Penyelesaian penjadwalan kedatangan Analisis hasil penjadwalan Kesimpulan dan Saran 1 2

Tinjauan Pustaka ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ II-52 t n Saat mulai suatu aktivitas. Aktivitas paling akhir dari keseluruhan aktivitas yang ada dalam jaringan kerja proyek.

3.7 Penyelesaian penjadwalan kedatangan

supplier Langkah selanjutnya setelah melakukan formulasi model network diagram dan integer linear programming adalah melakukan penyelesaian penjadwalan RCPSP. Penyelesaian penjadwalan kedatangan supplier dilakukan dengan bantuan fasilitas premium solver platform 6.0 dan LSLP solver engine 6.0 pada software Microsoft Excel. Adapun variabel keputusan yang digunakan adalah variabel x it , yaitu variabel 0-1 serta bernilai 1 jika dan hanya jika aktivitas i dimulai pada awal periode t. Kriteria optimasi yang digunakan untuk penyelesaian penjadwalan adalah total waktu penyelesaian seluruh aktivitas unloading untuk semua supplier makespan.

3.8 Analisis hasil penjadwalan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil penjadwalan kedatangan supplier berupa : ü Analisis nilai integer tolerance dan pengaruhnya terhadap optimasi hasil penjadwalan. ü Analisis sensitivitas berupa perubahan ketersediaan masing-masing jenis sumber daya yang ada. ü Analisis perbandingan hasil penjadwalan pada penelitian dengan hasil penjadwalan pihak perusahaan.

3.9 Kesimpulan dan Saran

Tahapan terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan serta mengemukakan saran dan penelitian lanjutan di masa mendatang. BAB IV Tinjauan Pustaka ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ II-53 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Penentuan supplier yang melakukan proses unloading di part

preparation I Dalam memperlancar aliran pasokan kebutuhan bahan baku, PT. AHM melakukan pembagian lokasi penempatan material menjadi part preparation dan warehouse sesuai jenis material. Part preparation I Pegangasaan Plant PGPP I PT. AHM merupakan salah satu lokasi penempatan material yang berfungsi untuk melayani proses perakitan unit sepeda motor. Untuk melakukan penjadwalan kedatangan supplier di PGPP I, diperlukan adanya daftar supplier serta interval waktu kedatangan supplier cycle issue yang akan mengirimkan material di lokasi ini. Daftar supplier dan interval waktu kedatangan supplier pada PGPP I untuk shift kerja I disajikan pada lampiran A. Data cycle issue pada lampiran A menjelaskan mengenai interval waktu pengiriman, frekuensi pengiriman dalam satu hari kerja, dan interval waktu penggunaan material yang dikirim. Sebagai contoh jika ditentukan suatu supplier memiliki cycle issue 1.1.2, maka supplier tersebut akan datang tiap hari, dengan frekuensi pengiriman satu kali dalam sehari, untuk memenuhi kebutuhan selama dua hari berikutnya. Cycle issue digunakan untuk menentukan material requirement planning MRP dan delivery schedule seperti dijelaskan pada sub bab 2.6.

