Variabel yang Mempengaruhi Kesiapan Siswi Remaja Putri Dalam

11 2.3.8. Tanda-tanda Gangguan Haid Tanda-tanda terjadinya gangguan haid datang bulan pada seorang wanita adalah sebagai berikut : 1. Bagi wanita-wanita tertentu, tidak teraturnya datang bulan merupakan keadaan yang wajar, namun bagi wanita lainnya, keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit menahun, kekurangan darah anemia, gangguan gizi malnutrisi, atau mungkin adanya infeksi atau tumor dalam rahim uterus. 2. Apabila datang bulan haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda kehamilan. Akan tetapi, masa datang bulan yang tidak teratur atau tidak mendapatkan bulanan sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak gadis yang baru saja mendapatkan haidnya. Kecemasan dan gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan haidnya. 3. Apabila masa haid berlangsung lebih dari 6 hari, dan darah yang keluar banyak dan tidak seperti biasanya, atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan, maka harus segera menghubungi dokter Apriyani, 2006.

2.4. Variabel yang Mempengaruhi Kesiapan Siswi Remaja Putri Dalam

Menghadapi Haid Pertama Menarche 2.4.1. Sumber Informasi Pada zaman sekarang ini dimana kemajuan teknologi komunikasi sudah demikian maju menyebabkan arus informasi menjadi semakin cepat dan dunia menjadi semakin kecil. Pesan komunikasi yang dulu tidak mungkin disampaikan Universitas Sumatera Utara 12 ke suatu tempat yang jaraknya jauh, kini dengan teknologi canggih pesan dapat disampaikan dalam hitungan detik. Demikian juga dengan informasi yang berbau seks, remaja bisa mendapatkannya dengan mudah, karena informasi itu sangat deras dan kemas dengan menarik. Mereka bisa mendapatkannya melalui : 2.4.1.1.KeluargaOrang tua Relasi antara pendidik seks dengan keluarga sangat erat dan penting. Disatu sisi, keluarga adalah pemberian pendidikan seks pertama bagi remaja serta memiliki pengaruh terkuat disamping teman sebaya dan media dalam mengembangkan nilai-nilai seksual dan pemahaman seks anak-anak dan remaja. Dengan kata lain, keluarga adalah bagian yang tak terelakkan dalam pendidikan seks. Topik-topik seperti hubungan kekeluargaan, pengasuhan seks anak-anak dan remaja. Dengan kata lain, keluarga adalah bagian yang tak terelekkan dalam pendidikan seks. Topik-topik seperti hubungan kekeluargaan, pengasuhan dan perencanaan keluarga adalah unsur-unsur yang pasti ada dalam berbagai program pendidikan seks Indrasari, 2004. Pada umumnya orang tua dianggap oleh anaknya sebagai orang yang paling punya kredibilitas dan paling dapat dipercaya dalam memberi informasi. Sejak dini anak berada dalam asuhan orang tua terutama ibu yang memberikan kehangatan dan rasa nyaman. Orang tua adalah jawaban dari segala usaha untuk menghilangkan rasa tidak nyaman, rasa sakit dan marah. Rasa percaya kepada orang lain mulai dibentuk dan dikembangkan pada saat anak masih bayi, yaitu ketika ibunya memberikan reaksi dengan tepat jika sang bayi menangis, entah Universitas Sumatera Utara 13 karena lapar, basah, haus atau sakit. Jika setiap kali ia merasa tidak nyaman, ibunya memberi perlakuan yang membuatnya merasa lebih baik Indrasari, 2004. 2.4.1.2.Media Elektronik dan Media Massa Kemunculan media memiliki dua pengaruh, baik positif dan negatif terhadap anak-anak. Secara sadar atau tidak, setiap hari anak-anak belajar tentang seks melalui tayangan yang mereka tonton di televisi, video dan bioskop. Di televisi, misalnya, seks dikemas sangat halus dan menarik dalam cerita sinetron, telenovela, film cerita, klip musik dan beragam acara lainnya bahkan dalam film kartun. Selain dari tontonan anak-anak maupun remaja dihadapkan juga pada gambar-gambar seronok dan berita-berita di media cetak uang dapat dilihat dan dibaca dengan mudah. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa, karena pada umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya Sarwono, 1999. 2.4.1.3.Teman Sebaya Anak-anak remaja cenderung lebih percaya pada teman-teman mereka daripada orang tuanya. Mereka dapat memperoleh informasi apa saja yang belum tentu semuanya benar, melalui teman-teman ataupun sumber lain. Karena arus informasi tentang seks ini dapat diperoleh dengan mudahnya dan semua itu menjadi sesuatu yang biasa, sehingga dapat mendorong remaja untuk mencobanya. Maka jangan pernah orang tua menunda untuk berbicara dengan mereka. Karena orang tua adalah orang yang paling mengenal siapa dan Universitas Sumatera Utara 14 bagaimana anaknya, apa kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Selain itu, baik dilihat dari sudut agama maupun dari Hukum Negara, orang tua adalah pendidik utama, pertama dan terakhir bagi anak-anaknya yang akan dipertanggung jawabkan kelak, karena orang tualah yang paling tepat untuk menyampaikan masalah Kesehatan Reproduksi kepada anak-anak mereka Sarwono, 1999. 2.4.2. Peran Ibu Seorang ibu yang merupakan pendidik pertama dan utama, seharusnya memahami hal ini, karena masa kanak-kanak atau pubertas merupakan masa pembentukan kepribadian manusia. Seorang ibu berperan dalam langkah awal untuk menghasilkan generasi yang berkembang dari sisi tubuh, intelektualitas, kecerdasan sosial, mampu religiusitasnya, sehingga tidak lahir “generasi kartun” Daryati, 2007. Universitas Sumatera Utara 15 2.4.3. Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan panca indra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan Hidayat, 2005. Sedangkan menurut Istiarti 2000 pengetahuan biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Universitas Sumatera Utara 16

BAB III KERANGKA PENELITIAN