Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

5. Strategi pengelolaan pengelolaan perairan Estuaria Tallo berdasarkan Analitycal Hierarchy Process AHP disusun dengan memprioritaskan faktor sumber daya manusia dan ekosistem perairan. Stakeholder yang paling berperan adalah masyarakat. Adapun tujuan pengelolaan diprioritaskan pada pemeliharaan kualitas lingkungan dengan alternatif regulasi dan kontrol baku mutu.

6.2. Saran

Pada penelitian ini data pasang surut yang digunakan adalah data yang diperoleh dari DISHIDROS, untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data pasang surut hasil pengukuran langsung di lapangan. Nilai input polutan yang digunakan pada penelitian ini adalah konstan, namun dalam kenyataan di lapangan input yang masuk akan berbeda pada waktu yang berbeda baik dari point source atau non point source, sehingga pada penelitian lain diperlukan data time series yang cukup banyak pada lokasi yang sama dan data dari point source atau non point source yang lebih detail. Evaluasi terhadap hasil monitoring kualitas perairan Sungai Tallo perlu dilakukan secara efektif dengan melibatkan semua stakeholders yang terkait. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan perairan hendaknya dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah juga diharapkan lebih meningkatkan kontrol dan memperketat aturan yang berlaku baik terhadap industri maupun masyarakat dalam pembuangan limbah ke lingkungan perairan. DAFTAR PUSTAKA Alaert G. dan Santika S.S. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Anna S. 1999. Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Teluk Jakarta [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor Anthony E.J. and Orford J.D., 2002. Between wave- and tide-dominated coasts: the middle ground revisited. J Coast Res. SI 36: 8–15. ICS 2002 Proceedings. BAPEDALDA. 2001. Neraca Kualitas Lingkungan Daerah Kota Makassar. BAPEDALDA Makassar. BAPEDALDA. 2003. Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar. Parameter Basis Data Lingkungan Hidup. BAPEDALDA Makassar BAPEDALDA. 2004. Neraca Kualitas Lingkungan Daerah Kota Makassar. BAPEDALDA Makassar BAPEDALDA. 2006. Sertifikat Hasil Uji SHU. Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Selatan. BAPEDALDA Sul-Sel. BAPEDALDA. 2007. Sertifikat Hasil Uji SHU. Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Selatan. BAPEDALDA Sul-Sel. BAPEDALDA. 2008. Sertifikat Hasil Uji SHU. Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Selatan. BAPEDALDA Sul-Sel Bengen D. G. 2004. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. BPS. 2010. Makassar Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Bryan G.W. 1976. Heavy Metal Contamination in The Sea dalam R. Johson Ed. Marine Pollution. London Academic Press. Buchanam, J.B. 1984. Sedimen analysis: Holme, N.A. and Mc.Intyre, A.D. Editor Methods For The Study of Marine Benthos. Blackwell Scientific Publication Brebbia C.A., Traversoni,L., Wrobel, L.C. 1995. Computer Modelling of Seas and Coastal Regions II,Southampton Boston, USA. Cahyono. 1993. Pemodelan Kualitas Air di Estuaria dan Laut. Kursus Pemodelan dan Simulasi Komputer ITB.Bandung.