antara kolaborasi dengan produktivitas dalam bidang musik, hasilnya menunjukkan bahwa 15 karya dari seluruh karya yang ada dibuat secara
berkolaborasi dan juga merupakan peneliti yang produktif. Di lain pihak Reptis 1992:35 meneliti karakteristik kepengarangan pada lima jurnal Internasional
Ilmu Perpustakaan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 13,54 makalah dihasilkan melalui kolaborasi, dan sisanya 86,46 dihasilkan oleh
pengarang tunggal.
2.2.2 Unsur - Unsur Kolaborasi
Unsur - unsur kolaborasi terdiri dari : 1.
Adanya kerjasama antara dua orang atau lebih. 2.
Mempunyai tujuan tertentu. 3.
Adanya karya bersama. Selain itu ada beberapa komponen penting bagi keberhasilan kolaborasi, yaitu :
1. Sifat dari pekerjaan 2. Jumlah landasan bersama antara peserta
3. Kesiapan mereka untuk berkolaborasi 4. Gaya manajemen dan kepemimpinan
5. Kesiapan teknologi.
Setiap unsur mempunyai keterkaitan satu sama lain. Kolaborasi dapat terjalin dengan baik, jika setiap anggota yang berkolaborasi dapat bekerja sama
dan saling membantu dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
2.2.3 Faktor-faktor Pengarang Berkolaborasi
Konsep Kolaborasi tumbuh dari anggapan bahwa suatu kegiatan kadang tidak dapat dikerjakan seorang diri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain.
Seorang ilmuwan akan membutuhkan ilmuwan yang lain guna memenuhi informasi maupun bidang ilmu tertentu yang kurang dipahaminya secara baik agar
menghasilkan suatu penemuan yang lebih baru lagi. Menurut Togatorop 2009: 2 factor yang mempengaruhi pengarang berkolaborasi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Kolaborasi bisa terjadi jika sebuah karya tidak dapat ditangani secara
perorangan sehingga membutuhkan bantuan pihak lain. 2.
Ada anggapan bahwa karya bersama lebih baik dari karya perorangan. 3.
Semakin kompleks masalah yang diteliti, maka karya itu semakin membutuhkan kolaborasi dengan ahli-ahli yang lain.
4. Adanya keinginan pengarang peneliti untuk meningkatkan
popularitas. 5.
Pendanaan yang cenderung berjumlah besar dalam melakukan kegiatan penelitian.
Selain itu Beaver dalam Sormin 2009:2 mengemukakan berbagai alasan lain yang mendorong peneliti berkolaborasi yaitu:
1. Akses untuk keahlian.
2. Akses untuk peralatan, sumber daya atau bahan yang tidak dimiliki.
3. Akses keuangan.
4. Untuk mendapatkan penghargaan prestise pada peningkatan
keahlian. 5.
Efisiensi dalam arti koordinasi diantara berbagai peneliti dari latar belakang ilmu yang berbeda multidisiplindapat terlaksana secara
efisien.
6. Mendapatkan kemajuan dengan cepat.
7. Mengatasi masalah yang besar, lebih penting,lebih sulit, lebih global
dapat diatasi. 8.
Menambah atau meningkatkan produktivitas. 9.
Menciptakan jaringan informasi antar peneliti. 10.
Sebagai alat belajar kemampuan atau teknik baru. 11.
Untuk memuaskan keingintahuan yang berhubungan dengan keahlian. 12.
Berbagi pikiran dan perasaan dengan orang lain. 13.
Untuk mengurangi kesalahan dan pendapat yang salah atau kekeliruan.
14. Target penelitian yang lebih terfokus, sehingga tidak terjadi penelitian
dengan subjek yang sama diteliti didua tempat. 15.
Mengurangi Kesendirian isolasi
Universitas Sumatera Utara
16. Untuk mendidik siswa,diri sendiri
17. Meningkatkan pengetahuan dan terus belajar.
18. Untuk kesenangan dan hiburan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya peneliti
berkolaborasi dikarenakan kompleksnya masalah yang dihadapi sehingga dibutuhkan bantuan pihak lain untuk berbagi pengetahuan dan keahlian.
2.2.4 Manfaat Kolaborasi