan
adanya kesulitan
mengaplik asikan
soal kedalam
software Geogebra
1. Memberikan bimbingan lebih intensif pada siswa yang
mengalami kesulitan 2. Meminta siswa yang dianggap
pintar membantu temannya yang mengalami kesulitan.
3. Memberikan pengertian pada siswa agar tidak takut malu
bertanya bagian yang tidak Ia mengerti.
4. Memberikan pendalaman dan pengayaan materi kepada siswa
agar lebih bervariatif dalam pengerjaan soal-soal tugas yang
harus dipelajari dirumah,
5. Memohon kepada sekolah agar WIFI sekolah offline pada saat
penelitian 6. Memberikan PR kepada siswa agar
lebih memperkuat pemahaman dalam mempresentasikan kembali
di sekolah dengan software Geogebra
2. Siklus II
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
Untuk lebih mengoptimalkan hasil penelitian, maka rancangan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, tidak hanya mengandalkan
refleksi siklus I semata. Tetapi langkah-langkah pada saat pembelajaran yang bersifat improvisasi-menyenangkan juga dijadikan andalan untuk
dimunculkan pada siklus II.
a Perencanaan
Siklus II berlangsung 1 minggu setelah tindakan pada proses siklus Iberakhir. Alokasi waktu dilaksanakan dua kali pertemuan ditambah satu
kali pertemuan untuk tes hasil belajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 15 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada tanggal 21 Mei 2013.
Jadwal ini disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Waktu yang dijalankan pada siklus II masing-
masing pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 2 x 40 menit. Materi pelajaran yang disampaikan tetap bekaitan dengan keliling dan
luas lingkaran. Sedangkan pelaksanaan tindakan sebagai perbaikan pada siklus II mengacu refleksi dari siklus I, sebagai tindakan yang dijadikan
pedoman perbaikan kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar.
b Pelaksanaan Pertemuan pertama Pelaksanaan siklus II dimulai pada tanggal 15 Mei
2013, dilanjutkan pada pertemuan kedua tanggal 21 Mei 2013. Urutan uraian pelaksanaan penelitian siklus II, dalam proses pembelajaran
keliling dan luas lingkaran melalui software Geogebra.
c Observasi Pengumpulan data pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada
siklus I yaitu dengan menggunakan test hasil belajar yang dilaksanakan setelah siklus II berakhir 22 Mei 2013. Adapun distribusi data pada
tabel di bawah ini.
Tabel 7. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus II
Statistics
SIKLUS II N
Valid 30
Missing Mean
68.50 Median
65.00 Std. Deviation
9.206 Variance
84.741 Minimum
45 Maximum
90 Sum
2055 Berdasarkan pada tabel 7. distribusi hasil belajar didapatkan nilai
rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,9, nilai tengah didapat 65, sedangkan standar deviasinya 9,2. Untuk hasil belajar skor tertinggi
adalah 90 dan skor terendah adalah 45. Dibandingkan dengan siklus I, distribusi skor hasil belajar sudah mengalami peningkatan yang baik,
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
dilihat dari skor maksimal yaitu 90 maka ada siswa yang mendapatkan nilai sangat baik. Untuk mengambarkan diagram dari variabel hasil
belajar maka terlebih dahulu mencari rentang interval siklus II dengan interval sama dengan siklus I, maka diperoleh:
Interval
=
Nilai tertinggi−Nilai terendah Banyak kelas Interval
= 90−45
6 = 7,5
= 8 dibulatkan ke angka satuan Distribusi frequensi hasil belajar siklus II dapat diperlihatkan pada tabel
dan diagram di bawah ini: Tabel 8, Distribusi Frequensi nilai hasil belajar siklus II
Interval F
43 - 50
1 3,3
51 - 58
3 10,0
59 - 66
12 40,0
67 - 74
3 10,0
75 - 82
9 30,0
83 - 90
2 6,7
Jumlah 30
100
_ 43 - 50 51 - 58 59 - 66 67 - 74 75 - 82 83 - 90 ˃ 90
2 4
6 8
10 12
14
Nilai Siklus II
F re
ku en
si N
il ai
S ik
lu s
II
Gambar 6: Diagram distribusi frekuensi nilai siklus I Dari tabel di atas frekuensi nilai hasil belajar siswa pada siklus II,
diperoleh 1 siswa 3,3 pada skor interval 43-50, 3 siswa 10. rentang 51-58 ada 12 siswa 40 Interval 59-66, ada 3 siswa 10 rentang 67-
74, ada 9 siswa 30 rentang 75-82, ada 2 siswa 6,7 rentang 83-90. Memang belum satupun siswa mendapatkan nilai lebih dari 90.Tetapi hal
ini tidak signifikan mempengaruhi persentase ketuntasan kelas siklus II,
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
Gambar 8: Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siklus 1
karena banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan telah memenuhi standar KKM lebih dari 85. Hal ini akan dilihat jelas perolehannya
melalui tabel di bawah ini: Tabel 9, Persentasi Ketuntasan Hasil Belajar sklus II
No Ketuntasan Siswa
Frekuensi Persentase
1 Tuntas
26 86,7
2 Tidak Tuntas
4 13,3
Jumlah 100
Tepatnya dari hasil belajar siswa pada siklus II seperti yang dituliskan pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa
tuntas atau sekitar 86,7. Sedangkan siswa yang tidak tuntas terdapat 4 siswa atau 13,3 dari total siswa kelas VIII B
d Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh hingga berakhirnya siklus II, hasil belajar materi lingkaran melalui software Geogebra secara umum dapat dikatakan
bahwa tindakan yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar. Kesimpulan diambil dari peningkatan ketuntasan klasikal dari 43,3 pada
siklus I dan meningkat drastis pada Siklus II menjadi 86,7, hal ini diharapkan agar hasil pada siklus II dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan. Tabel 10 : Refleksi Tindakan pada Siklus II
Kendala yang Terjadi
Catatan Lapangan Tindakan
Ada siswa yang belum mau
malu bertanya tentang
kesulitan yang dihadapi.
