3. Alat yang digunakan untuk mengukur data insitu, berupa echosonder yaitu
untuk mengukur kedalaman perairan dan CTD Conductivity Temperature Depth
model ASTD687 milik perusahaan ALEC Elektronics Co., LTD., alat yang digunakan untuk mengukur suhu perairan.
3.3 Metode Pengolahan Citra
Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data MODIS dijelaskan dalam flowchart
diagram alir pengolahan data pada Gambar 8, berikut cara pengolahan data SPL pada program Seadas 5.2 Lampiran 3. Citra setelit yang digunakan
pada penelitian ini adalah citra satelit Aqua MODIS level 3, dimana pada level ini sudah terkoreksi radiometrik maupun geometrik dengan resolusi 4 km. Jumlah
pixel untuk masing-masing lokasi penelitian yaitu 9 x 9 pixel 1.296 km
2
Citra setelit yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit Aqua dan Terra MODIS yang bersih dari tutupan awan dan waktu penginderaannya adalah selama
lima tahun dari bulan Januari 2003 - Desember 2007. Data dengan pilihan
format Hierarchical Data Format
HDF dimana data tersebut merupakan data digital compressed
, sehingga citra yang ditampilkan sudah menjadi datar flat
.
Data yang akan diolah sebelumnya harus diekstrak terlebih dahulu dengan
menggunakan perangkat lunak WinRAR 3.42 pada kanal 31 dan 32 citra MODIS.
Gambar 8. Diagram alir peta sebaran SPL.
http:oceancolor.gsfc.nasa.gov cgil3 Format hdf
Di unduh Data Citra MODIS level 3
Peta Sebaran SPL
Selesai Data ASCII File
SeaDAS 5.2. Mulai
Pemotongan citra SPL cropping
Surfer 8.0
Anotasi
3.4 Analisis Data SPL 3.4.1 Fluktuasi SPL secara temporal
Untuk mengetahui fluktuasi SPL secara temporal, dapat ditampilkan dengan grafik time series rataan bulanan fluktuasi SPL dengan menggunakan perangkat
lunak Matlab versi 7.1.0. Nilai SPL tersebut di rata-ratakan kemudian dibuat grafik berdasarkan waktu, dan dianalisis untuk melihat adanya variasi dalam tiap
musim setiap tahunnya pada masing-masing lokasi penelitian. Interpretasi periode fluktuasi SPL berdasarkan waktu didasarkan pada nilai ekstrim SPL
tertinggi, terendah dan rata-rata dari SPL. Spektrum densitas energi digunakan untuk mengetahui variasi dominan
sebaran SPL. Untuk mengetahui variasi SPL berdasarkan pada periode selama waktu pengamatan maka variasi tersebut dapat dicari nilai spektrum energinya
dengan perangkat lunak Statistica 6.0. Spektrum energi digunakan untuk
menelaah energi dan fluktuasi yang signifikan dari parameter yang diukur.
Spektrum energi dapat ditentukan nilainya dengan cara, tiap parameter terlebih dahulu diubah domainnya dari ranah waktu time domain menjadi ranah
frekuensi frequency domain menggunakan metode Fast Fourier Transform FFT , dengan perumusan sebagai berikut Bendat dan Piersol, 1971
...................................... 1 Keterangan :
t = 0,1, 2, ..........N-1
h = selang waktu pencatatan data 1 bulan
N = jumlah pengamatan
] 2
exp[
1
N kt
i x
h f
X
N t
t k
π −
=
∑
− =
Nilai densitas energi spektrum S
x
dihitung dengan rumus: ................................................ 2
3.4.2 Analisis spasial sebaran SPL
Analisis spasial sebaran SPL dilakukan dengan membandingkan sebaran SPL pada masing-masing lokasi penelitian. Citra sebaran spasial SPL yang
ditampilkan hanya mewakili masing-masing lokasi penelitian, yang terbagi dalam tiga lokasi pengamatan. Pemilihan data yang ditampilkan merupakan hasil
penggabungan composite tiap-tiap bulan berdasarkan pada bulan yang sama, sehingga dapat diketahui sebaran SPL di wilayah penelitian tersebut memiliki
nilai SPL yang tinggi atau rendah dengan melihat bentuk kontur dan degradasi warna pada citra sebaran spasial SPL hasil composite tiap-tiap bulan.
3.5 Analisis data in situ
Data kedalaman dan suhu hasil survei lapangan pada tanggal 14 Nopember 2007 diambil untuk mengetahui gambaran sekilas perairan Utara Sumbawa pada
lokasi 3. Suhu dirata – ratakan dari kedalaman 0 – 0,5 meter selanjutnya data suhu dibandingkan dengan data SPL dari citra.
2
2
k x
f X
N h
S =
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Distribusi Temporal SPL Citra Aqua MODIS dan Terra MODIS
Pada Gambar 9 ditunjukkan distribusi SPL secara temporal pada citra Aqua MODIS baik pada lokasi 1, lokasi 2 maupun lokasi 3 terlihat sebaran SPL yang
berfluktuasi, berkisar antara 26,59 – 31,70°C. Secara umum di lokasi 1, 2 dan 3, sebaran SPL tertinggi terjadi pada musim Barat Desember – Februari yaitu
berkisar antara 29,53 – 31,70 °C, sedangkan sebaran SPL terendah terjadi pada musim Timur Juni – Agustus yaitu berkisar antara 26,59 – 29,22 °C Gambar
9. Rata-rata SPL tiap bulan selama lima tahun yaitu berkisar antara 26,97– 30,84 °C Lampiran 4a.
.
Gambar 9. Fluktuasi SPL rata-rata bulanan periode Januari 2003 - Desember 2007 hasil pendugaan citra satelit Aqua MODIS pada lokasi 1,2 dan 3
Pada Gambar 10 ditunjukkan distribusi SPL secara temporal pada citra Terra MODIS baik pada lokasi 1, lokasi 2 maupun lokasi 3 terlihat sebaran SPL yang
berfluktuasi,dan memiliki pola yang hampir sama dengan distribusi SPL yang