4.1.2 Pengukuran Waktu Proses Unloading

Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan masing-masing supplier dalam melakukan proses unloading, maka dilakukan pengukuran waktu proses. Waktu proses unloading didefinisikan sebagai interval waktu dimulai dari supplier memasuki dock, proses pemeriksaan material, penempatan material hingga supplier keluar dari dock. Tinjauan Pustaka ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ II-54 Pengukuran waktu proses unloading dilakukan dengan pengukuran langsung menggunakan jam. Adapun pelaksanaan pengukuran waktu proses unloading didasarkan pada hasil pemetaan dan pembagian tahapan proses unloading. Setelah seluruh waktu proses didapatkan, dilakukan perhitungan rata- rata waktu proses unloading tiap-tiap supplier untuk menentukan waktu proses standar sebagaimana ditabelkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Waktu proses unloading supplier di PGPP I Rata-rata waktu proses di dalam menit Node No. Kode Supplier 1 2 3 4 Total di 1 FAS 15 30 15 60 2 BRK 45 45 3 IRC 10 5 15 4 TSK 10 5 15 5 CP 40 40 6 DBI 35 35 7 MI 20 20 8 MBS 60 60 9 INP 10 5 10 25 10 NHK 10 5 15 11 NTO 15 5 20 12 PBU 10 5 15 13 SPN 10 5 10 25 14 ASI 5 5 10 15 FSC 10 20 30 16 TSA 15 15 17 CN 5 5 10 18 CNC 15 5 10 30 19 DP 10 15 5 30 20 INK 20 10 15 45 21 FAS 2 10 15 10 35 22 THI 10 5 15 30 23 KB 15 5 20 24 MW 20 10 30 25 NS 10 5 15 26 RPM1 10 5 15 27 YDB 10 5 15 28 GSS 10 30 40 29 NGK 5 5 10 20 30 SIM 15 10 25 31 SMU 10 20 15 45 32 AKK 10 5 10 25 33 HLI 15 15 10 40 Tinjauan Pustaka ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ II-55 Lanjutan tabel 4.1 Rata-rata waktu proses di dalam menit Node No. Kode Supplier 1 2 3 4 Total di 34 INS 20 15 25 20 80 35 MTI 10 15 10 35 36 NKN 10 5 10 25 37 NKP 10 5 15 38 TDI 20 20 15 55 39 SDT 10 10 10 30 40 SKF 5 5 10 20 41 SKI 5 10 15 42 CAJR 15 5 15 35 43 FS 10 5 10 25 44 DPM3-1 40 40 45 SMU2 10 20 30 46 HEP 10 5 10 25 47 SSY 35 35 48 SSA 10 5 15 49 STL 15 5 15 35 50 SGP 10 5 15 51 AMA 10 5 15 52 DPM3-2 25 25 53 IKP 10 5 10 25 54 PM 15 5 10 30 55 RPL 15 40 55 56 DPM4 60 60 57 PR 20 15 20 55 58 SK 15 10 10 35 59 CKP 15 5 10 30 60 IHP 15 5 10 30 61 DCCI 10 5 15 62 CHN 20 10 20 50 63 MBS2 35 35 64 CHN2 20 10 20 50 65 SIM2 15 10 25 66 SIM3 15 10 25 67 MI2 20 20 68 MI3 20 20 69 MI4 20 20 70 MI5 20 20 71 THI2 20 20 Catatan : Untuk menyederhanakan operasi perhitungan waktu proses standar dibulatkan sampai satuan terkecil kelipatan 5 menit. Tinjauan Pustaka ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ II-56

4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data untuk menjadwalkan kedatangan supplier dibagi sesuai dengan banyaknya hari kerja efektif perusahaan senin – jumat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jadwal rutin kedatangan supplier pada suatu hari tertentu dan menyederhanakan operasi penjadwalan. Adapun penentuan hari kedatangan supplier yang akan dijadwalkan didasarkan pada data cycle issue serta data hasil pengamatan kedatangan supplier. Pada bab ini akan diuraikan satu contoh kasus penjadwalan untuk hari kerja kamis, sedangkan untuk hari kerja lain akan ditampilkan hasil penjadwalannya saja.

4.2.1 Formulasi model Network Planning dan Network Diagram

Formulasi model network planning bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada, macam dan jumlah sumber daya yang diperlukan, serta jadwal pelaksanaannya. Dalam hal ini penentuan kegiatan node didasarkan pada hasil pemetaan aktivitas proses unloading yang telah dijelaskan sebelumnya. Network planning menjelaskan waktu paling awal es dan waktu paling akhir ls dimulainya suatu kegiatan, kebutuhan sumber daya, dan waktu proses tiap kegiatan. Data network planning untuk seluruh hari kerja dapat dilihat pada lampiran B. Berdasarkan cycle issue serta data primer hasil pengamatan kedatangan supplier, network planning untuk hari kerja kamis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Network Planning kebutuhan sumber daya untuk hari kerja Kamis Horison kedatangan I Horison kedatangan II Keb. Sumber Daya No Kode Supplier node ke- i Waktu proses di es ef lf ls es ef lf ls r

i,1

r

i,2

r

i,3