Sumber : Duke dan James 2006
Tanaman lindur mampu membantu menstabilkan tanah, melindungi pantai, dan sebagai habitat aneka fauna. Kayunya dapat digunakan sebagai kayu bakar
dan untuk membuat arang. Pepagan kulit batang dimanfaatkan sebagai bahan penyamak kulit dan pengawet jala ikan yang baik karena mengandung tanin rata-
rata antara 28,5 –32,2 Glen 2005. Selain itu penduduk Solomon memanfaatkan
papagan untuk menyembuhkan luka bakar. Di pulau-pulau kecil Indonesia digunakan untuk mengobati diare dan demam, sementara di Kamboja
dimanfaatkan sebagai anti malaria Duke dan James 2006. Penduduk di pulau- pulau terpencil memanfatkan daun mudanya sebagai lalap atau sayuran. Bagian
dalam hipokotil buah lindur dapat dimakan manisan kandeka, dicampur dengan gula. Penduduk Indonesia bagian timur memanfaatkan buah lindur sebagai sumber
pangan saat musim paceklik tiba Glen 2005.
2.2 Pemeriksaan Anatomi dan Jaringan Tumbuhan
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama Nugroho et al. 2006. Ilmu yang mempelajari struktur internal
tanaman disebut histologi tanaman. Histologi tumbuhan umumnya dikaji melalui teknik mikroskopis. Kajian objektif untuk mengidentifikasi histologi pada
tanaman diukur dalam gambaran mikroskopis. Morfologi sel digambarkan dengan ukuran sel dan bentuk dan dengan ketebalan dinding sel Guillemin et al. 2004.
Metode umum untuk mempelajari jaringan diantaranya metode beku, metode seloidin, metode parafin, metode pananaman rangkap. Metode parafin
banyak digunakan karena hampir semua matriks jaringan dapat dipotong baik bila menggunakan metode ini. Kelebihan metode parafin diantaranya irisan dapat jauh
lebih tipis dibandingkan dengan menggunakan metode beku atau metode seloidin. Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah bila menggunakan
metode ini dan prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode seloidin Suntoro 1983.
Metode pembuatan preparat terlebih dahulu dilakukan sebelum mempelajari hitologi tanaman. Metode pembuatan preparat dapat dibagi menjadi
tiga macam yaitu preparat segar, preparat utuh whole mount dan preparat yang dilakukan dengan proses penanaman embedding. Pembuatan preparat segar
dilakukan dengan pembuatan sayatan tipis melintang dan diletakkan pada gelas objek kemudian diwarnai. Pembuatan preparat utuh merupakan metode
pembuatan preparat sampel secara utuh biasanya untuk tanaman dengan ukuran kecil. Tahapan untuk preparat ini terdiri atas fiksasi bertahap, penggunaan silol
berseri, pewarnaan, inkubasi, dehidrasi dan perekatan ke gelas preparat kemudian dilakukan penutupan. Proses pembuatan preparat embedding terdiri atas gelatin
embedding, parafin embedding, nitrocellulose embedding, double embedding, dan embedding pada plastik Keirnan 1990, diacu dalam Kristiono 2009.
2.3 Pembuatan Preparat dengan Metode Parafin