Analisis Regresi Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis 1. Uji

11 adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2001. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi mendekati sempurna antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu model regresi yang bebas multiko adalah sebagai berikut mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF Variance Inflation Factor kurang dari 10 Ghozali, 2001.

3. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2001 uji heterokedastisitas menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya yaitu jika ada pola tertentu seperti titik-titik poin-poin yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.3. Analisis Regresi

Analisis regresi dalam peneliti ini menggunakan regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan menentukan nilai Y sebagai variabel dependen dan untuk menaksir nilai- nilai yang berhubungan dengan X sebagai variabel independen, dengan menggunakan rumus statistik : Y = + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Kinerja = Konstanta b 1-3 = Koefisien variabel independen X 1 , X 2 dan X 3 X 1 = Pelatihan X 2 = Kompetensi X 3 = Komitmen Organisasi e = Kesalahan dalam persamaan atau gangguan standar error

3.5.4. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R 2 R square yang kecil bukan berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali,2006:45. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.5.5. Pengujian Hipotesis 1. Uji

– t Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial dan simultan pengaruh antara pelatihan X 1 , kompetensi X 2 dan komitmen organisasi X 3 terhadap kinerja Y Sugiyono, 2007:201. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 2 1 2 t r n r Keterangan : t = t - hitung untuk dibandingkan dengan t- tabel n = Jumlah Sampel r = Koefisien Korelasi r 2 = Koefisien Determinasi Hipotesis untuk Uji t : - Taraf kesalahan 5 = 0,05 - dk = n-k-1 - Ho : β = 0 dan t hitung t tabel Dimana βadalah koefisien regresi untuk variabel independen. Maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh yang positif antara X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap Y. - Ha : β 0 dan t hitung t tabel 12 Dimana βadalah koefisien regresi untuk variabel independen. Maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh yang positif antara X 1 , X 2 , dan X 3 terhadap Y. Kriteria pengambilan keputusan : - Apabila t hitung t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak - Apabila t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Uji – F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Coaching Dan Training (Pelatihan) Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Rantau Prapat

31 223 142

Analisis Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja pada Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Tanaman Perkebunan Medan

0 88 133

Analisis Pengaruh Komunikasi, Komitmen Organisasi dan Insentif Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Langsa

1 33 143

ANALISIS PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MOJOAGUNG JAWA TIMUR

0 44 19

ANALISIS PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBP2TP) MOJOAGUNG JAWA TIMUR

0 34 19

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BALAI METROLOGI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 11 230

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 1 13

View of HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI AKADEMI MARITIM CIREBONHUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI D

0 0 12

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 1 6