Pembuatan starter Fardiaz 1992 Analisis Karbohidrat AOAC 2005

[ [

3.3.4 Pembuatan starter Fardiaz 1992

Pembuatan starter untuk fermentasi diantaranya melalui proses regenerasi kultur dan starter pada media cair. Metode regenerasi kultur yang digunakan untuk menumbuhkan khamir atau S. cerevei adalah pada PDA Potato Dextrose Agar dengan metode tebar. Isolat S. cerevei dimasukkan ke dalam agar miring. PDA Potato Dextrose Agar sebanyak 10 ml dengan cara ditebar dipermukaan media PDA Potato Dextrose Agar sebanyak 3-5 jarum ose dan dibiakkan dalam inkubator selama ± 48 jam dengan kondisi aerobik pada suhu 25-30 o C. Setelah itu, biakan pada PDA Potato Dextrose Agar diinokulasi sebayak 5 jarum ose ke dalam PDB Potato Dextrose Broth 100 ml, kemudian diinkubasi selama ± 48 jam dengan kondisi aerobik pada suhu 25-30 o C. Hasil biakan ini akan dipakai pada fermentasi utama. Diagram alir pembuatan starter disajikan pada Gambar 6. 3.3.5 Pembuatan media fermentasi Junk dan Pancoast 1980 Pembuatan media fermentasi yaitu dengan preparasi buah lindur, penambahan nutrient, pengaturan pH dan pasteurisasi. Tepung buah lindur B. gymnorrhiza sebanyak 100 g dibuat menjadi larutan suspensi, yakni tepung buah lindur dicampur dengan HCl 5 vv dengan perbandingan 1:20 bv, kemudian diaduk hingga rata sambil dipanaskan pada suhu 100 o C selama 1 jam. Kemudian hidrolisis dilanjutkan di autoclave pada suhu 121 o C, tekanan 1 kgm 2 dengan waktu 1 jam. Hasil hidrolisis diendapkan ± 1 jam, lalu disaring menggunakan nilon mesh 150, dan diambil filtratnya sebagai media untuk difermentasi. Selanjutnya, cairan hasil hidrolisis ditambah dengan nutrient berupa 0,5 NPK bb, 1 ZA bb dan 2 gula pasir bb, diaduk hingga rata. Kemudian pH larutan diatur 4-5, diambil nilai tengahnya ± 4,6 dengan cara ditambah NaOH sedikit demi sedikit. Langkah selanjutnya adalah pasteurisasi pada suhu 80 o C selama 5 menit, lalu didinginkan hingga 30 menit. Diagram alir pembuatan media fermentasi diperlihatkan pada Gambar 7. 3.3.6 Pembuatan bioetanol Pembuatan bioetanol ini terdiri dari fermentasi alkohol dan perlakuan inkubasi. Fermentasi utama dilakukan pada toples kaca 200 ml. Substrat berupa cairan glukosa hasil hidrolisis dimasukkan ke dalam 3 toples kaca 250 ml masing- masing 200 ml. Starter ditambahkan sebanyak 10 . Fermentasi dilakukan pada kondisi anaerobik. Pipa kecil dipasang pada kepala toples kaca yang sebelumnya ditutup, ujung pipa tersebut dibenamkan ke dalam air untuk menangkap CO 2 dan menghambat adanya sirkulasi udara bebas. Perlakuan yang diberikan yaitu saat inkubasi atau waktu fermentasi X adalah 3, 5, 7 hari. Terbentuknya gelembung-gelembung udara menunjukkan proses fermentasi pembentukan alkohol sedang berjalan. Fermentasi berlangsung pada suhu kamar 25-30 o C. Setelah masing-masing toples kaca dan isinya mendapat perlakuan inkubasi, kemudian dilakukan pengujian jumlah alkohol yang didapat dari tiap perlakukan dengan menggunakan Gas Chromatography GC. Diagram alir proses fermentasi diperlihatkan pada Gambar 8.

3.3.7 Pengujian