hingga penyusunan laporan. Selain itu penelitian ini lebih sesuai dengan tugas- tugas pokok dan fungsi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
diakhiri dengan peningkatan hasil belajar siswa.
Salah satu ciri dari suatu penelitian tindakan kelas adalah bersiklus. Jumlah siklus tergantung dari pencapaian target yang diinginkan. Setiap siklus
melalui 4 tahapan yaitu: Rencana, Pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Tahapan-tahapan tersebut bisa digambarkan di bawah ini:
1. Lokasi dan Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini dimaksudkan kepada siapa tindakan dalam
konteks Penelitian Tindakan Kelas PTK akan diterapkan mengarah kepada
subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII B SMP Hang Kasturi Batam, semester genap, tahun 2013 yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 18 siswa perempuan. untuk mata pelajaran matematika pada materi “Keliling dan Luas Lingkaran”.
2. Validitas Isi
Dengan terbatasnya waktu penelitian, penulis hanya akan menggunakan tes pilihan ganda. Meliputi setiap pertanyaan 4 pilihan
jawaban, 1 jawaban benar dan 3 jawaban pengecoh distractor.
Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang
seharusnya dikuasai sesuai dengan target tujuan pengajarankurikulum. rumus dasarnya adalah product moment. Sugiyono, 2011 : 255.
r
XY
= N ∑ x
i
y
i
− ∑ x
i
∑ y
i
√
{
n
∑
x
i 2
− ∑ x
i 2
}{
n
∑
y
i 2
− ∑ y
i 2
}
Keterangan : r
XY
= Koefisien korelasi antara Variabel x dan Variabel y
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
Gambar 4: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas PTK Sumber Iskandar 2008:49
∑x = Jumlah skor total variabel x ∑y = Jumlah skor total variabel y
∑x
2
= Jumlah skor kuadrat variabel X ∑y
2
= Jumlah skor kuadrat variabel Y N = JumlahSiswa
Namun dalam uji validitas soal ini, penulis akan menggunakan software SPSS Statistical Product and Service Solution versi 20. Dengan
rencana 30 butir soal akan di ujikan kepada siswa diluar kelas subjek penelitian namun masih dalam satu level. Tujuannya sebuah butir soal akan
memiliki korelasi r dengan r
-hitung
masing-masing ≥ r
-tabel
0,271. Sedang butir soal yang punya r
-hitung
0,271 akan disingkirkan.
3. Reliabilitas isi
Reliabilitas isi suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Artinya skor-skor yang diperoleh akan menjadi
sama jika diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda. Untuk mengukur reliabilitas soal digunakan persamaan KR.21 Kuder
Richardson, berikut persamaan KR.21 Sugiyono, 2011: 186.
r
i
= k
k−1
{
1− M
k−M k s
t 2
}
Keterangan : k = banyaknya soal
S
t 2
= varians skor total
r
i
= Realibilitas instrumen
M
=
mean skor total Reliabilitas butir soal diuji dengan SPSS ver. 20 for Windows. Akan dilihat
nilai reliabilitas keseluruhan butir soal dalam satu variabel. Agar lebih teliti, juga akan dilihat kolom corrected butir soal Total Correlation.
Nilai tiap - tiap butir soal sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa butir soal tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas konsistensi
internal. Butir soal yang punya koefisien korelasi 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas butir soal diulang dengan tidak menyertakan butir
soal yang tidak reliabel tersebut Demikian terus dilakukan hingga koefisien reliabilitas masing-
masing butir soal adalah ≥ 0.40. Jika nilai alpha 0,7 artinya reliabilitas mencukupi sufficient reliability sementara jika alpha 0,80 memberi arti
seluruh butir soal reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat.
Di dalam validitas dan realibilitas soal selalu diperhatikan juga Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa dengan
kemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut:
D= B A
JA −
BB JB
Keterangan : J
A
= Banyak peserta kelompok atas
Prodi Pendidikan Matematika untuk wisuda periode September 2013
J
B
= Banyak peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Tingkat kesukaran. Tujuan dari pengujian tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui apakah soal tersebut Sukar, sedang atau mudah. Untuk
mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
P= B
JS Keterangan :
P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks yang digunakan pada tingkat kesukaran ini dapat dilihat sbb:
Tabel 2: Indeks Tingkat Kesukaran
Koefesien Korelasi Kriteria
0.00 – 0.30 Sukar
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Mudah
Sumber: Hamzah B. Uno 2012: 173
4. Teknik Analisis Data