9
2. Manfaat Praktis
a. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir Penulis, sehingga dapat
mengetahui kemampuan Penulis dalam menerapkan Ilmu Hukum yang diperoleh.
b. Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan dan memberikan sumbangan
pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait serta terlibat dengan bidang perlindungan konsumen perumahan.
c. Untuk memberikan jawaban atas rumusan masalah yang sedang diteliti oleh
Penulis.
E. Metode Penelitian
Suatu penelitian telah dimulai, apabila seseorang berusaha untuk memecahkan suatu masalah, secara sistematis dengan metode-metode dan teknik-
teknik tertentu, yakni yang ilmiah. Dengan demikian, maka suatu kegiatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk menganalisa serta mengadakan konstruksi, secara
metodologis, sistematism dan konsisten. Dalam hal ini, penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik dari segi teoritis maupun
praktis. Penelitian merupakan suatu bagian pokok dari ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan lebih memperdalam segala segi kehidupan
Soerjono Soekanto 2006: 3. Istilah “metodologi” berasal dari kata “metode” yang berarti “jalan ke” ;
namun demikian, menirit kebiasaan metode dirumuskan dengan kemungkinan- kemungkinan, sebagai berikut :
1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian,
2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pngetahuan,
3. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur.
Soerjono Soekanto, 2006: 5
10
Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Ditinjau dari sudut tujuan penelitian hukum, maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Pada penelitian hukum
normatif yang diteliti hanya bahan pustaka atau data sekunder, yang mungkin mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tersier Soerjono Soekanto,
2008:52. 2.
Sifat Penelitian Dilihat dari sudut sifatnya, penelitian ini bersifat preskriptif. Ilmu hukum
mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang bersifat preskriptif dan terapan. Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan, nilai –
nilai, keadilan, validitas aturan hukum, konsep – konsep hukum, dan norma – norma hukum. Sebagai ilmu terapan, ilmu hukum menetapkan standar prosedur,
ketentuan – ketentuan, rambu – rambu dalam melaksanakan aturan hukum. Sifat preskriptif keilmuan hukum ini merupakan sesuatu yang substansial di dalam ilmu
hukum. Suatu langkah awal dari substansi di dalam ilmu hukum ini adalah perbincangan mengenai makna hukum di dalam hidup bermasyarakat Peter
Mahmud Marzuki, 2009: 22. Hasil dari penelitian hukum ini sekalipun bukan asas hukum yang baru atau teori yang baru, paling tidak menghasilkan
argumentasi yang baru sehingga tidak lagi merupakan suatu fantasi atau angan – angan kosong
3. Pendekatan Penelitian
Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni penelitian normatif, maka di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan.
11
Pendekatan yang dipergunakan dan dilakukan di dalam penelitian hukum ini adalah pendekatan perundang-undangan statute approach.
4. Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder secondary data, yaitu data yang tidak diperoleh langsung dari sumbernya atau
yang tidak diperoleh secara langsung dari masyarakat tetapi dari bahan pustaka. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, mencakup
dokumen-dokumen resmi, buku-buku, jurnal, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan seterusnya
5. Sumber Data
Penelitian ini mempergunakan sumber data sekunder yang terdiri dari : a.
Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan secara yuridis dan mengikat yang terdiri dari kaidah dasar, peraturan dasar,
perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasi, jurisprudensi, traktat, dan bahan hukum dari zaman penjajahan yang sampai saat ini masih
berlaku Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006: 13 , sedangkan yang menjadi bahan hukum primer dalam penelitian hukum ini adalah Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, serta Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan
terhadap bahan hukum primer berupa pendapat para ahli, surat kabar, majalah, internet dan jurnal, hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. c.
Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang membeikan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti :
12
1 Kamus bahasa
2 Kamus hukum
3 Ensiklopedia
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Identifikasi isi dengan metode studi kepustakaan,
dimana metode ini digunakan dalam rangka memperoleh data sekunder, yaitu mengumpulkan data berupa buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, dokumen-dokumen, peraturan perundangan yang sesuai dan lain sebagainya dengan membaca dan mengkajinya. Beberapa data
dimintakan klarifikasi kepada Pengembang PT Putra Pratama, penghuni Perumahan Griya Kurnia Indah, kontraktor bangunan perumahan, dan
NotarisPPAT. 7.
Teknik Analisis Data Silogisme yang Penulis gunakan adalah silogisme dengan menggunakan
pendekatan deduktif. Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang
bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan penerapan aturan. Menurut Philipus M. Hadjon dalam bukunya Peter Mahmud Marzuki,
menyatakan silogisme hukum tidak sesederhana silogisme tradisional. Logika silogistik untuk penalaran hukum yang merupakan premis mayor adalah aturan
hukum, sedangkan premis minor adalah fakta hukum. Dan dari keduanya kemudian dapat ditarik suatu konklusi Peter Mahmud Marzuki, 2009: 47.
Premis mayor dalam penelitian hukum ini adalah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Sedangkan premis minor berupa adanya ketidaksesuiaan informasi kualitas bangunan perumahan
13
Griya Kurnia Indah oleh pengembang PT Putra Pratama dengan realita yang ada dan upaya hukum yang dapat dilaksanakan konsumen perumahan Griya Kurnia
Indah apabila informasi kualitas bangunan PT Putra Pratama tidak sesuai dengan realita yang ada.
E. Sistematika Penulisan