Masih adanya siswa yang nilainya di bawah rata-rata, tetapi secara
keseluruhan terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata hasil
belajar bahkan prosentase KKM klasikal mencapai lebih dari 85.
Dihentikan pada siklus II, karena
prosentase KKM klasikal
mencapai lebih dari 85.
Dengan pembuktian bahwa melalui software Geogebra berhasil secara signifikan meningkatkan hasil belajar, materi Lingkaran, maka penelitian
dihentikan pada siklus II. Untuk melihat pengujian berdasarkan hasil tiap siklus, dijelaskan
dengan uji-t. Sebelum menjalankan proses uji-t didahului oleh uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan tujuan apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov program SPSS versi 20,
dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian normalitas suatu distribusi data adalah α = 0,05.
Dengan subjek untuk masing-masing siklus sama yaitu 30 siswa n=30. Berdasarkan perhitungan normalitas nilai hasil belajar siswa atas frekuensi
nilai tiap siklus diperoleh Kriteria H
ditolak jika Asymp. Sig. 2-tailed atau p-value α = 0,05
mengikuti distribusi normal
.
Hasilnya diperoleh tabel di bawah ini:
Tabel 11: uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov SIKLUS I SIKLUS II
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
Distribusi Pengujian Normalitas
Asymp. Sig. 2-tailed
α
= 0,05
N 30
30 Normal Parameters
a,b
Mean 59.50
68.50 Std. Deviation
8.645 9.206
Most Extreme Differences Absolute
.196 .219
Positive .196
.181 Negative
-.190 -.219
Kolmogorov-Smirnov Z 1.072
1.197 Asymp. Sig. 2-tailed
.201 .114
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi nilai siklus I diperoleh Asymp.Sig. 2-tailed atau p-value = 0,201α =0,05
dan normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi nilai siklus II di diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed atau p-value = 0,114 α = 0,05. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut maka hipotesis nol ditolak, artinya data berdistribusi normal. Jika digambarkan dengan grafik akan terbentuk
sebuah kurva normal tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 7.
Pengujian p-value pada level of significance α = 0,05 Selain itu tabel 14 juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata siklus I =
59.50 dan siklus II nilai rata-rata = 68.50. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pada kedua siklus tersebut. Adapun
besaran perbedaannya bisa dilihat melalui perhitungan One-Sample Test, dan diperoleh analisis data sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Analisis Uji t Nilai Hasil Belajar
One-Sample Test
Test Value = 0 t
df Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper SIKLUS I
37.696 29 .000
59.500 56.27
62.73 SIKLUS II
40.757 29 .000
68.500 65.06
71.94
Hasil uji Siklus I pada tabel diatas menunjukkan bahwa t
-hitung
37.696 ≥. t
-tabel
2.045 pada df = 29, sig 5 . Selanjutnya dengan
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
melihat hasil ujian pada Siklus II, t
-hitung
mengalami peningkatan yaitu = 40.757, sedang kan t
-table
df = 29, sig 5 = 2.045. Artinnya t
-hitung
40.757
≥. t
-tabel
2.045. Juga berdasarkan tabel 15 diperlihatkan bahwa perbedaan
selisih nilai rata-rata mean difference siklus I atas siklus II sebesar 9, menunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata. Maka diperoleh hipotesis
bahwa melalui software Geogebra secara signifikan pada 0.000 dapat meningkatkan hasil belajar materi Lingkaran.
Catatan secara keseluruhan dari nilai persentase ketuntasan hasil belajar individu, nilai ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas pada
siklus I, belum dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan. hal ini disebabkan siswa masih belum beradaptasi dengan baik terhadap
penggunaan software Geogebra. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar, pelaksanaan tindakannya
adalah berlanjut ke-pelaksanaan Siklus II yakni demi mendapatkan ketuntasan klasikal ≥ 85 dan ketuntasan nilai matematika individu ≥ 65.
Hasilnya nilai rata-rata ketuntasan pada Siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga didapatkan ketuntasan klasikal 86,7.
Berdasarkan pengamatan hal tersebut disebabkan siswa sudah memahami proses pembelajaran materi lingkaran dengan menggunakan software
Geogebra. Siswa sudah bisa memanfaatkan umpan balik perangkat pembelajaran baik dari peralatan komputer maupun buku paket sebagai
referensi untuk mengatasi masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran. Efeknya adalah siswa mendapatkan ilmu atau cara baru
dalam memecahkan sebuah masalah dalam pembelajaran maupun pengerjaan lembar kegiatan siswa.
Dengan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar pada akhir siklus II sudah mencapai persentase yang diinginkan yaitu lebih dari 85, serta
melihat hasil perhitungan SPSS melalui t-test didapat signifikansi pada taraf 0.00 dapat diartikan bahwa melalui software Geogebra berhasil
secara signifikan meningkatkan hasil belajar materi Lingkaran. Dengan demikian asumsi akhir adalah Penelitian Tindakan Kelas dihentikan pada
siklus II.
C.KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan